Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perubahan Dan Perkembangan Sistem Ekonomi, Sosial Dan Politik Internasional Akhir Perang Dunia Ke 2 Serta Dampaknya Bagi Indonesia

Berikut ini akan dibahas terkena sistem ekonomi internasional, perkembangan sistem moneter internasional, sistem moneter internasional, perubahan sosial dalam bidang ekonomi, perubahan sosial di bidang politik, perubahan sosial politik, perang dunia 2, perang dunia ke 2, revolusi industri, akhir perang dunia 2.

Perkembangan Sistem Ekonomi Internasional dengan Perubahan Politik dan Ekonomi Indonesia

Perang Dunia II ialah perang yang sangat mengerikan dan lebih andal dibandingkan dengan Perang Dunia I. Akibat yang ditimbulkan Perang Dunia II menyangkut perubahan bidang politik dan ekonomi.
 Berikut ini akan dibahas terkena sistem ekonomi internasional Perubahan dan Perkembangan Sistem Ekonomi, Sosial dan Politik Internasional Akibat Perang Dunia ke 2 serta Dampaknya Bagi Indonesia

1. Perubahan di Bidang Politik

Perubahan politik yang tampak setelah berakhirnya Perang Dunia II, antara lain sebagai diberikut.

a. Tampilnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai Negara Adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet ialah dua negara adikuasa (super power) yang besar peranannya di dalam mengakhiri PD II dan memainkan peranan di dunia internasional. 

Negara Barat lain, ibarat Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, sudah mundur kedudukannya sebagai kekuatan dunia (world power).

b. Terjadi Persaingan di Antara Negara Adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha untuk saling besar lengan berkuasa dan berkuasa di dunia. 

Persekutuan mereka dalam PD II ialah komplotan guah. Mereka sanggup bersekutu lantaran memiliki musuh yang sama, yaitu pihak poros (Jerman, Jepang, dan Italia).

Namun, setelah musuh bersamanya lenyap, Amerika Serikat yang berpaham liberal-kapitalis tidak sejalan dengan Uni Soviet yang berpaham sosialis-komunis. 

Secara material, Amerika Serikat lebih kuat dibandingkan Uni Soviet. Mereka saling berebut untuk mendapatkan imbas dan berkuasa di dunia.

c. Timbul Politik Memecah Belah, Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha menjalankan politik memecah belah bangsa lain demi kepentingan mereka sendiri. 

Mereka membagi negara-negara yang memiliki arti penting, ibarat Korea, Vietnam, dan Jerman untuk mendukung kepentingan kedua negara adikuasa tersebut.

d. Timbulnya Negara-Negara Nasional, Negara-negara imperialis Barat, seperti, AS, Inggris, Prancis, Belanda, Portugal, dan Spanyol tidak bisa lagi menghalangi semangat usaha bangsa-bangsa yang mereka jajah. 

Usaha untuk menindas rakyat jajahan spesialuntuk memmembuang biaya dan mengorbankan rakyatnya sendiri. Mereka mengakui atau mempersembahkan kemerdekaan kembali kepada negara-negara yang dijajah. 

melaluiataubersamaini demikian pasca-PD II banyak negara-negara di kawaan Asia dan Afrika memperoleh kemerdekaan.

e. Timbul Persekutuan Militer Kembali, Sebagai balance of power policy (penyeimbang kekuatan), negara-negara adikuasa berusaha mengadakan komplotan gres demi keamanan bersama (Collective Security) sehingga timbul pakta-pakta yang bersifat militer. 

Misalnya, Amerika Serikat mendirikan North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang diimbangi oleh Uni Soviet dengan membentuk komplotan militer Pact of Mutual Assistance and Unifield Command atau Pakta Warsawa.

2. Perubahan di Bidang Sosial

a. Terbentuknya United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Berakhirnya Perang Dunia II menjadikan lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai forum dunia penyempurnaan dari Liga Bangsa Bangsa (LBB). 

Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa dilandasi adanya Charter of Peace (Piagam perdamaian) diperlukan sanggup menjamin keamanan dan ketertiban dunia, mencegah terulangnya perang dunia, serta menjamin keselamatan dunia.

b. Semakin kuat kedudukan golongan bakir pandai

PD II memperlihatkan bahwa peperangan tidak sanggup dimenangkan tanpa menolongan kaum bakir pintar yang ialah prajurit tanpa senjata yang berjuang di laboratorium dengan penelitian-penelitian, sehingga sanggup ditemukan alat-alat perang modern ibarat radar, peluru kendali, bom atom, dan sebagainya. 

Bom atom berhasil mengakhiri PD II setelah sukses diujicobakan di kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.

