Kategori Matematika Arab
Perkembangan ilmu pengetahuan terkhusus matematika tidak akan terlepas dari masa kemudian bangsa Arab. Sebuah sejarah penting dalam peradaban matematika pernah menjadi sebuah ikon besar bangsa arab pada masa kejayaan tersebut. Perkembangan matematika di masa jayanya arab dibagi menjadi dua bagian. Perkembangan matematika arab sebelum masa ke-sembilan dan Perkembangan matematika arab sehabis masa ke sembilan. Perkembangan tersebut tentu tak terlepas dari kemakmuran serta tugas sistem pemerintahan yang berjalan baik ketika itu. Dengan demikian, faktor kesejahteraan yang telah mencukupi maka pemerintah lebih fokus dan berusaha untuk meningkatkan segi kemajuan pengetahuan. Terbayangkan bukan, dengan kata sederhananya urusan perut selesai, maka bealih keurusan otak. Bagaimana bisa berpikir kalau otak kosong?
Di samping itu bangsa arab juga bisa menyusun aljabar ini lebih sistematik. Semua hal tersebut tak lebih dari campur fatwa spesialis matematika arab berjulukan Al Gebra. Sehingga pada kesudahannya ilmu ini dinamakan dengan Algebra (diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Aljabar). Itulah salah satu bukti hebatnya para matematikawan bangsa arab. Produk impor dari Yunani, bisa dilabeli dan dikenal sebagai produk dari arab bahkan diberi nama penemu arab tadi.
Kontribusi lain dari bangsa arab ini yakni wacana dalil sinus. Dalil sinus yang hingga ketika kini ini kita gunakan merupakan sebuah inovasi besar dari bangsa arab yang berjulukan Abu Nasr. Abu Nasr ini sendiri merupakan murid dari Abul Wefa dan guru dari Al Biruni. Perkembangan pesat trigonometri ini juga dipengaruhi alasannya yakni banyaknya bangsa arab yang tertarik kepada ilmu geografi dan astronomi. Dengan demikian mau tidak mau mereka harus benar benar memahami trigonometri untuk mempelajari ke-dua ilmu di atas.
Peran besar ilmu ini juga dikarenakan ketertarikan bangsa arab dalam hal astronomi dan geografi. Untuk bisa melaksanakan pemecahan problem geografi, dan astronomi maka bangsa arab kesudahannya harus mengakibatkan geometri sebagai salah satu keahlian dasar mereka. Beberapa andal yang populer dalam bidang ini yakni Al Hazen, Omar Khayyam. Di sisi lain Omar Khayyam juga dikenal sebagai seorang penyair. Mungkin alasannya yakni penyair dan geometri membutuhkan imajinasi yang tinggi bagi yang bergelut dalam bidang ini.Baca:Biografi Omar Khayyam (marthayunanda). Sumber http://www.marthamatika.com/
cabang ilmu matematika |
Kategori Matematika Arab
Selain perkembangan ilmu pengetahuan pada bidang matematika, ilmu pengetahuan lainnya juga ikut berkembang. Misalkan saja ketika itu juga dikenal ilmu astronomi, astrologi, ilmu geografi, ilmu kedokteran. Hal ini semua niscaya tak terlepas dari tugas matematika sebagai induk dari semua ilmu. Dengan penguasaan matematika yang mantab maka akan mempermudah untuk menguasai ilmu ilmu cabang lainnya. Kali ini kita akan meninjau lebih khusus pada matematika. Bagaimana bangsa arab mengelompokkan matematika yang sejatinya merupakan kompilas ilmu menyerupai aritmatika sosial, geometri, trigonometri, aljabar, kalkulus dan lain lain.Aritmatika
Kategori pertama yaitu kelompok aritmatika. Arimatika ini dianggap sebagai ilmu turunan yaang berasal dari India. Pengembangan ilmu ini awalnya dari peradaban hindu. Prinsip dasar dari ilmu ini yakni mengenai prinsip posisi. Sebagai pola eksistensi ilmu ini kini kita mengenal adanya topik matematika aritmatika Sosial. Penggunaan ilmu ini lebih kepada penerapan akan prinsip matematika dan hitungan dalam kehidupan.Aljabar
