Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aliran Filsafat Idealisme

Pengertian idealisme dalam filsafat yaitu kepercayaan yang menyerukan bahwa hakekat fisiknya dunia sanggup dipahami dalam jiwa dan Jiwa. Pengertian tersebut didapat dari kata idea. Idea, apabila dirujuk pada bahasa maka sanggup di artikan sesuatu yang tiba pada pikiran . Idealisme dalam filsafat mempunyai makna yang berbeda dari yang ditemui dalam kehidupan sehari hari.
Idealis mempunyai aneka macam macam pemahaman. Pertama sanggup dikatakan seseorang yang mendapatkan standar moral yang tinggi / estetika / agama dan menghayati hal tersebut. Kedua, idealis diartikan sebagai orang yang pertanda atau menawarkan sebuah rencana dari agenda yang tak ada sebelumnya.
 yaitu kepercayaan yang menyerukan bahwa hakekat fisiknya dunia sanggup dipahami dalam jiwa dan  Aliran Filsafat Idealisme
GWF Hegel, Tokoh Filsafat Idealisme
WE Hocking menyatakan kata idea_ism lebih pantas dipakai ketimbang idealism. Dalam pengertian yang lebih sederhna, idealisme merujuk pada realitas, termaktub di dalamnya pandangan gres dan pikiran bukan sebuah benda berupa bahan ataupun kekuatan. Idealisme lebih menekankan pada pikiran dibanding dengan materi.

Sebagai teladan alam. Seorang idealis berpikiran bahwa terdapat sebuah harmoni dalam makna insan dan alam. Sesuatu yang tertinggi dalam jiwa sama dengan hal yang terdalam pada alam. Manusia mencicipi dirinya sebagai alam. Dirinya bukan sebuah orang ataupun makhluk yang tercipta dari takdir. Dengan demikin alam dijadikan sebagai sistem yang masuk nalar dan spiritual. Ini dibuktikan degan adanya upaya insan menuju kehidupan yang lebih baik. Apabila saja insan berpikir dia yaitu produk takdir, maka mereka tidak akn berupaya mencapai kehidupan yang lebih baik. Dalam hal ini jiwa dikategorikan sebagai proses alam. Setiap proses nantinya pada tingkat tertinggi akan mencerminkan aktivitas, akal,jiwa dan kepribadian.

Hal terpenting yang dikemukan pedoman idealism ini adalah, jiwa yang mempunyai kedudukan utama dalam alam semesta. Meskipun demikian, kehadiran bahan bukan berarti tiak diakui. Materi dianggap sebagai sebuah gagasan yang tidak jelas, bukan merupakan hakikat. Karena seorang akan memikirkan bahan melalui jiwa, sementara itu sebelum memikirkan hal teresbut dia harus memikirkan jiwanya terlebih dahulu.

Pada prosesnya memikirkan bahan ini harus menjawab beberapa pertanyaan terlebih dahulu. Apakah itu pikiran? Apakah itu nilai? Apakah itu akal-budi. Dari pertanyaan tersebut nanti akan lahir apa itu materi. Terlihat terang bahwasanya, bahan bukanlah pemikiran utama.

Penganut pedoman idealisme ini beropini bahwa jiwa tersebutlah yang merupakan kenyataan sesungguhnya. Manusia itu ada dikarenakan unsur yang tak terlihat dimana mengandung perilaku dan tindakan manusia. Lahirlah disana istilah insan sebagai makhluk berjiwa/ makhluk Jiwaani. Jiwa tersebut akan menurunkan nalar budi yang mana akan memilih kwalitas manusia, jadi untuk menjadi insan tidak butuh rangkaian panca indera belaka tetapi harus mempunyai kekuatan nalar budi yang dilahirkan dari jiwa tersebut.

Jenis Jenis Aliran Idealisme

Perkembangan pedoman idealisme dalam filsafat melewati proses yang cukup panjang. Luasnya pedoman ini dikarenakan cakupan teori teori yang bermacam-macam dan saling terkait. Dalam hal tersebut terdapat beerapa jenis idealisme.

