Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Tawaran Ptk




PROPOSAL PTK
Peningkatan Minat Belajar Matematika Dalam Mengelompokkan Bangun  Datar Melalui Alat peraga Bahan Manipulatif  Pada Siswa Kelas II SDN 01 Krasak
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
         Pendidikan nasional yang berdasakan  Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi menyebarkan kemampuan dan membentuk tabiat peradaban bangsa yang bermartabat dalam arti mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan ubtuk menyebarkan potensi siswa semoga menjadi insan yang diberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Es, berahklak mulia, sehat, diberilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi masyarakat negara yang demokratis serta bertangung jawaban.
        Untuk menyebarkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU Negara Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional Bab XI Pasal 39 Ayat 2 menyatakan bahwa pendidik ialah Tenaga Profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran.
        Pendidikan Nasional harus bisa menjamin peluang pendidikan, peningkatan mutu dan rekfansi serta efisiensi administrasi pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tanggal 23 Maret 2007 ihwal Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan setiap guru bertangung balasan terhadap mutu/ kegiatan pembelajaran yang ia punya dengan cara mengunakan fasilitas, peralatan, dan alat menolong yang tersedia secara efektif dan efisiensi.
       Berdasarkan kenyataan yang ada bahwa prestasi dalam mata pelajaran Matematika kelas II SDN 01 Krasak semester 2 Tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah. Terbukti dari nilai ulangan harian yang mencapai atau lebih dari kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 spesialuntuk 6 siswa (22,22%) dari 27 siswa, sedangakan 21 siswa (77,77%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM, dan nilai rata-rata kelas yakni 48,15.
Pada kondisi awal, siswa dalam kegiatan pembelajaran spesialuntuk mendengarkan klarifikasi guru, sebagian siswa ada yang menceritakan dengan kawanya, tidak memperhatikan klarifikasi guru, ada yang bermain sendiri. Siswa kurang bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, malas-malasan dalam mendapatkan materi, merasa takut dan tak senang. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak sanggup diterima dengan terbaik. Peneliti dalam kegiatan pembelajaran dikelas belum memakai alat peraga, spesialuntuk memakai metode ceramah yang menimbulkan siswa merasa jenuh dan bosan.
Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti akan melaksanakan PTK dengan keinginan semoga prestasi dan minat berguru mata pelajaran Matematikan kelas II SDN 01 Krasak semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 lebih meningkat dan mencapai hasil yang terbaik. Prestasi berguru siswa perlu ditingkatkan alasannya yakni guru mempunyai tangung balasan terhadap mutu/ kegiatan pembelajaran yang ia punya dengan cara mengunakan fasilitas, peralatan, dan alat menolong yang sudah tersedia secara efektif dan efisiensi  ( Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007). Guru juga mempunyai tanggung balasan mengantarkan penerima didiknya kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Begitu pula dengan meningkatkan motivasi berguru siswa sangatlah penting untuk mendorong semoga siswa mau berguru lebih ulet lagi, semoga mencapai hasil berguru yang lebih terbaik.
Pada kondisi final peneliti dalam kegiatan pembelajaran sudah memakai metode tanya jawaban, kerja kelompok, dan penugasan. Peneliti juga sudah memakai alat peraga materi manipulatif kertas warna. Hal ini peneliti lakukan semoga kegiatan pembelajaran dikelas lebih hidup, tidak membosankan, siswa lebih aktif, pembelajaran lebih bermakna, dan berkesan sehingga siswa akan selalu teringat dan terkesan dengan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.


B.     IDENTIFIKASI MASALAH
            melaluiataubersamaini adanya problem bahwa minat dan prestasi berguru dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas II SDN 01 Krasak semester 2 Tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah, maka dibutuhkan setelah peneliti melaksanakan PTK sanggup meningkatkan minat dan prestasi berguru siswa lebih terbaik sehingga mendapatkan nilai sesuai dengan KKM sudah disahkan dalam rapat sekolah. Peneliti akan melaksanakan PTK  pada mata pelajaran Matematika dengan Kompetensi Dasar ” Menggelompokkan Bagun datar” Peneliti yang pada kondisi awal memakai metode ceramah saja dan belum memakai alat peraga, membuat siswa tidak begitu bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, kurang memperhatikan guru, dan malah bermain sendiri. Sesudah memakai beberapa metode pembelajaran dan memakai alat peraga materi manipulatif kertas warna dibutuhkan sanggup membuat siswa lebih aktif dan suasana berguru dikelas lebih kondusif.