3. Perubahan di Bidang Ekonomi

a. Ekonomi dunia menjadi kacau

Berakhirnya Perang Dunia II menjadikan keadaan ekonomi dunia kacau. Perang Dunia II sudah mengeksploitasi banyak tenaga kerja, modal, dan biaya perang sehingga ketika perang berakhir keadaan perekonomian sangat berantakan. 

Lahirnya dua kekuatan adikuasa setelah perang dunia dengan sendirinya sudah menjadikan sistem ekonomi dunia terbelah menjadi dua. 

Sistem ekonomi dunia setelah Perang Dunia II terdiri atas sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Amerika Serikat. Sistem ekonomi sosialis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Uni Soviet. 

Negara-negara di Eropa Barat dan sebagian Asia, ibarat Jepang, Singapura, dan Korea selalu cenderung memakai sistem ekonomi kapitalis. 

Amerika Serikat sebagai pemimpin kapitalis menyatakan bahwa sistem perekonomian kapitalis ialah sistem perekonomian terbaik di dunia. 

Hal itu disebabkan sistem perekonomian kapitalis menekankan pada bentuk persaingan bebas sesuai nilai liberal. Paham ekonomi kapitalis ini sangat berperihalan dengan paham ekonomi sosialis. 

Paham ekonomi sosialis banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur dan sebagian Asia, ibarat Cina, Korea Utara, dan Vietnam. 

Pada sistem ekonomi sosialis, peranan pemerintah sangat mendominasi. Bahkan, campur tangan pemerintah dalam aktivitas perekonomian wajib dilaksanakan. 

Hak milik perorangan atau pribadi sangat diabaikan. Jadi, tiruana aktivitas itu dipusatkan dan diperuntukkan bagi negara. 

Hancurnya perekonomian dunia menjadikan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adikuasa tampil mempersembahkan menolongan ekonomi. 

Namun, kedua negara adikuasa itu tidak sekadar memdiberi menolongan ekonomi. Dibalik pemdiberian menolongan ekonomi tersebut, kedua negara adikuasa juga memperluas imbas ideologinya.

Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman dengan dimenolong Menteri Luar Negeri, Marshall memperlihatkan menolongan ekonomi ke sejumlah negara Eropa Barat.

Program menolongan ekonomi Amerika Serikat tersebut dikenal dengan nama Marshall Plan yang dicetuskan pada tanggal 5 Juli 1947. 

Negara-negara Eropa Barat yang mendapatkan menolongan ekonomi melalui Marshall Plan harus bersedia bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi secara terbaik, membuat lapangan kerja, dan meningkatkan volume perdagangan.

Negara-negara Eropa Barat dengan memperoleh menolongan ekonomi melalu Marshall Plan secara sedikit demi sedikit berhasil menata kembali keadaan perekonomiannya. 

Bahkan, masyarakat Eropa Barat akibatnya sanggup membentuk suatu tubuh kolaborasi ekonomi yang disebut Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC) pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma, Italia.

Di dalam pertemuan di Roma digariskan tujuan pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa, antara lain:

a. meningkatkan perekonomian negara anggota melalui kolaborasi yang harmonis;
b. memperluas bidang perdagangan;
c. liberalisasi dalam perdagangan;
d. menjaga keseimbangan perdagangan di antara negara anggota;
e. menghapus tiruana rintangan yang menghambat laju perdagangan antaranggota;
f. memperluas kolaborasi perdagangan dengan negara lain.

Pada awalnya Masyarakat Ekonomi Eropa beranggotakan negara Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. 

Namun, pada konferensi MEE di Brusel, Belgia pada tanggal 22 Januari 1962 keanggotaannya bertambah dengan masuknya Inggris, Irlandia, Denmark, dan Norwegia. 

Amerika Serikat juga berusaha memperluas paham ideologinya ke wilayah lainnya. Misalnya, Amerika Serikat juga berusaha mendekati negara Yunani dan Turki biar bersedia bergabung dalam ideologi liberalisme kapitalisme. 

Negara Turki dan Yunani setelah berakhirnya Perang Dunia II mengalami kehancuran bangunan dan keadaan ekonomi yang parah luar biasa. Kebetulan dana yang besar itu dimiliki oleh Amerika Serikat yang cepat tanggap menghadapi situasi ibarat itu. 

Paket menolongan ekonomi dari Amerika Serikat segera dikucurkan kepada negara Yunani dan Turki. Paket menolongan ekonomi tersebut dinamakan Truman Doctrine. 

melaluiataubersamaini demikian, Amerika Serikat satu per satu berhasil meluaskan pengaruhnya ke seluruh wilayah Eropa. Perang Dunia II tidak spesialuntuk berlangsung di Eropa, tetapi juga berlangsung di wilayah Asia. 

melaluiataubersamaini begitu, setelah Perang Dunia II berakhir kerusakan parah juga melanda wilayah Asia. Berbagai bangunan awut-awutan dan keadaan ekonomi pun mengalami kelesuan ibarat halnya wilayah Eropa. Amerika Serikat begitu cepat tanggap dengan keadaan di wilayah Asia. 

