Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sebutkan Wacana Teori-Teori Sentra Pertumbuhan?

Berikut ini ialah terkena teori-teori pusat pertumbuhan berdasarkan para ahli
1. Sector Theory dari Hoyt
Holmer Hoyt mengemukakan tentang teori sektoral (sector theory). . Menurut teori ini struktur ruang kota cenderung berkembang berdasarkan sektorsektor dari pada berdasarkan lingkaranlingkaran konsentrik. PDK (Pusat Daerah Kegiatan) atau CBD (Central Business District) terletak di pusat kota, namun pada belahan lainnya berkembang berdasarkan saktor-sektor yang bentuknya ibarat irisan kuliner ringan bagus bolu. Hal ini sanggup terjadi akhir dari faktor geografi, mirip bentuk lahan dan pengembangan jalan sebagai masukana komunikasi dan transportasi.

Menurut Homer Hoyt, susunan kota sebagai diberikut
a. Central Business District (CBD) atau pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-
    bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
b. Sektor tempat industri enteng dan perdagangan.
c. Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu tempat permukiman kaum buruh.
d. Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madyawisma.
e. Sektor permukiman adiwisma, yaitu tempat tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari
    para direktur dan pejabat.

2. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Walter Cristaller spesialis geografi berkebangsaan Jerman pada tahun 1933 mengemukakan tentang teori tempat sentral. Menurut Christaller terdapat konsep yang disebut jangkauan (range) dan ambang (treshold). Range ialah jarak yang perlu ditempuh insan untuk mendapat barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu saja. Adapun treshold ialah jumlah minimal penduduk yang diharapkan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang. Dalam teori ini diasumsikan pada suatu wilayah datar yang luas dihuni oleh sejumlah penduduk dengan kondisi yang merata. Dalam memenuhi kebutuhannya, penduduk memerlukan banyak sekali jenis barang dan jasa, mirip makanan, minuman, perlengkapan rumah tangga, pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Untuk memperoleh kebutuhan tersebut penduduk harus menempuh jarak tertentu dari rumahnya yang disebut range. Sementara itu para pedagang berupaya memperoleh laba besar, sehingga mereka harus paham benar berapa banyak jumlah minimal penduduk (calon konsumen) yang diharapkan bagi kelancaran dan kesinambungan suplai barang atau jasa semoga tidak mengalami kerugian. melaluiataubersamaini kata lain mereka harus menentukan lokasi yang strategis, yaitu sebuah pusat pelayanan banyak sekali kebutuhan penduduk dalam jumlah partisipasi yang maksimum.

Barang kebutuhan yang mempunyai risiko kerugian besar sebab jenis barang atau jasa yang dijual berupa barangbarang glamor disebut threshold tinggi, misalnya, kendaraan bermotor, perhiasan, dan barang-barang lainnya dengan harga relatif mahal dan susah terjual. dan sebaliknya barang-barang yang mempunyai resiko rendah disebut threshold rendah. Dari bentuk kebutuhan dan pelayanan di atas maka muncul istilah tempat sentral (Central Place Theory), yaitu lokasi yang senantiasa melayani banyak sekali kebutuhan penduduk dan terletak pada suatu tempat yang terpusat (sentral). Tempat ini memungkinkan partisipasi insan dalam jumlah besar baik mereka yang terlibat dalam kegiatan pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari barang-barang dan pelayanan yang dihasilkannya.

Tempat sentral ialah suatu titik simpul dari suatu bentuk heksagonal atau segi enam. Daerah segi enam ini ialah wilayahwilayah yang penduduknya bisa terlayani oleh tempat yang sentral tersebut. Dalam kenyataannya sanggup berupa kota-kota besar, pusat perbelanjaan atau mal, supermarket, pasar, rumah sakit, sekolah, kampus sekolah tinggi tinggi, ibukota provinsi, atau kota kabupaten yang masingmasing mempunyai efek atau kekuatan menarikdanunik penduduk yang tinggal di sekitarnya dengan daya jangkau yang tidak sama. Tempat sentral dan daerah yang dipengaruhinya (komplementer), intinya sanggup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu hirarki 3 (K = 3), hirarki 4 (K = 4), dan hiraki 7 (K = 7).

a. Hirarki K = 3, ialah pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan bagi daerah sekitarnya, sering disebut kasus pasar optimal. Wilayah ini selain mempengaruhi daerahnya sendiri, juga mempengaruhi sepertiga belahan dari masing-masing wilayah tetangganya

b. Hirarki K = 4, yaitu wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh mempersembahkan kemungkinan jalur kemudian lintas yang paling efisien. Tempat sentral ini disebut pula situasi kemudian lintas yang optimum. Situasi lalulintas yang optimum ini mempunyai efek setengah belahan di masingmasing wilayah tetangganya

c. Hirarki K = 7, yaitu wilayah ini selain
mempengaruhi daerahnya sendiri, juga mempengaruhi seluruh belahan (satu bagian) masing-masing wilayah tetangganya. Wilayah ini disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi administratif yang dimaksud sanggup berupa kota pusat pemerintahan. Pengaruh tempatyang sentral sanggup diukur berdasarkan hirarki tertentu, dan bergantung pada luasan heksagonal yang dilingkupinya

3. Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles Theory)
Perroux pada tahun 1955 mengemukakan tentang Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles Theory). Dalam teori ini ditetapkan bahwa pembangunan kota atau wilayah di mana pun bukan ialah suatu proses yang terjadi secara sekaligus, tetapi mucul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang tidak sama-beda. Tempat-tempat atau tempat yang menjadi pusat pembangunan tersebut dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub-kutub tersebut selanjutnya proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya atau ke pusat-pusat yang lebih rendah.

Sesudah Perang Dunia Kedua (PD II) banyak negara-negara yang terlibat perang mengalami kemunduran ekonomi. Untuk membangun kembali negara dikembangkan konsep pembangunan wilayah atau kota yang disebut spread & trickling down (penjalaran dan penetesan) serta backwash and polarization. Konsep tersebut berasal dari pengembangan industri untuk
Eureka meningkatkan pendapatan nasional berangasan (Gross National Product = GNP). Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan investasi pada satu kota tertentu yang selanjutnya diharapkan sanggup meningkatkan kegiatan kota. melaluiataubersamaini demikian akan semakin lebih banyak lagi penduduk yang terlibat dan pada kesudahannya semakin banyak barang dan jasa yang dibutuhkan. Namun demikian, konsep ini kurang mengatakan keberhasilan yang berarti. Karena cukup banyak kasus justru spesialuntuk menguntungkan kota Kota yang tadinya diharapkan mempersembahkan efek berpengaruh pada pedesaan untuk ikut berkembang bersama, kenyataannya sering merugikan pedesaan. Pada kenyataannya, yang terjadi ialah peningkatan arus urbanisasi dari dari desa ke kota dan memindahkan kemiskinan dari desa ke kota.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Sebutkan Wacana Teori-Teori Sentra Pertumbuhan?"