Walapun dikenal sebelumnya pernah ada diperadaban Yunani, peradaban hindu dan sumber lainnya menyerupai Babylonia. Namun cabang ilmu matematika untuk kategori satu ini lebih dikenal sebagai hasil dari fatwa bangsa arab. Sejatinya memang andal menyebutkan aljabar telah dipakai dan berasal dari Yunani. Namun bangsa arab bisa mengubah semua itu menjadi sebuah ilmu dengan karakteristik yang unik.Di samping itu bangsa arab juga bisa menyusun aljabar ini lebih sistematik. Semua hal tersebut tak lebih dari campur fatwa spesialis matematika arab berjulukan Al Gebra. Sehingga pada kesudahannya ilmu ini dinamakan dengan Algebra (diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Aljabar). Itulah salah satu bukti hebatnya para matematikawan bangsa arab. Produk impor dari Yunani, bisa dilabeli dan dikenal sebagai produk dari arab bahkan diberi nama penemu arab tadi.
Trigonometri
Trigonometri ini memang tak berbeda jauh menyerupai dongeng aljabar. Berawal dari problem dan temuan bangsa bangsa Yunani. Dengan kepiawaian bangsa arab, bangsa arab bisa menuntaskan dengan cara cara hindu. Bisa dibilang problem yunani diselesaikan oleh orang arab dengan cara india. Kelompok trigonometri ini dikenal berkat adanya tugas beberapa andal menyerupai Ibn Yunus ( wafat tahun 1008 M) beserta Al Hazen. Keduanya memperkenalkan salah satu rumus fungsi trigonometri 2cos x cos y = cos (x + y) + cos (x – y). Rumus tersebut merupakan rumus penjumlahan yang mempunyai dampak besar untuk perkembangan matematika khususnya untuk trigonometri sebelum ditemukannya logaritma.Kontribusi lain dari bangsa arab ini yakni wacana dalil sinus. Dalil sinus yang hingga ketika kini ini kita gunakan merupakan sebuah inovasi besar dari bangsa arab yang berjulukan Abu Nasr. Abu Nasr ini sendiri merupakan murid dari Abul Wefa dan guru dari Al Biruni. Perkembangan pesat trigonometri ini juga dipengaruhi alasannya yakni banyaknya bangsa arab yang tertarik kepada ilmu geografi dan astronomi. Dengan demikian mau tidak mau mereka harus benar benar memahami trigonometri untuk mempelajari ke-dua ilmu di atas.
Geometri
Sekali lagi, geometri. Geo yang berati bumi/bidang sementara metri artinya ukur. Ilmu ini dari bahasanya saja niscaya kita mengenal ini berasal dari Yunani. Meskipun tidak bernasib sama dengan aljabar yang dinamai ala arab, namun tugas bangsa arab sangat kental dalam perkembangan ilmu ini. Peran bangsa arab yaitu lebih membentuk geometri terstruktur dan mengeneralisasikan rumusan rumusan yang terpisah pisah oleh bangsa Yunani.Peran besar ilmu ini juga dikarenakan ketertarikan bangsa arab dalam hal astronomi dan geografi. Untuk bisa melaksanakan pemecahan problem geografi, dan astronomi maka bangsa arab kesudahannya harus mengakibatkan geometri sebagai salah satu keahlian dasar mereka. Beberapa andal yang populer dalam bidang ini yakni Al Hazen, Omar Khayyam. Di sisi lain Omar Khayyam juga dikenal sebagai seorang penyair. Mungkin alasannya yakni penyair dan geometri membutuhkan imajinasi yang tinggi bagi yang bergelut dalam bidang ini.Baca:Biografi Omar Khayyam (marthayunanda). Sumber http://www.marthamatika.com/
Post a Comment for "Kategori Matematika Arab"