Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Mengenai Mengidentifikasi Komponen Ekosistem Dan Rantai Makanan?

Mengidentifikasi Komponen Ekosistem
Organisme hidup dan tak hidup susah dipisahkan satu sama lain; saling diberinteraksi untuk mencapai keseimbangan hidup. Proses interaksi ini akan menghasilkan pedoman energi dan makanan. Aliran energi dan kuliner ini memungkinkan terjadinya siklus mineral yang terjalin dalam satu sistem yang dinamakan ekosistem yang juga lazim disebut tata lingkungan Ekosistem disebut juga tata lingkungan. Ekosistem terdiri dari aneka macam unsur yang membentuk tata lingkungan. Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik yaitu komponen bahan yang tergolong tak hidup. Komponen abiotik pada umumnya bersifat fisik dan kimiawi. Termasuk komponen abiotik ini antara lain iklim, senyawa anorganik dan senyawa organik. Iklim dalam hal ini melibatkan suhu, kelembaban, cuaca, arah angin dan sebagainya. Komponen senyawa anorganik antara lain karbon (C), nitrogen (N), karbondioksida (CO2), air ( H2O) dan sebagainya, termasuk pula di sini daur/siklus mineralnya. Senyawa organik yang mencakup protein, lemak, hidrat carbon dan sebagainya yang sanggup mengikat antara mata rantai komponen biotik dan abiotik. Suasana yang sejuk dan rindang menyerupai gambar di depan yang dinikmati oleh seorang anak memperlihatkan adanya keseimbangan kehidupan di dalamnya.

Di dalam ekosistem ini terdapat kehidupan manusia, binatang, flora dan makhluk pengurai. Komponen biotik disebut juga komponen makhluk hidup yakni komponen yang melibatkan jasad hidup. Jasad hidup digolongkan lagi ke dalam komponen hidup yang berderajad rendah dan berderajad tinggi. Komponen biotik juga sanggup digolongkan menjadi dua kelompok yakni kelompok autotrofik dan heterotrofik. Kelompok autotrofik yaitu kelompok yang tidak menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya. Kelompok ini disebut juga kelompok sebagai produsen. Termasuk kelompok produsen ini antara lain makhluk fotosintesis dan kemosintetik. Kelompok makhluk fotosintetis ini yaitu kelompok makhluk hidup yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi. Tanda makhluk hidup pada kelompok fotosintetik ini antara lain mempunyai zat hijau daun atau klorofil sebagai penangkap energi matahari. Kelompok kemosintetik yakni kelompok makhluk yang memanfaatkan senyawasenyawa kimia sebagai sumber energi dalam sintesa makanannya.

Rantai Makanan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik mulai dari tingkat individu hingga lingkup biosfer. Interaksi ini ditampilkan dalam memanfaatkan oksigen untuk bernafas, memanfaatkan cahaya matahari pada tumbuhan. Interaksi terjadi antara individu dengan lingkungan bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam hal interaksi, tiruana organisme memerlukan energi dalam bentuk energi kimia. Perpindahan energi yang berbentuk kuliner diubah strukturnya ke dalam energi kimia melewati urutan makan dan dimakan yang disebut sebagai rantai makanan. Seperti sudah diungkapkan di potongan depan komponen biotik mencakup kelompok autotrofik dan heterotrofik. Telah dijelaskan pula bahwa kelompok autotrofik yaitu kelompok yang tidak menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya. Sebaliknya komponen heterotrofik, yaitu kelompok makluk hidup yang menggantungkan diri pada makhluk hidup yang lain dalam sintesa makanannya

Komponen heterotrofik ini dibedakan menjadi dua yakni kelompok makrokonsumen dan mikrokonsumen. Kelompok makrokonsumen ialah kelompok yang menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya. Kelompok makrokonsumen dibedakan lagi menjadi tiga tingkatan, yakni konsumen tingkat I, tingkat II dan tingkat III. Wiegert dan Owens (1970) membagi komponen hetrerotrofik ke dalam komponen biofagus dan saprofagus. Biofagus yaitu mahkluk yang mengkonsumsi makhluk hidup lain dan saprofagus makhluk hidup yang memanfaatkan jasad mati atau zat organik mati. Rantai kuliner dimulai dari produsen, yang pada umumnya berupa flora hijau, contohnya tumbuhan jagung. Batang dan daun tumbuhan jagung akan dimakan oleh konsumen I yakni kelompok herbivora yang juga disebut sebagai konsumen primer. Konsumen kedua disebut juga konsumen sekunder akan memakan konsumen primer. Konsumen sekunder ini dikelompkkkan ke dalam karnivora, yakni pemakan hewan. Konsumen tersier atau konsumen tingkat tiga pemakan konsumen primer dan sekunder serta produsen. Konsumen tersier ini disebut kelompok omnivora atau pemakan segala. Lewat jalur yang lain rantai kuliner juga sanggup dimulai dari produsen, contohnya tumbuhan jagung tersebut. Kemudian tahap diberikutnya tumbuhan jagung dan buahnya dimakan ulat, dan ulat ini dimakan burung seterusnya burung dimakan oleh ular dan seterusnya. Dalam hal demikian ini tumbuhan jagung sebagai produsen dan ulat, burung dan ular sebagai konsumen. Ulat ebagai konsumen tingkat I atau konsumen primer, burung sebagai konsumen tingkat II atau konsumen sekunder dan ular sebagai konsumen tingkat III atau konsumen tersier. Dalam ekosistem rantai kuliner tidaklah tunggal, tetapi sanggup berupa banyak rantai kuliner yang seringkali disebut jaring makanan.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Mengenai Mengidentifikasi Komponen Ekosistem Dan Rantai Makanan?"