Jelaskan Mengenai Pentingya Pendidikan Multikultural Di Sekolah ?
Multikultural Tanamkan Sikap Menghargai Keberagaman Pendidikan multikultural sangat penting diterapkan guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah. Melalui pendidikan berbasis multikultural, perilaku dan mindset (pemikiran) siswa akan lebih terbuka untuk memahami dan menghargai keberagaman. “melaluiataubersamaini pengembangan model pendidikan berbasis multikultural dibutuhkan bisa menjadi salah satu metode efektif meredam konflik. Selain itu, pendidikan multikultural bisa menanamkan sekaligus mengubah pemikiran penerima didik untuk benar-benar nrimo menghargai keberagaman etnis, agama, ras, dan antargolongan
Hapus Diskriminasi
Sikap menghargai keberagaman, juga harus ditanamkan di sekolah. Sebenarnya, sekolah yaitu tempat menghapuskan aneka macam jenis prasangka yang bertujuan membuat siswa terkotak-kotak. “Sekolah harus bebas diskriminasi”, katanya. Yon Sugiono menerangkan, untuk menghindari konflik menyerupai perkara yang pernah terjadi di beberapa tempat di Indonesia, sudah saatnya dicarikan solusi preventif yang sempurna dan efektif. Salah satunya yaitu melalui pendidikan multikultural. Pada model pendidikan ini, jelasnya, pengenalan dan sosialisasi jadwal pengembangan model pendidikan multikultural sanggup dilakukan dengan memakai film semi dokumenter. “Mengapa? Karena pembelajaran ini mengatakan metodologi dan pendekatan yang tidak sama dari model-model pembelajaran konvensional yang selama ini dicekoki ke siswa”, katanya. Sugiono menerangkan, metodologi dan taktik pembelajaran multikultural dengan memakai masukana audio visual sudah cukup menarikdanunik minat berguru anak serta sangat sangat senang bagi siswa dan guru. Karena, siswa secara sekaligus sanggup mendengar, melihat, dan melaksanakan praktik selama proses pembelajaran berlangsung. “Dari serangkaian implementasi jadwal pengembangan model pendidikan multikultural di Madrasah Pembangunan UIN bisa diketahui beberapa pencapaian indikator pembelajaran. Di antaranya, adanya pemahaman dan afeksi siswa tentang nilai-nilai multikultural yang dikembangkan.Misalnya, toleransi, solidaritas, musyawarah, dan pengungkapan diri”,
Sugiono menambahkan, jadwal pendidikan multikultural dalam penerapannya ketika ini
bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, namun terintegrasi ke dalam biro diam-diam pelajaran,
sehingga dalam implementasinya perlu dilakukan oleh guru-guru yang kreatif dan inovatif. “Guruguru dituntut kreatif dan inovatif sehingga bisa mengolah dan membuat desain pembelajaran yang sesuai. Termasuk mempersembahkan dan membangkitkan motivasi belajar”, katanya.
Sementara itu, Kepala Proyek Pengembangan Model Pendidikan Multikultural untuk Anak Usia Sekolah PKPM Unika Atma Jaya Jakarta Muniarti Agustina menerangkan, melalui model pembelajaran berbasis multikultural, siswa diperkenalkan dan diajak membuatkan nilai-nilai dan perilaku toleransi, solidaritas, empati, musyawarah, dan egaliter. “melaluiataubersamaini begini, siswa juga memahami kearifan lokal yang ialah bab dari budaya bangsa ini. Dan ini bisa menghambat terjadinya konflik”, .
Dalam menggagas model ini, Muniarti memaparkan, PKPM Unika Atma Jaya Jakarta melaksanakan penelitian di 8 sekolah, antara lain, SDN Sunter Agung 03 Pagi, SDN Lebak Bulus 06, SD Andreas, Madrasah Pembangunan UIN Tangerang, dan SD Amanda (SD berbasis agama Budha).
