Jelaskan Pengertian Wilayah Formal/Uniform Region Dan Wilayah Fungsional/Nodal Region?
Wilayah Formal/Uniform Region Dalam mengkaji wilayah formal yang diutamakan yakni keragamanyang terdapat dalam wilayah yang bersangkutan. Misalnya, keseragaman bentang alam pepegununganan disebut wilayah pepegununganan dan keseragaman dalam perjuangan bercocok tanam disebut wilayah pertanian. Wilayah formal yang juga disebut uniform region yakni suatu wilayah yang dibuat oleh adanya kesamaan kenampakan, termasuk ke dalamnya kenampakan fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, dan penerapan lahan Region formal ini bersifat statis.
Berdasarkan kenampakan fisik sanggup kita bedakan antara wilayah pepegununganan dengan wilayah dataran rendah. Wilayah pepegununganan yakni daerah yang terdiri dari beberapa pegunungan yang membentuk daerah pepegununganan, sedangkan daerah dataran rendah ialah daerah atau daerah yang ketinggiannya kurang dari 200 meter dengan ciri yang khas dan rata Berdasarkan kenampakan iklim sanggup bedakan antara wilayah iklim tropis, sub tropis, iklim sedang,dan iklim dingin/kutub. Iklim tropis yakni iklim yang terletak antara 22 ½ º U-22 ½ ºLS. Wilayah iklim sub tropis yakni wilayah iklim yang terletad antara 22 ½ º-33 ½ ºLU dan 22 ½ º-33 ½ ºLS. Wilayah Iklim sedang yakni wilayah yang terletak antara 33 ½ º- 60º-90ºLU dan 33 ½ ºLU-60º-90ºLS.
Berdasarkan vegetasi atau penerapan lahan, maka kita mengenal wilayah yang disebut sebagai wilayah perkebunan, wilayah pertanian sawah, wilayah pertanian kering, atau wilayah kehutanan. Mungkin saja tidak sepenuhnya wilayah tersebut berupa wilayah persawahan, tetapi diselingi dengan pertanian kering, perkampungan, atau permukiman. Namun, alasannya yakni pertanian sawah sangat lebih banyak didominasi atau keseragaman sawah sangat menonjol, maka wilayah tersebut sanggup kita katakan sebagai wilayah pertanian sawah. Demikian pula untuk wilayah penerapan lahan lainnya. Bila pada suatu tempat industri lebih lebih banyak didominasi maka sanggup kita katakan wilayah tersebut sebagai wilayah industri. Bila suatu tempat di dominasi untuk permukiman maka sanggup kita katakana daerah itu sebagai wilayah permukiman.
Dalam kehidupan sehari-hari pada kenyataannya wilayah formal banyak dikaitkan dengan keseragaman pemerintahan sehingga wilayah formal identik dengan wilayah yang dibatasi oleh manajemen pemerintah. Berdasarkan konsep ini maka muncul wilayah Dusun Arjasari, wilayah Kelurahan atau Desa Cisolok, wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul, wilayah kabupaten Bandung, wilayah Provinsi Lampung, dan wilayah Negara Indonesia. Menurut pengertian tersebut, batas wilayah formal menjadi sangat jelas, yaitu antara wilayah satu dan wilayah llainnya dengan dibatasi oleh batasbatas manajemen pemerintah.
