Teknik Pembersihan Dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan
Pengertian metode Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan
Peralatan dalam perjuangan pengolahan masakan terbagi dalam empat bab besar yaitu: peralatan pemanas, peralatan pengolahan, peralatan penyimpanan makanan, dan peralatan yang memmenolong pengolahan. Peralatan ditentukan oleh menu. melaluiataubersamaini dasar ini maka akan terhindar dari pemilikan peralatan yang tidak perlu atau jarang digunakan. Pilihlah peralatan yang simpel dimembersihkankan. Masukan kegiatan ini dalam kegiatan sanitasi sehingga kegiatan memmembersihkankan dan merawat
peralatan ialah aset perusahaan yang sanggup memdiberi pinjaman pada perjuangan pelayanan makanan.
Peranan peralatan makan dan masak dalam penyehatan masakan sangat penting alasannya ialah ialah bab yang tida terpisahkan dari prinsip – prinsip penyehatan makanan.
Peralatan masakan dan masak perlu juga dijaga kemembersihkanannya setiap ketika akan digunakan. Untuk itu peranan pemmembersihkanan atau pembersihan peralatan perlu diketahui secara mendasar. melaluiataubersamaini memmembersihkankan peralatan secara baik, akan menghasilkan alat pengolahan masakan yang membersihkan dan sehat.
Peralatan masakan mencakup piring, gelas, sendok, pisau dan garpu. Peralatan sanggup berupa peralatan beling (Chinaware), logam (Metalware) atau tembikar (Ceramicware). Peralatan masak mencakup kuali, wajan, dandang, serokan, pisau, talenan, panggangan dan lain-lain.
melaluiataubersamaini menjaga kemembersihkanan peralatan makan dan masak, sudah memmenolong mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi masakan yang sanggup terjadi alasannya ialah peralatan yang digunakan. Mencuci berarti memmembersihkankan atau membuat menjadi membersihkan. Pengertian membersihkan secara awam bersifat relative, artinya tidak sama ukurannya bagi setiap orang, waktu, daerah atau keadaan. Hygiene berarti memenuhi persyaratan membersihkan yang sudah diakui menurut persyaratan membersihkan.
Pengertian hygienis bersifat umum atau universal, artinya berlaku sama untuk setiap orang, waktu atau keadaan. Agar diketahui cara– cara pembersihan alat makan masak yang sehat serta mengetahui
ukuran bersih yang diputuskan untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari–hari. Upaya pembersihan peralatan makan dan masak mencakup beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui,
yaitu :
d. Teknik Pencucian
Teknik pembersihan yang benar akan mempersembahkan hasil tamat pembersihan yang sehat dan aman. Maka untuk itu perlu diikuti tahapan – tahapan pembersihan sebagai diberikut :
1). Scraping
Memisahkan segala kotoran dan sisa–sisa masakan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci, menyerupai sisa masakan di atas piring, sendok, panci dll.
2). Flushing dan Soaking
Mengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga membersihkan dari noda sisa seluruh permukaan peralatan. Perendama (soaking) dimaksud kan untuk memdiberi peluang peresapanair kedalam sisa masakan yang melekat atau mengeras, sehingga menjadi simpel untuk dimembersihkankan atau terlepas dari permukaan alat. Waktu perendaman tergantung dari kondisi peralatan. Penggunaan perendaman dengan air gerah (60ºC ) akan lebih cepat dari pada air dingin. Minimal waktu perendaman ialah 30 menit– 60 menit.
3). Washing
Mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa masakan dengan zat pencuci menyerupai detergen cair atau bubuk, yang simpel larut dalam air sehingga sedikit kemuingkinan membekas pada alat yang di cuci. Pada tahap ini sanggup dipakai sabut, tapas, atau zat penghilang amis yang dipergunakan menyerupai bubuk gosok, arang atau air jeruk nipis.
Penggunaan sabun biasa sebaiknya harus dihindari, alasannya ialah sabun biasa tidak sanggup melarutkan lemak, kesudahannya pemmembersihkanan lemak tidak tepat dan kemungkinan bau. Sabun biasa agak susah larut dalam air dan bila melekat di peralatan akan menjadikan bekas (noda) bila peralatan sudah
kering.
Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bab – bab peralatan yang perlu dimembersihkankan lebih cermat yaitu:
a) Bagian perlatan yang terkena masakan (permukaan daerah makanan)
b) Bagian peralatan yang kontak dengan badan (bibir gelas, ujung sendok).
c) Bagian yang tidak rata (bergerigi, berukir dan berpori).
4) Rinsing
Mencuci peralatan yang sudah digosok detergent hingga membersihkan dengan cara dibilas dengan air membersihkan. Pada tahap ini penerapan air harus banyak, mengalir dan selalu bertukar. Setiap alat yang dimembersihkankan dibilas dengan cara menggosok– gosok dengan tangan atau hingga terasa kesat (tidak licin). Pembilasan sebaiknya dilakukan dengan air bertekanan yang cukup sehingga sanggup melarutkan sisa kotoran atau sisa materi pencuci. Tekanan air yang dipakai dianjurkan dengan tekanan 15 psi (pound persquare inches) atau tekanan air yang dipakai sama dengan 1,2 kg/cm2.
6) Toweling
Mengeringkan dengan manggunakan kain atau handuk (towel) dengan maksud menghilangkan sisa- sisa kotoran yang mungkin masih melekat sebagai tanggapan proses pembersihan menyerupai noda detergent, noda chlor. Sebenarnya jikalau proses pembersihan berlangsung dengan baik, maka noda – noda itu dihentikan terjadi. Noda sanggup terjadi pada mesin pencuci, yang system desinfeksinya sudah kurang tepat.