C.    PEMBATASAN MASALAH
            Untuk memecahkan problem tersebut maka peneliti akan melaksanakan tindakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas dengan metode tanya jawaban, kerja kelompok dan metode penugasan. Peneliti juga memanfaatkan alat peraga materi manipulatif kertas warna secara klasikal ( Kelompok Besar) pada siklus 1. Dan siklus 2 peneliti akan melaksanakan tindakan dengan memakai metode pembelajaran yang sama dan memanfaatkan alat peraga materi manipulatif kertas warna secara kelompok kecil. Tindakan-tindakan ini ini dilaksanakan semoga minat berguru mata pelajaran Matematika siswa kelas II SDN 01 Krasak semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 lebih meningkat sesuai kemampuan siswa masing- masing. Diharapkan nilai mata pelajaran Matematika mencapai nilai KKM, atau bahkan melebihi nilai KKM, dan nilai rata-rata kelas juga dibutuhkan meningkat menjadi 70.




D.     RUMUSAN MASALAH
            Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, disusun rumusan problem sebagai diberikut :
Bagaimanakah cara meningkatkan minat berguru Matematika kelas II SDN 01 Krasak Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan?
Rumusan problem diatas sanggup dirinci sebagai diberikut:
1)      Apakah melalui alat peraga materi manipulatif kertas warna sanggup meningkatkan minat berguru siswa dalam pembelajaran Matematika kelas II SDN 01 Krasak?
2)      Apakah melalui alat peraga materi manipulatif kertas warna sanggup meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran?
3)      Apakah melalui alat peraga materi manipulatif kertas warna sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa dalam pembelajaran Matematika kelas II SDN 01 Krasak?

E.     TUJUAN PENELITIAN
     Berdasarkan rumusan problem diatas maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai diberikut :
a.      Tujuan Umum
Meningkatkan minat berguru Matematika pada siswa kelas II SDN 01 Krasak Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan dalam mengelompokkan bagun datar melalui alat peraga materi manipulatif kertas warna.
b.      Tujuan Khusus

1)      Meningkatkan minat berguru siswa dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga  bahan manipulatif kertas warna.
2)      Meningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga materi manipulatif kertas warna.
3)       Meningkatkan prestasi berguru siswa dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga materi manipulatif kertas warna.


F.     MANFAAT PENELITIAN
    a. Manfaat Bagi Siswa
1)        Meningkatkan minat berguru siswa pada pembelajaran Matematika, sehingga    matematika menjadi mata pelajaran yang menarikdanunik.
2)        Meningkatkan prestasi berguru siswa dalam proses pembelajaran.
3)        Melatih siswa untuk sanggup menuntaskan problem dengan pemikiran secara logis dan sistematis.

b.      Manfaat Bagi Guru
1)      Dapat dijadikan srana penilaian pembelajaran yang sudah berlangsung.
2)      Mengembangkan kurikulum di tingkat kelas, serta untuk menyebarkan dan melaksanakan penemuan pembelajaran.
3)      Memmenolong guru menuntaskan masalah-masalah dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Membuat guru lebih kreatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

c.       Manfaat Bagi Sekolah
1)      Digunakan sebagai materi pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
2)      Menumbuhkan kolaborasi antar guru yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran sekolah.













