Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimanakah Bentuk Teater Nusantara Itu?

Seni teater Nusantara berawal dari seni teater kawasan atau seni teater tradisional.  .  Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”. Dalam perkembangannya, teater
memiliki beberapa pengertian sebagai diberikut.

1. Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zaman Plato).
2. Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zamanHerodotus).
3. Teater diartikan pula sebagai pertunjukan atau karangan yang dipentaskan. Teater bisa
    diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.

1. Dalam arti sempit, teater sanggup diartikan sebagai drama (kisah hidup atau kehidupan
    insan baik fiktif maupun nyata) yang diceritakan dan dipentaskan di atas panggung/
    pentas, kemudian didiskusikan oleh orang banyak yang mengacu pada panduan teks/naskah.

2. Dalam arti luas, teater yaitu segala macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan
    di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, \
   dan sebagainya.

Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar masa ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang sudah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur berjulukan Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang berjulukan theatron. Theatron ialah bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.
Di Italia, seni teater berkembang sangat pesat dan mengalami masa kejayaan, baik dari segi panggung, penambahan dbuntutasi, maupun penambahan ornamen serta layar pada tempat pertunjukan sehingga melahirkan teater modern. Berbeda dengan zaman Yunani, penonton teater di Italia terbatas pada kalangan tertentu, yaitu kalangan bangsawan.

Sementara itu di Indonesia, seni pertunjukan menyerupai teater sudah muncul semenjak lama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini mencakup beberapa aspek teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa, mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional   ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.
Selanjutnya, memasuki masa ke-20 teater nusantara mengalami perubahan sehingga muncul teater modern. Teater modern ini ialah teater yang dipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat. melaluiataubersamaini adanya efek dari barat, bentuk pertunjukan teater modern jauh tidak sama dengan teater tradisional. Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari dongeng yang disuguhkan, penataan

panggung, dan penataan cahaya. Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, Teater Koma, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.
Jika dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga mempunyai arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. melaluiataubersamaini demikian, secara umum istilah teater nusantara sanggup diartikan sebagai diberikut.

1. Seluruh pertunjukan yang berlangsung di sebuah tempat baik di luar maupun di dalam gedung
    dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
2. Arena sentra dari sebuah pertunjukan.
3. Panggung tempat pertunjukan.
4. Nama organisasi kelompok orang yang menyayangi seni teater.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Bagaimanakah Bentuk Teater Nusantara Itu?"