Bagaimana Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi?
Mendengarkan Pembacaan Puisi dan Mengidentifikasi Unsur-unsurPuisi Ada banyak definisi puisi yang didiberikan para ahli, dan hal tersebut sangat berterima. Namun secara umum puisi diartikan sebagai salah satu bentuk karya sastra yang tidak sama dengan bentuk karya sastra yang lain yang berupa prosa. Secara lebih rinci, sebuah puisi mempunyai karakteristik sebagai diberikut.
a. Menggunakan bahasa yang singkat dan padat yang dituangkan dalam bentuk bait-bait.
b. Bersifat konotatif dan imajinatif.
c. Memanfaatkan perlambangan (majas).
d. Ambiguitas (mempersembahkan banyak penafsiran).
Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas dua bagian, yaitu puisi konvensional dan puisi inkonvensional. Puisi konvensional ialah jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya ialah jenis-jenis puisi lama, contohnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan puisi inkonvensional ialah jenis puisi yang tidak terikat oleh pengaturan dalam penciptaan puisi. Meskipun demikian, dalam kedua bentuk puisi tersebut tetap terkandung ritme, rima, dan musikalitas .
sepertiyang dengan acara membacakan puisi, mendengarkan pembacaan puisi juga ialah acara mengapresiasi karya sastra. Selain menikmati pembacaan isi puisi, pendengar puisi juga bisa melaksanakan perenungan terhadap unsur-unsur puisi, isi puisi, objek yang dimanfaatkan dalam isi puisi, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta pesan yang ingin disampaikan pengarang puisi dan banyak lagi yang lainnya. Sama halnya dengan acara mendengarkan sebagai acara berbahasa, acara mendengarkan puisi dikatakan berhasil bila sang pendengar bisa sebut isi puisi secara garis besar, makna yang terkandung di dalamnya, tema penulis, nilai-nilai dan pesan yang ada dalam puisi dan banuyak lagi yamg lainya.
misal puisi
Sungai
sungai paling panjang mengalir dalam mimpiku misteri dan keliaran amazon atau kekeruhan ciliwung
ribuan piranha dan muntahan limbah, di antara kehausan dan rasa ingin menyelam -sungai paling panjang mengalir dalam terjagaku airmata yang bisu melimpah dalam gemuruh airterjun
kata-kata kesedihan paling tawar dan membosankan lahir dari kenyataan pahit masyarakat terbata.
melimpah di permukaan limbah kemanusiaan yang gaduh dalam nyanyian bisu tragedi paling mencekam mencuri pesonaku pada kenyataan hidup menyerupai bah yang mengambing bahtera nuh atau angin puting-beliung gurun menggulung kemah-kemah para pejalan dan unta atau kegelisahan dan ketakpastian paling memabokkan sungai paling panjang mengkaramkan segala dalam mimpiku : kerikil karang nurani dan sampah kemanusiaan mengalir sepanjang hidup menghanyutkan kesadaran hari demi hari sungai paling panjang mengalir dalam hidupku menjadi darah yang menggerakkan rasa hidup
usia bau tanah ketiruanan dalam setumpuk catatan para nelayan yang mengecoh ikan-ikan di antara taburan racun dan ledakan dinamit mengalir dalam nyanyi dan igauan rindu dendam hasrat paling purba buat mengakhiri segala kebekuan Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
a. Menggunakan bahasa yang singkat dan padat yang dituangkan dalam bentuk bait-bait.
b. Bersifat konotatif dan imajinatif.
c. Memanfaatkan perlambangan (majas).
d. Ambiguitas (mempersembahkan banyak penafsiran).
Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas dua bagian, yaitu puisi konvensional dan puisi inkonvensional. Puisi konvensional ialah jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya ialah jenis-jenis puisi lama, contohnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan puisi inkonvensional ialah jenis puisi yang tidak terikat oleh pengaturan dalam penciptaan puisi. Meskipun demikian, dalam kedua bentuk puisi tersebut tetap terkandung ritme, rima, dan musikalitas .
sepertiyang dengan acara membacakan puisi, mendengarkan pembacaan puisi juga ialah acara mengapresiasi karya sastra. Selain menikmati pembacaan isi puisi, pendengar puisi juga bisa melaksanakan perenungan terhadap unsur-unsur puisi, isi puisi, objek yang dimanfaatkan dalam isi puisi, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta pesan yang ingin disampaikan pengarang puisi dan banyak lagi yang lainnya. Sama halnya dengan acara mendengarkan sebagai acara berbahasa, acara mendengarkan puisi dikatakan berhasil bila sang pendengar bisa sebut isi puisi secara garis besar, makna yang terkandung di dalamnya, tema penulis, nilai-nilai dan pesan yang ada dalam puisi dan banuyak lagi yamg lainya.
misal puisi
Sungai
sungai paling panjang mengalir dalam mimpiku misteri dan keliaran amazon atau kekeruhan ciliwung
ribuan piranha dan muntahan limbah, di antara kehausan dan rasa ingin menyelam -sungai paling panjang mengalir dalam terjagaku airmata yang bisu melimpah dalam gemuruh airterjun
kata-kata kesedihan paling tawar dan membosankan lahir dari kenyataan pahit masyarakat terbata.
melimpah di permukaan limbah kemanusiaan yang gaduh dalam nyanyian bisu tragedi paling mencekam mencuri pesonaku pada kenyataan hidup menyerupai bah yang mengambing bahtera nuh atau angin puting-beliung gurun menggulung kemah-kemah para pejalan dan unta atau kegelisahan dan ketakpastian paling memabokkan sungai paling panjang mengkaramkan segala dalam mimpiku : kerikil karang nurani dan sampah kemanusiaan mengalir sepanjang hidup menghanyutkan kesadaran hari demi hari sungai paling panjang mengalir dalam hidupku menjadi darah yang menggerakkan rasa hidup
usia bau tanah ketiruanan dalam setumpuk catatan para nelayan yang mengecoh ikan-ikan di antara taburan racun dan ledakan dinamit mengalir dalam nyanyi dan igauan rindu dendam hasrat paling purba buat mengakhiri segala kebekuan Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Bagaimana Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi?"