Puisi Rindu Di Atas Kerinduan Karya R. Arief Yogyakarta

Di Atas Kerinduan

Oleh : R. Arief, Yogyakarta.

Berjalan di padang rumput
Yang hening dan tenang
Di bawah awan yang lembut
Yang pergi kesana kemari didorong angin

Matahari yang sudah berada di puncaknya pun mulai turun
Layaknya hidup
Kadang di puncak, kadang di bawah

Aku terus berjalan dengan sebuah senyuman dan keyakinan
Keyakinan yang selama ini membuatku selalu tegar
Rumput yang bergoyang karna angin pun menyerupai ikut menyemangati

Lalu saya bertemu sebuah pohon
Pohon yang pendek namun lebar daunnya
Akupun berbaring
Ya, berbaring di bawah naungan pohon itu,
dan dibawah naungan langit yang memerah

Inilah arti hidup
Layaknya pohon ini
Tidak tinggi namun lebar daunnya
Tidak mencolok namun menaungi banyak
hal dibawahnya

Aku mencicipi kebebasan di daerah ini
Aku mencicipi ketenangan
Namun saya juga mencicipi keheningan
Dan keheningan itu berlanjut membuatku mencicipi kesepian
Kesepian yang tidak saya inginkan

Lalu saya memejamkan mata
Suara angin dengan lembutnya berbisik menenangkanku
Dalam kesepian ini.

Puisi Rindu di Atas Kerinduan Karya R. Arief Yogyakarta

Akupun membuka mata
Langit menjadi lebih terang
Namun ini bukan pagi sayang
Ini ialah malam

Ya, malam yang dipenuhi jutaan bintang
Malam yang diterangi jutaan bintang
Malam yang seaakan selalu memaksaku bernostalgia
Akan kenangan tentangmu

Mungkin kamu tidak tau sayang
Aku membenci malam
Mimpi tentangmu yang selalu membuatku sedih dan rindu
Mimpi yang saya harapkan menjadi nyata
Namun apa daya bila hanya sebatas imajinasi fana
Semua itu tiba di malam hari

Kau tau sayang
Sekarang kamu tau saya sangat merindukanmu
Aku tidak membencimu karna meninggalkanku
Tapi saya membenci kerinduan yang kamu tinggalkan untukku

Oh sayang, apakah kesempatan berpihak kepadaku?
Kesempatan yang akan kugunakan untuk hidup di atas kerinduan
Dan untuk hidup di bawah kebahagiaan

Aku berharap kamu akan mengerti betapa indahnya daerah ini
Tidak kini memang, tapi saya harap suatu saat
Berbaring ditemani padang rumput yang hijau dan luas, pohon yang bangun tegak sendiri, dan jutaan bintang di galaksi yang menaungi

Dan di bawah naungan galaksi ini saya akan selalu merindukanmu
Merindukan kelembutanmu
Merindukan senyumanmu
Yang selalu terasa ikhlas untukku

Sumber http://www.satubahasa.com