BAB II
KAJIAN PUSTAKA
   1. Kajian Teori
a)      Hakekat Minat
Minat ialah salah satu hal yang juga berperan dalam perkembangan anak      SD. Secara umum banyak yang mengaitkan minat dengan motivasi, minat ialah aspek penting motivasi yang menghipnotis perhatian, belajar, berpikir, dan berprestasi. Krapp,dkk ( Pendidikan anak di SD . 2009:3.3) mengemukakan banyak sekali pengertian minat. Minat pribadi mempersembahkan pengertian sebagai suatu ciri pribadi individu yang ialah disposisi awet yang relatif stabil. Minat pribadi ini umumnya ditujukan pada suatu kegiatan khusus, contohnya minat khusus olahraga, musik, tarian dan komputer. Minat situasional ialah minat yang ditimbulkan oleh kondisi atau faktor faktor lingkungan. Minat situasional tidak sama dari sekedar keingintahuan seseorang alasannya yakni minat ini berkaitan dengan sesuatu yang sangat spesifik, dan bukan spesialuntuk ialah citra struktural dari sesuatu hal, lingkungan atau topik. Minat ini sanggup berkembang menjadi minat pribadi. Misalnya pengalaman seseorang membaca buku terkena banyak sekali percobaan fisika.
Minat sebagai keadaan psikologis menggambarkan pandangan yang interaktif  dan berkaitan dengan minat, pada ketika minat pribadi seseorang diberinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan suatu keadaan psikologis dari minat diri seseorang. Misalnya anak yang mempunyai minat pribadi yang kuat pada musik, akan menentukan kegiatan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan musik. Miaslnya menentukan program atau bacaan yang berkaitan dengan musik di setiap peluang, di rumah maupun di sekolah. Secara psikologis berarti anak mempunyai minat yang tinggi pada musik.
Dapat disimpulkan bahwa minat ialah dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif yang menimbulkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, sangat bahagia, dan usang kelabuaan menhadirkan kepuasan dalam dirinya.
Menurut Hera Lestari Mikarsa ( Pendidikan Anak Di SD. 2009:3.7) ada empat cara minat menghipnotis perkembangan anak, yaitu : 1) minat sanggup menghipnotis bentuk dan intensitas aspirasi ; 2) minat sanggup sebagai pendorong ; 3) minat kuat pada prestasi ; 4) minat yang berkembang pada masa kanak-kanak sanggup menjadi minat selamanya.
b)     Hakekat Belajar  
Para hebat psikologi berguru setuju bahwa berguru menyangkut perubahan tingkah laku, contohnya dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak sanggup melaksanakan sesuatu menjadi hebat melaksanakan sesuatu (Suparlan, 2004:28)
Salah satu definisi berguru yakni perbuatan yang menghasilkan perubahan sikap dan pribadi berdasarkan Abin Syamsudin ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999:245)
Dapat dirumuskan bahwa berguru ialah aktifitas atau pengalaman yang menahasilkan peru  bahan penaetahuan,perilaku dan pribadi yang bersifat permguan. Perbuatan berguru sanggup diwujaudkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan,penguasaan perilaku,dan perbaikan keseluruhan kepribadian.
Mendengarkan kata berguru biasanya pikiran kita terkait dengan kata”sekolah”. Padahal seharusnya berguru tidak harus dibatasi oleh sekolah.
Belajar sanggup terjadi dimana saja apabila seseorang mau dan bisa melaksanakan perubahan sikap dan perilakunya.Pr oses berguru dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal).Faktor internal dari dalam diri siswa,seperti minat,bakat,motifasi diri untuk belajar.Faktor eksternal antara lain dari guru ,fasilitas belajar,media,dan alat belajar.
Belajar ialah proses dasar dari perkembangan hidup manusia.melaluiataubersamaini berguru insan melaksanakan perubahan perubahan kualitatif indifidu sehingga tingkah lakunya berkembang.Semua aktifitas dan prestasi hidup insan yakni tidak lain hasil dari belajar.Kitapun hidup dan bekerja berdasarkan apa yang sudah kita pelajari.Belajar bukan sekedar pengalaman.Belajar  (adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil.Karena itu berguru berlangsung secara aktif dan integratif dengan memakai banyak sekali bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Rineka Cipta,1983:104).
Meskipun tidak seorangpun yang mengajar seseorang namun orang itu sanggup belajar.Guru atau orang lain sanggup mengarahkan berguru ,dapat mengambarkan sumber penalaman belajar,menyajikan materi belajar, dan sanggup mendorong seseorang untuk belajar.Kebutuhan dan motifasi seseorang berkembang menjadi menjadi tujuan seseorang dalam belajar.