Amerika Serikat juga berusaha memmenolong keadaan negara-negara di wilayah Asia melalui menolongan ekonomi dan militer. Paket menolongan Amerika Serikat kepada negara-negara Asia disebut Mutual Security. 

Melihat agresi Amerika Serikat, Uni Soviet sebagai kekuatan adikuasa lainnya mencoba memdiberi perhatian kepada negara-negara sekutunya di wilayah Eropa Timur dalam bentuk menolongan ekonomi. 

dukungan ekonomi yang maksudkan untuk membendung meluasnya imbas liberalisme yang digagas oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Molotov. Oleh lantaran itu, paket menolongan ekonomi dari negara Uni Soviet untuk negara-negara Eropa Timur disebut Molotov Plan.

melaluiataubersamaini menolongan ekonomi tersebut, negara-negara di Eropa Timur berusaha menata kembali keadaan ekonominya. Pada perkembangan selanjutnya, negarguagara di Eropa Timur membentuk forum kolaborasi ekonomi yang disebut Commintern Economi (Comicon).

Negara-negara gres yang berada di daerah Asia, Afrika, dan Amerika Latin merasa bimbang menghadapi besarnya imbas dua negara adikuasa tersebut. 

Negara-negara gres itu memang membutuhkan menolongan ekonomi yang tidak sedikit untuk membangun. Namun, di sisi lain mereka juga tidak ingin terjebak untuk mengikuti ideologi kapitalisme atau komunisme. 

Ada di antara negara-negara gres merdeka tersebut yang berusaha memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri, tetapi ada pula yang berusaha memperbaiki dengan menjalin hubungan dengan bekas negara penjajahnya. 

Mereka berpikir yang terpenting tidak masuk dalam blok kapitalis atau blok komunis. Namun, negarguagara yang gres merdeka tersebut tidak jarang terjebak juga untuk menentukan ikut blok kapitalis atau komunis. 

British Commonwealth atau Persemakmuran Inggris ialah pola ikatan yang masih dilakukan antara negara Inggris dan negara bekas jajahannya. Mereka menjalin kolaborasi ekonomi yang saling menguntungkan.

b. Jerman dan Jepang muncul kembali sebagai negara industri

Sejalan dengan upaya AS untuk mendapatkan pengaruh, maka bekas lawan politiknya, yaitu Jerman dan Jepang didiberikan modal untuk menyebarkan kembali industrinya yang sudah hancur akhir PD II. Hal ini juga dilandasi oleh rasa kekhawatiran bahwa negara-negara yang kalah perang dan mengalami kesusahan ekonomi akan berpaling ke Uni Soviet yang berhaluan sosialiskomunis. 

Adapun negara-negara gres di Asia, ibarat Korea Selatan, Hongkong (sekarang belahan dari RRC), Taiwan (Cina juga menganggap sebagai belahan provinsinya yang membangkang), dan Singapura berusaha memperbaiki keadaan ekonominya dengan menganut sistem liberal (pasar bebas). 

Negara-negara tersebut kini tampil sebagai negara industri baru. Negara di Asia yang terlebih lampau berubah menjadi negara industri terkemuka ialah negara Jepang. 

Bangsa Jepang mulai berubah menjadi bangsa yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi setelah terjadi bencana Restorasi Meiji. 

Peradaban Barat yang pada dikala itu lebih unggul dibandingkan peradaban bangsa Jepang dijadikan model untuk mengejar ketertinggalannya. 

Banyak cowok Jepang yang dikirim ke negara-negara Barat untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekembali dari negara-negara Barat, mereka diperlukan bisa melaksanakan alih teknologi pada bangsa Jepang. Bidang pendidikan mereka menggandakan pendidikan model Barat. 

Namun, yang paling patut dihargai, Jepang tetap berpegang teguh pada tradisi dan kebudayaan sendiri. melaluiataubersamaini demikian, mereka berteknologi Barat, tetapi tetap berjiwa Jepang, suatu perpaduan yang unik dan menarikdanunik. 

Tampaknya pertarungan sengit dalam memperluas imbas antara blok kapitalis dengan sistem ekonomi liberal dan blok komunis dengan sistem ekonomi sosialis lebih menguntungkan blok kapitalis. 

Sistem liberal makin populer diseluruh dunia lantaran ditunjang oleh berkembangnya arus globalisasi dalam banyak sekali perusahaan multinasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta munculnya organisasi kolaborasi ekonomi regional.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Perubahan Dan Perkembangan Sistem Ekonomi, Sosial Dan Politik Internasional Akhir Perang Dunia Ke 2 Serta Dampaknya Bagi Indonesia"