Wilayah Fungsional/Nodal Region
Berbeda dengan wilayah formal yang statis, wilayah fungsional lebih dinamis alasannya yakni lebih menekankan pada aspek penerapan atau perkembangan suatu wilayah. Wilayah fungsional didasarkan atas konsep heterogenitas. Wilayah ini tercermin dengan adanya suatu rujukan interdependensi dan rujukan interaksi gejala-gejala yang terdapat di wilayah yang bersangkutan. Misalnya, adanya interdependensi dan interaksi antara industri dan tenaga kerja di wilayah itu. Adanya pabrik di suatu tempat akan menyebabkan terjadinya arus pekerja di pagi hari yang berangkat dari tempat tinggalnya menuju ke lokasi industri dan pada sore hari akan terjadi arus pekerja yang pulang menuju rumahnya masing-masing. Dalam hal ini akan terbentuk suatu wilayah yang meliputi beberapa aspek pabrik sebagai sentra (core) dan area sekitar pabrik sebagai tempat para pekerja pabrik. Wilayah yang terbentuk ibarat itu disebut wilayah fungsional. Penekanan utama wilayah fungsional yakni kekerabatan fungsional. melaluiataubersamaini adanya kegiatan di suatu pabrik, akan tercipta suatu kesatuan kekerabatan dan rujukan ketergantungan antara core (dalam hal ini berarti pabrik) dengan daerah disekitarnya yang meliputi orang-orang yang beraktivitas di daerah core. Menurut V. B. Stauberry, wilayah fungsional disebut organic region alasannya yakni di dalam wilayah tersebut terdapat kekerabatan yang hidup. Sementara itu, J. W. Alexander memandang wilayah fungsional sebagai nodal region alasannya yakni dalam wilayah ini terdapat sentra acara sebagai mata rantai utama dalam sistem ini.
Dalam skala besar, region nodal sanggup berupa sebuah kota, kota-kota besar, ibu kota (kabupaten, provinsi atau negara), pelabuhan, dan CBD (central bussiness district). Zona yang menjadi sentra suatu sirkulasi ialah node dari suatu region.Terdapat empat unsur penting dalam suatu region nodal.
a. Adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia.
b. Adanya node (pusat) yang menjadi pusat
pertemuan arus tersebut secara terorganisir.
c. Adanya wilayah yang makin meluas.
d. Adanya jaring-jaring rute tempat berlangsungnya tukar menukar.
melaluiataubersamaini demikian sanggup kita pahami bahwa wilayah fungsional terkait dengan interaksi yang berlangsung, baik interaksi yang bersifat fisik maupun sosial. Interaksi fisik meliputi interaksi antara kota yang dikelilingi daerah sekitarnya, sedangkan interaksi sosial ialah interaksi antar masyarakat yang menghasilkan perbedaan struktur masyarakat sehingga akan kita jumpai adanya pusat-pusat pemerintahan yang dikelilingi oleh daerah sekitarnya. misal yang paling terperinci terkena wilayah fungsional ialah Kota Jakarta. Kota ini menjadi core dan node dari Negara Indonesia. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Berdasarkan kenampakan fisik sanggup kita bedakan antara wilayah pepegununganan dengan wilayah dataran rendah. Wilayah pepegununganan yakni daerah yang terdiri dari beberapa pegunungan yang membentuk daerah pepegununganan, sedangkan daerah dataran rendah ialah daerah atau daerah yang ketinggiannya kurang dari 200 meter dengan ciri yang khas dan rata Berdasarkan kenampakan iklim sanggup bedakan antara wilayah iklim tropis, sub tropis, iklim sedang,dan iklim dingin/kutub. Iklim tropis yakni iklim yang terletak antara 22 ½ º U-22 ½ ºLS. Wilayah iklim sub tropis yakni wilayah iklim yang terletad antara 22 ½ º-33 ½ ºLU dan 22 ½ º-33 ½ ºLS. Wilayah Iklim sedang yakni wilayah yang terletak antara 33 ½ º- 60º-90ºLU dan 33 ½ ºLU-60º-90ºLS.
Berdasarkan vegetasi atau penerapan lahan, maka kita mengenal wilayah yang disebut sebagai wilayah perkebunan, wilayah pertanian sawah, wilayah pertanian kering, atau wilayah kehutanan. Mungkin saja tidak sepenuhnya wilayah tersebut berupa wilayah persawahan, tetapi diselingi dengan pertanian kering, perkampungan, atau permukiman. Namun, alasannya yakni pertanian sawah sangat lebih banyak didominasi atau keseragaman sawah sangat menonjol, maka wilayah tersebut sanggup kita katakan sebagai wilayah pertanian sawah. Demikian pula untuk wilayah penerapan lahan lainnya. Bila pada suatu tempat industri lebih lebih banyak didominasi maka sanggup kita katakan wilayah tersebut sebagai wilayah industri. Bila suatu tempat di dominasi untuk permukiman maka sanggup kita katakana daerah itu sebagai wilayah permukiman.