c)      Matematika
Matematika di SD ialah mata pelajaran yang sangat penting, terbukti Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam UN.
Pembelajaran Matematika yakni proses pemdiberian pengalaman berguru kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang bersiklus sehingga siswa memperoleh kompetensi ihwal materi matematika yang dipelajari.
Menurut Gatot Muhsetyo, dkk. ( Pembelajran Matematika SD, 2009:1.26) bahwa salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi yakni penerapan taktik pembelajaran matematika, yang sesuai dengan : 1) topik yang sedang dibicarakan, 2) tingkat perkembangan intelektual siswa, 3) prinsip dan teori belajar, 4) keterlibatan aktif siswa, 5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan 6) pengembangan dan pemahaman daypikir matematis.
Beberapa taktik pembelajaran matematika yang konstruktivistik dan dianggap sesuai pada ketika ini antara lain : 1) problems solving, 2) problems posing, 3) open-ended problem, 4) mathematical investigation, 5) guided discovery, 6) contextual learning, dan 7) coorperative learning.
Anak bukan tiruan orang dewasa, anak bukan bentuk mikro, dan anak bukan pula fotocopy dari orang dewasa. Anak mempunyai kemampuan berpikir yang tidak sama dengan orang dewasa. Karena itu pembelajaran matematika bagi SD haruslah berdeda.
Menurut Drs. Karso, M.Pd. ( Pendidikan Matematika, 1998:1.4) semoga anak mempunyai pangetahuan matematika dengan mengerti dan bermakna, ia harus sudah mempunyai keabadian. Konsep keabadian bilangan ( 6-7 tahun ), konsep keabadian materi ( 7-8 tahun ), konsep keabadian panjang ( 8-9 tahun ), konsep keabadian luas ( 8-9 tahun ), konsep keabadian berat ( 9-10 tahun ), dan konsep keabadian isi ( 14-15 tahun ).
Menurut Bruner ( Pendidikan Matematika , 1998:1.28 ) ada tiga tahap anak berguru matematika, yaitu tahap enaktif, ikonik, dam simbolik. Pada dasarnya tahap berguru matematika itu dimulai dari pengalaman kehidupan sehari-hari, kemudian dipakai benda konkrit dan kesannya dengan penerapan symbol/lambing matematika yang bersifat abstrak.
Pembelajaran matematika adalahproses pembelajaran pengalaman berguru kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang bersiklus sehingga siswa memperoleh kompotensi ihwal materi matematika yang dipelajari.
Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi yakni penerapan taktik pembelajaran matematika yang sesuai dengan, 1) topik yang sedang dibicarakan, 2) tingkat perkembangan intelektual siswa, 3) prinsip dan teori belajar, 4) keterlibatan aktif siswa, 5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan 6) pengembangan dan pemahaman daypikir matematika berdasarkan Gatot Muhsetyo ( Pembelajaran matematika SD, 2009:2.26)

d.      Bangun Datar
Bentuk-bentuk menyerupai lingkungan, pesergi panjang dan segitiga sanggup kita temukan dalam peninggalan bangsa-bangsa prasejarah. Pada masa itu mereka memakai bangkit datar untuk mengukur lahan dan mendirikan bangunan berdasarkan Janu Ismadi ( Ensiklopedia Matematika untuk anak, 2006:1 ). Ahli geometri pertama yang tercatat dalam sejarah muncul pada zaman Yunani Kuno, ia yakni Thales (624-545 SN) dari Meletus. Thales ialah orang pertama yang mengemukakan beberapa teori ihwal geometri. Salah satu anakdidiknya yang populer yaitu Pythagoras (580-500 SM ) mengemukakan banyak teori gres dalam segitiga, lingkaran, dan bidang datar lainnya. Salah satu teori Pythagoras yang populer yakni teori terkena panjang sisi miring suatu segitiga. Teori ini dikenal dengan nama Teorema Pythagoras