Dikatakan, model pembelajaran multikultural ini bisa berhasil, kalau kepala sekolah mendukung jadwal ini. Selain itu, para pengajar juga mau mendapatkan pembaruan dan sekolah sudah
terbiasa membuatkan kurikulum sendiri di samping kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional. “Sementara, alat lain yang mendukung yaitu adanya audio visual. Karena
ini menjadi penting untuk menyaksikan film-film bertema multikultural”, Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Hapus Diskriminasi
Sikap menghargai keberagaman, juga harus ditanamkan di sekolah. Sebenarnya, sekolah yaitu tempat menghapuskan aneka macam jenis prasangka yang bertujuan membuat siswa terkotak-kotak. “Sekolah harus bebas diskriminasi”, katanya. Yon Sugiono menerangkan, untuk menghindari konflik menyerupai perkara yang pernah terjadi di beberapa tempat di Indonesia, sudah saatnya dicarikan solusi preventif yang sempurna dan efektif. Salah satunya yaitu melalui pendidikan multikultural. Pada model pendidikan ini, jelasnya, pengenalan dan sosialisasi jadwal pengembangan model pendidikan multikultural sanggup dilakukan dengan memakai film semi dokumenter. “Mengapa? Karena pembelajaran ini mengatakan metodologi dan pendekatan yang tidak sama dari model-model pembelajaran konvensional yang selama ini dicekoki ke siswa”, katanya. Sugiono menerangkan, metodologi dan taktik pembelajaran multikultural dengan memakai masukana audio visual sudah cukup menarikdanunik minat berguru anak serta sangat sangat senang bagi siswa dan guru. Karena, siswa secara sekaligus sanggup mendengar, melihat, dan melaksanakan praktik selama proses pembelajaran berlangsung. “Dari serangkaian implementasi jadwal pengembangan model pendidikan multikultural di Madrasah Pembangunan UIN bisa diketahui beberapa pencapaian indikator pembelajaran. Di antaranya, adanya pemahaman dan afeksi siswa tentang nilai-nilai multikultural yang dikembangkan.Misalnya, toleransi, solidaritas, musyawarah, dan pengungkapan diri”,
Sugiono menambahkan, jadwal pendidikan multikultural dalam penerapannya ketika ini
bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, namun terintegrasi ke dalam biro diam-diam pelajaran,
sehingga dalam implementasinya perlu dilakukan oleh guru-guru yang kreatif dan inovatif. “Guruguru dituntut kreatif dan inovatif sehingga bisa mengolah dan membuat desain pembelajaran yang sesuai. Termasuk mempersembahkan dan membangkitkan motivasi belajar”, katanya.
Sementara itu, Kepala Proyek Pengembangan Model Pendidikan Multikultural untuk Anak Usia Sekolah PKPM Unika Atma Jaya Jakarta Muniarti Agustina menerangkan, melalui model pembelajaran berbasis multikultural, siswa diperkenalkan dan diajak membuatkan nilai-nilai dan perilaku toleransi, solidaritas, empati, musyawarah, dan egaliter. “melaluiataubersamaini begini, siswa juga memahami kearifan lokal yang ialah bab dari budaya bangsa ini. Dan ini bisa menghambat terjadinya konflik”, .
Dalam menggagas model ini, Muniarti memaparkan, PKPM Unika Atma Jaya Jakarta melaksanakan penelitian di 8 sekolah, antara lain, SDN Sunter Agung 03 Pagi, SDN Lebak Bulus 06, SD Andreas, Madrasah Pembangunan UIN Tangerang, dan SD Amanda (SD berbasis agama Budha).
Dikatakan, model pembelajaran multikultural ini bisa berhasil, kalau kepala sekolah mendukung jadwal ini. Selain itu, para pengajar juga mau mendapatkan pembaruan dan sekolah sudah
terbiasa membuatkan kurikulum sendiri di samping kurikulum dari Departemen Pendidikan Nasional. “Sementara, alat lain yang mendukung yaitu adanya audio visual. Karena
ini menjadi penting untuk menyaksikan film-film bertema multikultural”, Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Jelaskan Mengenai Pentingya Pendidikan Multikultural Di Sekolah ?"