Jelaskan Proses Pengukuran Secara Administratif?
Proses Pengukuran
Sebelum pengukuran dilakukan, secara administratif perlu dipersiapkan petunjuk pemakaian alat ukur, dan grafik untuk mencatat hasil pengambilan data, serta gambar tata letak dari sistem pengukuran. Alat ukur yang akan dipakai perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu uji visual, fungsional dan unjuk kerja.
Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelengkapan alat ukur, dan cacat yang sanggup dilihat mata.Uji fungsional untuk menilik balasan yang terjadi sebagai akhir input yang didiberikan dengan mengubah posisi setiap tombol. Apabila tiruana fungsinya sanggup bekerja alat ukur tersebut sanggup dipakai dengan catatan terdapat hasil uji unjuk kerja secara tertulis, yang berupa laporan kalibrasi atau akta kalibrasi.
Dilihat dari jumlahnya pengambilan data sanggup dilakukan satu hingga beberapa kali dimaksudkan untuk menjamin nilai kebenaran hasil ukur, data-data harus diambil lebih dari dua kali pada setiap posisi. Oleh alasannya yakni itu pengambilan data yang dilakukan secara berulang, sehingga sanggup mempunyai peluang yang lebih baik untuk mendekati harga yang sebenarnya.
Di pihak lain, jumlah obyek pendataannya sendiri sanggup spesialuntuk satu atau beberapa buah. melaluiataubersamaini demikian sanggup terjadi kombinasi :
a. obyek tunggal – pengambilan data satu kali
b. obyek tunggal – pengambilan data berulang
c. obyek beragam homogen – pengambilan data satu kali
d. obyek beragam homogen – pengambilan data berulang
Dalam kasus obyek beragam homogen baik pengambilan data satu kali maupun berulang, sanggup diperoleh proporsi status obyek. Namun untuk hasil yang lebih akurat, lebih baik dipilih pengambilan data yang berulang. Karena cara ini akan mengurangi kemungkinan adanya status obyek yang mewaspadai khususnya bagi obyek yang berada pada nilai batas.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Sebelum pengukuran dilakukan, secara administratif perlu dipersiapkan petunjuk pemakaian alat ukur, dan grafik untuk mencatat hasil pengambilan data, serta gambar tata letak dari sistem pengukuran. Alat ukur yang akan dipakai perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu uji visual, fungsional dan unjuk kerja.
Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelengkapan alat ukur, dan cacat yang sanggup dilihat mata.Uji fungsional untuk menilik balasan yang terjadi sebagai akhir input yang didiberikan dengan mengubah posisi setiap tombol. Apabila tiruana fungsinya sanggup bekerja alat ukur tersebut sanggup dipakai dengan catatan terdapat hasil uji unjuk kerja secara tertulis, yang berupa laporan kalibrasi atau akta kalibrasi.
Dilihat dari jumlahnya pengambilan data sanggup dilakukan satu hingga beberapa kali dimaksudkan untuk menjamin nilai kebenaran hasil ukur, data-data harus diambil lebih dari dua kali pada setiap posisi. Oleh alasannya yakni itu pengambilan data yang dilakukan secara berulang, sehingga sanggup mempunyai peluang yang lebih baik untuk mendekati harga yang sebenarnya.
Di pihak lain, jumlah obyek pendataannya sendiri sanggup spesialuntuk satu atau beberapa buah. melaluiataubersamaini demikian sanggup terjadi kombinasi :
a. obyek tunggal – pengambilan data satu kali
b. obyek tunggal – pengambilan data berulang
c. obyek beragam homogen – pengambilan data satu kali
d. obyek beragam homogen – pengambilan data berulang
Dalam kasus obyek beragam homogen baik pengambilan data satu kali maupun berulang, sanggup diperoleh proporsi status obyek. Namun untuk hasil yang lebih akurat, lebih baik dipilih pengambilan data yang berulang. Karena cara ini akan mengurangi kemungkinan adanya status obyek yang mewaspadai khususnya bagi obyek yang berada pada nilai batas.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Jelaskan Proses Pengukuran Secara Administratif?"