Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Prinsip Pembuatan Metanol Asam Asetat ?

Prinsip Pembuatan
Ada beberapa metode yang dipakai dalam pembuatan asam asetat, diantaranya ialah; karbonilasi metanol, sintesis gas metan, oksidasi asetaldehida, oksidasi etilena, oksidasi alkana, oksidatif fermentasi, dan anaerob fermentasi.
a) Karbonilisasi metanol
Karbonilisasi methanol ialah metode yang umum dipakai dalam produksi industri asam asetat dan menjadi metode penghasil asam asetat lebih dari 65% dari kapasitasglobal. Dari asam asetatyang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternatif. Kebanyakan asam asetat murni dihasilkan melalui karbonilasi. Dalam reaksi ini, metanol dan karbon monoksida bereaksi menghasilkan asam asetat


Proses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara, dimana reaksi itu sendiri terjadi dalam tiga tahap dengan katalis logam kompleks pada tahap kedua.
Karbonilasi metanol semenjak usang ialah metode paling menjanjikan dalam produksi asam asetat alasannya baik metanol maupun karbon monoksida ialah materi mentah komoditi. Proses karbonilisasi pertama yang melibatkan perubahan metanol menjadi asam asetat dikomersialisasikan pada tahun 1960 oleh BASF. Pada metode BASF ini dipakai katalis kobalt dengan promotor iodida dalam tekanan yang sangat tinggi (600 atm) dan suhu tinggi (230oC) menghasilkan asam asetat dengan tingkat selektivitas mencapai 90%. Pada tahun 1968, ditemukan katalis kompleks Rhodium, cis−[Rh(CO)2I2]− yang sanggup beroperasi dengan optimal pada tekanan rendah tanpa produk sampingan. Pabrik pertama yang memakai katalis tersebut yaitu perusahan kimia AS Monsanto pada tahun 1970, dan metode karbonilasi metanol berkatalis Rhodium dinamakan proses Monsanto dan menjadi metode produksi asam asetat paling dominan. Proses Monsanto berjalan pada tekanan 30-60 atm dan temperatur 150-

200˚C. Proses ini mempersembahkan selektivitas yakni lebih besar dari 99%. Pada kurun 1990-an, perusahan petrokimia British Petroleum mengkomersialisasi katalis Cativa ([Ir(CO)2I2]−) yang didukung oleh ruthenium. Proses Monsanto sanggup digantikan dengan proses Cativa, yang ialah proses serupa memakai katalis iridium. Proses Cativa kini lebih banyak dipakai alasannya lebih hemat dan ramah lingkungan, sehingga menggantikan proses Monsanto.

b) Sintesis gas metan
Asam asetat disintesis dari metana melalui dua tahap. Tahap pertama, gas metan, bromina dalam bentuk hidrogen bromida (40 wt% HBr/H2O) dan oksigen direaksikan dengan memakai katalis Ru/SiO2 menghasilkan CH3Br dan CO. Tahap kedua CH3Br dan CO direaksikan lagi dengan H2O dengan menolongan katalis RhCl3 menghasilkan asam asetat dan asam bromida. Mekanisme reaksinya sanggup ditunjukkan:



c) Oksidasi Hidrokarbon (n-butana) dan oksidasi asetaldehida fase cair
Sebelum komersialisasi proses Monsanto, kebanyakan asam asetat diproduksi melalui oksidasi asetaldehida. Namun, metode manufaktur ini masih yang paling penting, meskipun tidak sekompetitif dengan metode karbonilisasi metanol.Dalam produksi asetaldehida sanggup dihasilkan melalui oksidasi dari butana atau nafta enteng, atau hidrasi dari etilena. Ketika butana atau cahaya nafta digerahkan dengan udara di hadapan banyak sekali logam ion, termasuk mangan, kobalt dan kromium; peroksida bentuk dan kemudian membusuk untuk menghasilkan asam asetat sesuai dengan persamaan kimia:



Dalam reaksi ini dijalankan pada suhu dan tekanan yang tinggi namun tetap menjaga butana dalam keadaan cair. Tipikal kondisi reaksinya ialah pada temperature 150°C, tekanan 55 atm dan yield 70-80 %. Produk sampingan mungkin juga terbentuk termasuk butanone, etil asetat, asam format, dan asam propionat. Produk sampingan ini juga bernilai komersial, dan kondisi-kondisi reaksi sanggup diubah untuk menghasilkan lebih banyak dari mereka kalau ini bermanfaa secara ekonomis. Namun, pemisahan asam asetat dari produk tersebut sanggup menambah biaya proses. Di bawah kondisi yang sama dan memakai sejenis katalis sebagaimana dipakai untuk oksidasi n-butana, asetaldehida sanggup dioksidasi oleh oksigen di udara untuk menghasilkan asam asetat (Prosen Hoescht AG)

 melaluiataubersamaini memakai katalis modern, reaksi ini sanggup menghasilkan asam asetat lebih besar dari 95%. Produk sampingan utama yaitu etil asetat, asam formatdan formaldehida, yang tiruananya memilki titik didih yang lebih rendah dari asam asetat sehingga sanggup dipisahkan dengan metode destilasi.

d) Oksidasi alkana
Dalam metode ini asam asetat dibentuk dari etilena dengan melalui proses Wacker menghasilkan asetaldehida dan kemudian dioksidasi ibarat dalam metode oksidasi asetaldehida menghasilkan asam asetat. Teknik ini dikembangkan oleh perusahaan kimia Showa Denko yang membuka pabrik etilen oksidasi di Oita, Jepang, pada tahun 1997. Proses ini dikatalisis oleh paladium didukung katalis logam pada heteropoly asam ibarat asam tungstosilicic.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Apa Prinsip Pembuatan Metanol Asam Asetat ?"