Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Filsafat Yunani Kuno Pada Periode Keemasan

Pada periode keemasan ini terlahir nama besar. Yang pertama yaitu Perikles dari Athena. Kota Athena disebut sebagai sentra pengetahuan kala itu.

Aliran Sofistik

Lahir paham yang disebut Sofistik. Para penganut sofis yaitu orang yang lihai berpidato dan tidak begitu peduli pada alam. Mereka mengakibatkan insan sebagai objek utama dalam perhatian dan pemikirannya. Salah satu penganuh Sofistik ini yaitu Protagoras.

Para penganut sofistik memberikan sifat relativisme. Artinya kebenaran tersebut relatif, kebenaran bukanlah hal yang tetap dan sanggup didefenisikan. Hal yang baik, hal yang benar tergantung pada manusia.

Sementara Socrates tidak oke dengan kaum sofistik. Menurut Socrates, kebenaran dan kebaikan merupakan hal yang mempunyai nilai objektif dan harus diakui serta dijunjung siapa saja. Sebagai bentuk aplikasi dari pemahaman Socrates, pada metoda belajar. Belajar dilakukan dengan bertanya dan bertanya pada orang lain hingga diri sendiri menemukan sesuatu yang benar danbaik dalam hal tersebut. Pada kehidupan modern kini ini, metoda tersebut tetap dipakai dalam pendidikan.

Metoda ini kini dikenal dengan metoda Socrates. Seoran guru akan bertanya dan bertanya pada siswa, hingga siswa sanggup menemukan jawaban dan pengetahuan yang dibutuhkan. Namun sebab Socrates terlalu berani beropini berbeda, balasannya Socrates diputuskan di aturan mati. Socrates divonis harus minum racun dihadapan para hakim.

Kepergian Socrates meninggalkan seorang murid, kita mengenalnya dengan nama Plato. Meskipun Plato seorang penulis, namun pedoman yang diberikan dalam bentuk dialog. Tercatat ada 24 obrolan peninggalan Plato yang sudah ditemukan.

Paham Plato

Pada tahun 387 sebelum masehi plato mendirikan Academia, sebuah sekolah filsafat. Plato tidak oke dengan paham realism. Paham realism menyatakan bahwa apa yang sanggup diindra hanya bayangan. Plato tidak oke dengan pendapat ini. Plato beropini bahwa realitas terbagi menjadi dua.
Pada periode keemasan ini terlahir nama besar Filsafat Yunani Kuno pada Periode Keemasan
  1. Dunia wangsit atau gagasan, Dunia ini terbuka bagi akal. Dunia ini yaitu belahan yang tepat dan tak sanggup berubah.
  2. Dunia fisik,jasmani. Dunia yang sanggup di-indra. Dunia ini sanggup berubah. Dunia jasmani ini yang akan mempresentasikan wangsit gagasan tersebut.
Opini plato ini mungkin sanggup diterima. Karena insan seutuhnya terdiri dari roh dan tubuh. Menanggapi Herakleitos, Plato oke sepanjang hal tersebut perihal jasmani. Menanggapi Permenides, Plato oke sebatas hal yang dimaksd yaitu dunia wangsit dalam seorang manusia.

Paham Aristoteles

Selanjutnya Plato mempunyai seorang murid yang tak kalah populernya. Aristoteles, sebagai seorang siswa Plato yang bersekolah di Academia. Ajaran Aristoteles sanggup menempatkan dirinya lebih dari gurunya. Pada balasannya Aristoteles dikenal sebagai bapak filsafat ilmu. Aristoteles pernah jadi guru Alexander the Great (dalam sejarah Islam dikenal dengan Iskandar Zulkarnain). Salah seorang raja paling besar dalam sejarah. Menguasai hampir seluruh dunia.

Aristoteles mendirikan sekolah yang dinamakan Lykeion. Meskipun sebagai murid yang sangat menghargai dan menghormati gurunya, Plato. Aristoteles mempunyai beberapa perbedaan dengan Plato. Plato menyayangi matematika, sementara Aristoteles lebih menyukai sains (ilmu-alam). Aristoteles memberikan bahwa ‘yang ada’ yaitu nyata. Sebuah benda.

Salah satu yang tak terlupakan dari Aristoteles yaitu Teori Bentuk Materi. Teori ini menjelaskan bahwa bahan terdiri dari bentuk jasmani . Contohnya sebuah patung dipahat denganbentuk kuda. Meskipun berbentuk kuda, namun patung tersebut tetap berasal dari kayu.

Lebih lanjut dijelaskan Aristoteles menyatakan bentuk dan bahan bukan yang sanggup dilihat mata saja. Tetapi bahan dan bentuk tersebut mempunyai belahan prinsip metafisis. Materi dijelaskan sebagai prinsip yang tak tentu dan terbuka. Materi sanggup mendapatkan bentuk dan disebut sebagai bahan pertama. Sementara bentuk merupakan prinsip yang tentu. Contohnya bahan yaitu pohon. Pohon yaitu sebuah bahan yang tak tentu dan terbuka (tak terbatas). Sementara jikalau pohon apel. Ini yaitu bentuk sebab mempunyai prinsip tertentu sehingga sanggup ditentukan sebetulnya jenis tersebut yaitu pohon apel. Pohon apel tersebut yaitu bahan yang berbentuk

Pengetahuan berdasarkan Aristoteles yaitu bentuk dari benda nyata. Karena sifat pengetahuan ini tentu dan terbatas. Pandangan Aristoteles perihal pengetahuan merupakan bentuk disebut dengan hilemorfisme.


Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Filsafat Yunani Kuno Pada Periode Keemasan"