Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Filsafat Ihwal Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Ahad Jakarta Selatan

Ketiadaan

Oleh : Muhammad Rifky

Ketiadaan?

Sebuah kata dan partikel yang tidak menarik untuk diberi secercah kecil pun rasa perhatian.

Tidak ada yang setidaknya mencoba untuk peduli dari sebuah bentuk ketiadaan.

Partikel itu tidak mempunyai popularitas ibarat kebahagiaan, senyawa perasaan yang didambakan segala sesuatu yang bernyawa—bahkan oleh phobos yang menginginkan deimos.

Tak ayal abilitas kelima indera insan pun tak bisa dan tak mau mengecap dari bentuk ketiadaan.

Mereka hanya didesain untuk mendeteksi keeksistensian objek dan zat kasatmata yang fana. Se-fana hidup mereka.

Sebuah kata dan partikel yang tidak menarik untuk diberi secercah kecil pun rasa perhatian Puisi Filsafat Tentang Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Minggu Jakarta Selatan
Puisi Filsafat Tentang Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Minggu Jakarta Selatan



…Tapi

Kau tidak pernah tahu.

Dan tak pernah tahu.

Saat keberadaan zat yang dulunya berarti bagimu tiba-tiba menghilang.

Pergi tanpa pamit.

Hilang tanpa meninggalkan abu.

Lenyap tanpa melukiskan jejak di struktur pedosfer.

Menjadi ‘tidak ada’ begitu saja.

Kau tersadar, ketiadaanlah yang sekarang kamu miliki.

Yang kamu kambinghitamkan sebagai belahan manipulasi non-spasial yang membuatmu duka dan karam dalam arus lara.

Sebuah wujud artifisial yang kamu benci namun selalu ada untukmu.



Hanya waktulah yang bisa menghiburmu dengan alurnya yang terdistorsi.

Waktulah yang akan membuatmu tersadar.

Bahwa ‘ketiadaan’ menyimpan sejuta zat lain di dalamnya.

Yang tak bisa kamu serap dengan kelima sensor yang tertanam dalam daging-daging alotmu.


Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Puisi Filsafat Ihwal Ketiadaan Karya Muhammad Rifky Pasar Ahad Jakarta Selatan"