Dalam kehidupan sehari-hari pada kenyataannya wilayah formal banyak dikaitkan dengan keseragaman pemerintahan sehingga wilayah formal identik dengan wilayah yang dibatasi oleh manajemen pemerintah. Berdasarkan konsep ini maka muncul wilayah Dusun Arjasari, wilayah Kelurahan atau Desa Cisolok, wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul, wilayah kabupaten Bandung, wilayah Provinsi Lampung, dan wilayah Negara Indonesia. Menurut pengertian tersebut, batas wilayah formal menjadi sangat jelas, yaitu antara wilayah satu dan wilayah llainnya dengan dibatasi oleh batasbatas manajemen pemerintah.
Wilayah Fungsional/Nodal Region
Berbeda dengan wilayah formal yang statis, wilayah fungsional lebih dinamis alasannya yakni lebih menekankan pada aspek penerapan atau perkembangan suatu wilayah. Wilayah fungsional didasarkan atas konsep heterogenitas. Wilayah ini tercermin dengan adanya suatu rujukan interdependensi dan rujukan interaksi gejala-gejala yang terdapat di wilayah yang bersangkutan. Misalnya, adanya interdependensi dan interaksi antara industri dan tenaga kerja di wilayah itu. Adanya pabrik di suatu tempat akan menyebabkan terjadinya arus pekerja di pagi hari yang berangkat dari tempat tinggalnya menuju ke lokasi industri dan pada sore hari akan terjadi arus pekerja yang pulang menuju rumahnya masing-masing. Dalam hal ini akan terbentuk suatu wilayah yang meliputi beberapa aspek pabrik sebagai sentra (core) dan area sekitar pabrik sebagai tempat para pekerja pabrik. Wilayah yang terbentuk ibarat itu disebut wilayah fungsional. Penekanan utama wilayah fungsional yakni kekerabatan fungsional. melaluiataubersamaini adanya kegiatan di suatu pabrik, akan tercipta suatu kesatuan kekerabatan dan rujukan ketergantungan antara core (dalam hal ini berarti pabrik) dengan daerah disekitarnya yang meliputi orang-orang yang beraktivitas di daerah core. Menurut V. B. Stauberry, wilayah fungsional disebut organic region alasannya yakni di dalam wilayah tersebut terdapat kekerabatan yang hidup. Sementara itu, J. W. Alexander memandang wilayah fungsional sebagai nodal region alasannya yakni dalam wilayah ini terdapat sentra acara sebagai mata rantai utama dalam sistem ini.
Dalam skala besar, region nodal sanggup berupa sebuah kota, kota-kota besar, ibu kota (kabupaten, provinsi atau negara), pelabuhan, dan CBD (central bussiness district). Zona yang menjadi sentra suatu sirkulasi ialah node dari suatu region.Terdapat empat unsur penting dalam suatu region nodal.
a. Adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia.
b. Adanya node (pusat) yang menjadi pusat
pertemuan arus tersebut secara terorganisir.
c. Adanya wilayah yang makin meluas.
d. Adanya jaring-jaring rute tempat berlangsungnya tukar menukar.
melaluiataubersamaini demikian sanggup kita pahami bahwa wilayah fungsional terkait dengan interaksi yang berlangsung, baik interaksi yang bersifat fisik maupun sosial. Interaksi fisik meliputi interaksi antara kota yang dikelilingi daerah sekitarnya, sedangkan interaksi sosial ialah interaksi antar masyarakat yang menghasilkan perbedaan struktur masyarakat sehingga akan kita jumpai adanya pusat-pusat pemerintahan yang dikelilingi oleh daerah sekitarnya. misal yang paling terperinci terkena wilayah fungsional ialah Kota Jakarta. Kota ini menjadi core dan node dari Negara Indonesia. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Jelaskan Pengertian Wilayah Formal/Uniform Region Dan Wilayah Fungsional/Nodal Region?"