2.      Kerangka Berpikir
Kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, diantaranya faktor metode atau metode dan model pembelajaran. Guru sanggup memakai metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru sanggup mengaitkan materi yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia konkret sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna atau mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan pembelajaran yang sangat senang guru harus sanggup melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa sanggup dimenolong oleh guru untuk melibatkan diri dalam menyebarkan atau memodifikasi kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Siswa dimenolong oleh guru dalam proses kegiantan pembelajaran, dari menyiapkan kemudahan atau alat peraga, mendapatkan materi pembelajran, melaksanakan demonstrasi dengan alat peraga, mengulas materi dan saling tukar informasi.
melaluiataubersamaini memakai alat peraga materi manipulatif kertas warna menjadi lebih meningkatkan minat dan prestasi berguru Matematika di kela II SDN 01 Krasak, alasannya yakni siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. melaluiataubersamaini penerapan alat peraga materi manipulatif kertas warna dalam kegiatan berguru siswa, dibutuhkan sanggup meningakatkan minat dan prestasi berguru siswa dalam mata pelajaran matematika.

















BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis dan Disain Penelitian
Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan memakai disain siklus berdasarkan Kevin dan Tagor
B.     Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SDN 01 Krasak Kecamatan Sragi kabupaten Pekalongan.
C.    Subyek Penelitian
Subyek penelitian yakni siswa kelas 2 sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 13 siswa pria dan 14 siswa perempuan.
D.    Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Pebruari 2013.
E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yakni metode observasi, metode test, dan dokumentasi.
F.     Analisis Data
Teknis analisis data yang dipakai yakni :
-          Data berupa hasil berguru Matematika yang dianalisis dengan memakai metode analisis nilai rata-rata kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk prosentasi dengan rumus sebagai diberikut :
P= %
Keterangan
Ʃn = jumlah frekuensi nilai yang muncul
N   = jumlah siswa
P    = prosentasi
Hasil perhitungan dikelompokan menjadi dua kategori tuntas dan tidak tuntas dengan criteria sebagai diberikut :
KRITERIA KETUNTASAN
KUALIFIKASI
≥ 65
Tuntas
≤ 65
Tidak Tuntas

-          Data kualitatif berupa data hasil observasi acara siswa dan guru dalam pembelajaran Matematika melalui alat peraga materi manipulative kertas warna, hasil catatan lapangan, dan angket dianalisis yang dipaparkan dalam kalimat untuk memproses kesimpulan.
G.    Jadwal Penelitian
No.
Pelaksanaan Penelitian
Januari
Pebruari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Proposal PTK
X
x
x













2
Siklus 1
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi





x


x



x
x




x








3
Siklus 2
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi









x


x



x
x





X




4
Pelaporan












x
x
x
x

Keterangan :
-          Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 : Pebruari ahad ke- 2
-          Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 : Maret ahad ke- 3
H.    Kriteria Keberhasilan
Untuk menganilisis keberhasilan atau prosentase keberhasilan, siswa setelah proses berguru mengajar setiap putarannnya dengan cara mempersembahkan penilaian berupa soal tes tertulis pada setiap final putaran. Analisis ini dihitung dengan memakai statistik sederhana yaitu analisis data observasi, analisis data angket, analisis hasil wawancara dan analisis hasil tes belajar



DAFTAR PUSTAKA
Basuki BS. (2004). Pedoman Penciptaan Suasana Sekolah yang Kondusif. Jakarta : Ditrektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Bagian Proyek Pendidikan IMTAQ, Kewargguagaraan dan Budi Pekerti.
Deny Setiawan. (2009). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hera Lestari Mikasa, dkk. (2009). Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.
Janu Ismadi. (2006). Ensiklopedia Matematika untuk Anak. Jakarta : Penerbit Ricardo Publishing and Printing. jakarta
Puji Santoso, dkk. (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Suparlan. (2004). Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Yogyakarta : Hikayat Publishing.
W.J.S. poerwodarminto. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.








          
  



Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Contoh Tawaran Ptk"