Idealisme Subjektif, Pengertian idealisme subjektif ini yaitu filsafat yang beraliran idealis diaman didasarkan pada sebuah pandangan gres insan atau-pun pandangan gres sendiri. Semua lingkungan, alam, masyarakat diciptakan dari pandangan gres manusia. Semua yang muncul dan terjadi merupakan ciptaan pandangan gres insan atau idenya sendiri. Kaprikornus adanya masyarakat merupakan sebuah hasil pandangan gres manusia/sendiri. Tokoh yang terkenal menganut idealisme subjektif ini yaitu George Berkeley. Dia menyatakan segal sesuatu yang ditangkap oleh rasa bukanlah sebuah bahan yang nyata.

Idealisme Objektif, pengertian idealisme objektif yaitu sumber pandangan gres tersebut berasal dari luar jiwa manusia. Dalam istilahnya, pikiran atau pandangan gres hanya menemukan sesuatu berasal dari susunan alam yang telah ada. Nilai baik dan nilai buruk, semua berasal dari kesatuan terciptanya pandangan gres yang universal. Tokoh yang terkenal dengan pedoman ini yaitu Plato. Plato membagi dunia menjadi dua bahagian. Dunia persepsi yatu dunia yang positif bersifat tempo waktu dan sanggup rusak, inibukanlah dunia yang sebenarnya melainkan hanya penampakan. Kedua, dunia alam di atas alam, yaitu konsep alam, gagasan, bersifat universal dengan esensi yang kekal.

Idelisme Personal, pengertian idealisme personal yaitu nilai nilai usaha dari seseorang yang membuat seseorang itu sempurna. Aliran ini timbul sebenarnya sebagai bentuk protes pada pedoman materialisme meknik dan monistik. Penganut pedoman ini berpikiran bergotong-royong realita itu dasar dari semuanya, bukan sebuah pemikiran yang abnormal atau lahir dari pemikiran khusus.

Tokoh Tokoh Aliran Filsafat Idealisme

Dalam perkembangannya pedoman idealisme ini dianut oleh beberapa orang tokoh. Tokoh tokoh tersebut menyerupai JG Fichte dan GWF Hegel. Berikut sekilas wacana tokoh tokoh pedoman filsafat idealisme ini.

JG Fichte

JG Fichte lahir pada tahun 1762 dan wafat pada tahun 1814. Filsun yang berasal dari Jerman ini pernah belajara teologi di Jena pada tahun 1780 sampai 1788. Fichte berasumsi bahwa filsafat haruslah didapat dari pemikira deduksi dari sebuah prinsip. Dengan demikian ini telah mengandung semua hukum pemikiran, hukum moral dan kebutuhan.

Prinsip yang dikatakan ada didalam etika, bukan hanya teori tetapi praktek yang menjadi sentra semuany. Pengalaman lebih dipandang segala sesuatu yang tercatat sebagai tindakan, bukan sebuah fakta saja.

Dalam konteks-nya, Fichte memberikan bahwa subjek yang membuat objek. Pertama dimulai dari ‘saya sedang berpikir’ oleh subjek. Pada proses tersebut subjek memerankan tesis.Berikutnya subjek membutuhkan sebuah objek, bab inilah yang menjadi antitesis. Antara subjek dan objek (tesis dan anti tesis) pada karenanya akan membentuk sintesis. Semua yang terjadi berawal dari tindakan ‘saya’.

GWF Hegel

GWF Hegel merupakan seorang Jerman. Dalam konteks berpikirnya Hegel lebih bersifat pandangan gres mutlak. Hegel tetapkan bahwa semua dimulai dari sisematis, proses dialektika, dan awal-akhir filsafat. Dengan demikian, terlihat terang arah alirannya termasuk ke dalam idealis.

Pada perkembangan pandangan gres ide Hegel, dia dikenal cukup berpengaruh. Bukti pengaruhnya dikenal dengan adanya kaum Hegelian. Pada pokok pemikiran Hegel menjelaskan bagaimana Rasio Roh dan Ide menjadi pemengaruh besar dalam diri manusia.

Berikutnya dari sebuah pemikiran tersebut dilakukan metoda dialektika. Pada metoda ini, dikenalah tiga unsur yang berpengaruh. Tesis (sesuatu yang teoritis), Antitesis (sikap yang bertentangan dengan tesis). Dari dua unsur yang ada tersebut melahirkan sintesis. Yakninya perpaduan atau hasil dari tesis dan antitesis tersebut. Selengkapnya mengenai Hegel sanggup di baca pada postingan kami  : Biografi Hegel dan Pemikirannya.

Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Aliran Filsafat Idealisme"