Matematika Zaman Dinasti Cina
Salah satu peradaban yang pernah berjaya di asia ada terdapat di negeri Cina. Hal ini tidak dapa dipungkiri, kebudayaan bangsa Cina telah dikenal beratus ratus kala yang lalu. Kemajuan tersebut tentu juga mencakup perkembangan ilmu pengetahuan. Sistem pemerintahan yang masa itu dikenal dengan dinasti dinasti, berupa sebuah bentuk pemerintahan kerajaan. Bagaimana tugas dinasti dan kemajuan matematika pada masa tersebut? Berikut klarifikasi perihal matematika pada zaman dinasti Qin di Cina.
Tulisan Cina |
Matematika pada zaman dinasti Qin
Tak banyak hal yang bisa diketahui dari pemerintahan dinasti Qin ini. Apalagi perihal hal matematika. Banyak jago sejarah menyampaikan bahwa bukti bukti sejarah ilmu pengetahun pada masa tersebut telah habis terbakar dan terkubur oleh waktu. Perkembangan ilmu pengetahun pada masa tersebut dari sisa sisa sejarah menerangkan bahwa dinasti Qin telah menawarkan peradaban insan yang luar biasa. Beberapa teknik rekayasa teknologi (pada zaman tersebut) telah menawarkan bagaimana pencapaian yang telah diperoleh bangsa Cina pada masa tersebut.Hal ini bisa dilihat pada masa pemerintahan kaisar Qin yang berjulukan Shihuang. Pada masa pemerintahanya masyarakat Cina telah membangun bangunan yang besar, patung patung dengan ukuran konkret sebesar orisinil insan bahkan lebih untuk melengkapi istana istana, kuil kuil peribadatan dan daerah tempat yang dianggap sakral lainnya.
Bahkan untuk daerah pemakaman para kaisar pun telah dibangun sedemikian indah penampakannya. Ini beraarti telah adanya kemampuan geometri yang tercurah dalam perancangan bangunan bangunan tersebut. Salah satu bukti lain adanya pembangunan tembok besar Cina. Tentu sudah cukup menerangkan bagaimana majunya geometri dan semua hal matematika termasuk aritmatika dalam melaksanakan pembangunan keajaiban dunia yang masih bisa kita saksikan sampai waktu sekarang.
Semua pembangunan yang telah dilakukan pada masa dinasti Qin ini tentu telah memakai prinsip prinsip matematika yang sangat kompleks. Pembangunan tersebut pastinya telah memperhitungkan bagaimana kapasitas isi, luas dan proporsi yang cocok dengan objek objek yang akan di bangkit tersebut. Kaprikornus meskipun tidak terdapat catatan sejarah yang niscaya perihal matematika pada masa kekasisaran Qin ini, dari hasil kerja dan peninggalan bangunan bangunan dan properti lainnya sudah menunjukkan kemampuan matematis yang tepat dari masyarakat ketika itu. Baca :Sejarah Matematika Cina Kuno.
Secara fundamental memang terdapat ada beberapa relasi yang sejalan di antara dua bukti sejarah tersebut. Tulisan tulisa pada Suan Shu Shu tidak mempunyai begitu banyak hukum dan kurang begitu sistematis kalau di bandingkan dengan buku 9 Bab. Suan Shu Shuh hanya berisi klarifikasi penjelasan singkat yang berkemungkinan di ambil dari beberapa sumber lainnya. Dari segi bahasa yang terdapat pada Suan Shu Shu inilah bisa diperkirakan sebenarnya pemakaian bahasa merujuk ke zaman pemerintahan dinasti Qin.
Sebuah pola ketidak sistematis dan penggunaan kalimat yang efektif dalam Suan Shu Shu, berbicara perihal pembagian dua buah pecahan. Metode yang dipakai lebih ribet sebagai mana yang dinamakan pendekatan “ deficiency and excess”. Lebih lengkap mengenai metode yang dipakai bisa terlihat dari bahasa berikut ini “ combining the deficiency and excess as the divisor; taking the deficieny numerator and multipliedbu the excess denominantor, and the excess numerator times defecienct denominator, combine them as the dividen. Baca: Biografi Zu Chongzhi.
Sumber http://www.marthamatika.com/
Semua pembangunan yang telah dilakukan pada masa dinasti Qin ini tentu telah memakai prinsip prinsip matematika yang sangat kompleks. Pembangunan tersebut pastinya telah memperhitungkan bagaimana kapasitas isi, luas dan proporsi yang cocok dengan objek objek yang akan di bangkit tersebut. Kaprikornus meskipun tidak terdapat catatan sejarah yang niscaya perihal matematika pada masa kekasisaran Qin ini, dari hasil kerja dan peninggalan bangunan bangunan dan properti lainnya sudah menunjukkan kemampuan matematis yang tepat dari masyarakat ketika itu. Baca :Sejarah Matematika Cina Kuno.
Suan Shu Shu
Suan Shu Shu adalah sebuah goresan pena Cina kuno yang ditulis dalam bentu batangan batangan bambu yang jumlahnya 190 batang. Dalam Suan Shu Shu ini terdapat teks yang berisikan kurang lebih sekitar 7000 karakter. Bukti ini ditemukan pada tahun 1984 oleh ahli arkeologi ketika melaksanakan penggalian sebuah makam di Zhang Jia Shan, Provinsi Hubei. Para jago arkeologi memperkirakan teks tersebut ditulis pada tahun 186 sebelum masehi, sekitar waktu pemerintahan dinasti Han. Sementara itu hingg ketika kini para jago masih meneliti keterkaitan Suan Shu Shu ini dengan buku 9 Bab matematika Cina.Secara fundamental memang terdapat ada beberapa relasi yang sejalan di antara dua bukti sejarah tersebut. Tulisan tulisa pada Suan Shu Shu tidak mempunyai begitu banyak hukum dan kurang begitu sistematis kalau di bandingkan dengan buku 9 Bab. Suan Shu Shuh hanya berisi klarifikasi penjelasan singkat yang berkemungkinan di ambil dari beberapa sumber lainnya. Dari segi bahasa yang terdapat pada Suan Shu Shu inilah bisa diperkirakan sebenarnya pemakaian bahasa merujuk ke zaman pemerintahan dinasti Qin.
Sebuah pola ketidak sistematis dan penggunaan kalimat yang efektif dalam Suan Shu Shu, berbicara perihal pembagian dua buah pecahan. Metode yang dipakai lebih ribet sebagai mana yang dinamakan pendekatan “ deficiency and excess”. Lebih lengkap mengenai metode yang dipakai bisa terlihat dari bahasa berikut ini “ combining the deficiency and excess as the divisor; taking the deficieny numerator and multipliedbu the excess denominantor, and the excess numerator times defecienct denominator, combine them as the dividen. Baca: Biografi Zu Chongzhi.
Post a Comment for "Matematika Zaman Dinasti Cina"