Matematika Zaman Mesir Kuno

Sama dengan yang terjadi di Mesopotamia kira kira 4000 tahun sebelum masehi. Bangsa Mesir dikenal telah mempunyai goresan pena tulisan kuno. Nilai historis dari bangsa satu ini populer dengan warisan warisan kuno berupa bangunan piramida, sphinx, daerah peribadatan. Pada bukti sejarah lain, yang tersimpan di Oxford ditemukan tongkat tongkat peninggalan Pharaoh yang berlukiskan simbol simbol dalam bentuk abjad hieroglyph. Selain itu bukti juga dikaitkan dengan inovasi teks teks kuno yang dikenal dengan nama lembaran Papyrus.

Hieoroglyph dari Mesir

Kebudayaan Mesir Kuno

Pembangunan piramida Gyzah yang diperkirakan pada tahun 290 sebelum Masehi menawarkan bangsa Mesir telah memakai perhitungan matematis dan teknik yang tinggi dalam pembangunannya. Piramida ini terbentuk dari dua juta batangan batu, masing masingnya watu mempunyai berat diperkirakan mencapai dua setengah ton. Batu watu tersebut disusun dan direkat rapat sekali antara satu sama yang lainnya. Dengan melihat kerapihan atas pekerjaan tersebut tentu bangsa mesir sudah mempunyai teknik pembangunan yang mahir ketika itu.

Pembangunan piramida tersebut diperkirakan mengambil watu dari sungai Nil. Batu watu tersebut diangkat dengan memakai tenaga insan dengan mengerahkan 100000 orang dalam satu hari untuk menuntaskan pekerjaan pembangunan tersebut. Beberapa langit langit kamar dala piramidatersebut terbuat dari watu granit dengan ukuran 9 meter dan ketebalan 1,3 meter. Peleteakaan setiap bentuk bujur kandang serta penempatan setiap sudut siku sikunya sangat teliti. Tak ada karya kuno yang menciptakan kagum selain kebesaran dan ketelitian yang super dari bangunan ini. Piramida tersebut diperkirakan dibentuk dalam waktu 30 tahun.

Budaya Tulisan Mesir Kuno

Kemajuan baca tulis juga termashyur terperinci dalam sejarah Mesir ini. Ketika sebuah ekspedisi yang dipimpin Napoleon mendatangi Mesir, mereka menemukan tablet tablet di Rosetta, sebuah pelabuhan di bersahabat Alexandria. Tablet tersebut berisi goresan pena tulisan dalam tiga bahasa yaitu bahasa Yunani, Denctoc dan bahasa Hieroglyph. Pada tablet tersebut juga terlihat adanya sistem numerasi dengan menggunakan basis sepuluh. Angka angka ditulis dengan memakai tujuh simbol dasar sebagai perwakilan angka satu, sepuluh, seratus, seribu, sepuluh ribu, seratus ribu, dan satu juta. Penjelasan simbol yang dipakai sebagai berikut

1 = batang lurus
10 = tulang tumit
100 = gulungan kertas
1.000 = bunga teratai
10.000 = telunjuk
100.000 = ikan burbot
1.000.000 = orang keheranan

Meskipun telah mengunakan sistem bilangan dengan basis 10, bangsa Mesir masih belum mengenali apa yang dinamakan nilai tempat. Mereka mengunakan sistem yang dinamakan sistem adisi. Di sini letak simbol bilangan tidak kuat mana yang terlebih dahulu. Misalkan dipasangkan antara simbol tulang dan ikan, ini sama saja nilainya kalau ditulis ikan dan tulang. Namun berdasarkan kebiasaan ketika itu bilangan yang lebih kecil biasanya simbol tersebut diletakkan lebih kiri dari bilangan yang besar. Kelemahan sistem penulisan bilangan ibarat ini ialah susahnya menulis bilangan bernilai besar.

Bangsa mesir diketahui juga telah dapat melaksanakan operasi dasar matematika ibarat perkalian , penjumlahan. Namun dalam sistem perkalian bangsa mesir memakai cara membagi jadi penjumlahan perkalian dua. Contohnya untuk 14x6 = (14 x 2) + (14 x 2) + (14 x 2) = 28+28+28 = 84. Itu dipakai untuk perkalian bilangan yang kecil. Untuk bilangan yang lebih besar, misalkan mereka ingin melaksanakan dengan memecah salah satu bilangan.

Dalam bidang astronomi bangsa mesir telah memakai sistem kalender yang hampir sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang. Setahun terdiri dari 12 bulan, namun jumlah hari setiap bulan hanya 30. Lima hari yang tersisa (setahun harusnya 365) dijadikan hari khusus untuk melaksanakan upacara keagamaan. Intinya mereka tetap memakai satu tahun 365 hari. Hampir keseluruhan bukti bukti sejarah dalam bentuk teks hieroglyph sekarang tersimpan di sebuah museum Inggris. Baca :3 Naskah Matematika Papyrus.

Sumber http://www.marthamatika.com/

Share :