Prinsip penerapan lap pada alat yang sudah dicuci membersihkan bersama-sama dihentikan alasannya ialah akan terjadi pencemaran sekunder (recontaminasi). Toweling ini sanggup dipakai dengan syarat bahwa towel yang dipakai harus steril serta sering diganti unutk sejumlah penerapan. Yang paling baik adalah
sekali pakai (single use). Towel yang sudah dipakai dicuci dan disterilkan dengan outctov sehingga benar – benar steril setiap akan digunakan. Dalam pemmembersihkanan peralatan yang memakai tindakan sanitasi kering (sinar atau oven), penerapan towel sebaiknya tidak digunakan.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Peralatan dalam perjuangan pengolahan masakan terbagi dalam empat bab besar yaitu: peralatan pemanas, peralatan pengolahan, peralatan penyimpanan makanan, dan peralatan yang memmenolong pengolahan. Peralatan ditentukan oleh menu. melaluiataubersamaini dasar ini maka akan terhindar dari pemilikan peralatan yang tidak perlu atau jarang digunakan. Pilihlah peralatan yang simpel dimembersihkankan. Masukan kegiatan ini dalam kegiatan sanitasi sehingga kegiatan memmembersihkankan dan merawat
peralatan ialah aset perusahaan yang sanggup memdiberi pinjaman pada perjuangan pelayanan makanan.
Peranan peralatan makan dan masak dalam penyehatan masakan sangat penting alasannya ialah ialah bab yang tida terpisahkan dari prinsip – prinsip penyehatan makanan.
Peralatan masakan dan masak perlu juga dijaga kemembersihkanannya setiap ketika akan digunakan. Untuk itu peranan pemmembersihkanan atau pembersihan peralatan perlu diketahui secara mendasar. melaluiataubersamaini memmembersihkankan peralatan secara baik, akan menghasilkan alat pengolahan masakan yang membersihkan dan sehat.
Peralatan masakan mencakup piring, gelas, sendok, pisau dan garpu. Peralatan sanggup berupa peralatan beling (Chinaware), logam (Metalware) atau tembikar (Ceramicware). Peralatan masak mencakup kuali, wajan, dandang, serokan, pisau, talenan, panggangan dan lain-lain.
melaluiataubersamaini menjaga kemembersihkanan peralatan makan dan masak, sudah memmenolong mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi masakan yang sanggup terjadi alasannya ialah peralatan yang digunakan. Mencuci berarti memmembersihkankan atau membuat menjadi membersihkan. Pengertian membersihkan secara awam bersifat relative, artinya tidak sama ukurannya bagi setiap orang, waktu, daerah atau keadaan. Hygiene berarti memenuhi persyaratan membersihkan yang sudah diakui menurut persyaratan membersihkan.
Pengertian hygienis bersifat umum atau universal, artinya berlaku sama untuk setiap orang, waktu atau keadaan. Agar diketahui cara– cara pembersihan alat makan masak yang sehat serta mengetahui
ukuran bersih yang diputuskan untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari–hari. Upaya pembersihan peralatan makan dan masak mencakup beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui,
yaitu :
d. Teknik Pencucian
Teknik pembersihan yang benar akan mempersembahkan hasil tamat pembersihan yang sehat dan aman. Maka untuk itu perlu diikuti tahapan – tahapan pembersihan sebagai diberikut :
1). Scraping
Memisahkan segala kotoran dan sisa–sisa masakan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci, menyerupai sisa masakan di atas piring, sendok, panci dll.
2). Flushing dan Soaking
Mengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga membersihkan dari noda sisa seluruh permukaan peralatan. Perendama (soaking) dimaksud kan untuk memdiberi peluang peresapanair kedalam sisa masakan yang melekat atau mengeras, sehingga menjadi simpel untuk dimembersihkankan atau terlepas dari permukaan alat. Waktu perendaman tergantung dari kondisi peralatan. Penggunaan perendaman dengan air gerah (60ºC ) akan lebih cepat dari pada air dingin. Minimal waktu perendaman ialah 30 menit– 60 menit.
3). Washing
Mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa masakan dengan zat pencuci menyerupai detergen cair atau bubuk, yang simpel larut dalam air sehingga sedikit kemuingkinan membekas pada alat yang di cuci. Pada tahap ini sanggup dipakai sabut, tapas, atau zat penghilang amis yang dipergunakan menyerupai bubuk gosok, arang atau air jeruk nipis.
Penggunaan sabun biasa sebaiknya harus dihindari, alasannya ialah sabun biasa tidak sanggup melarutkan lemak, kesudahannya pemmembersihkanan lemak tidak tepat dan kemungkinan bau. Sabun biasa agak susah larut dalam air dan bila melekat di peralatan akan menjadikan bekas (noda) bila peralatan sudah
kering.
Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bab – bab peralatan yang perlu dimembersihkankan lebih cermat yaitu:
a) Bagian perlatan yang terkena masakan (permukaan daerah makanan)
b) Bagian peralatan yang kontak dengan badan (bibir gelas, ujung sendok).
c) Bagian yang tidak rata (bergerigi, berukir dan berpori).
4) Rinsing
Mencuci peralatan yang sudah digosok detergent hingga membersihkan dengan cara dibilas dengan air membersihkan. Pada tahap ini penerapan air harus banyak, mengalir dan selalu bertukar. Setiap alat yang dimembersihkankan dibilas dengan cara menggosok– gosok dengan tangan atau hingga terasa kesat (tidak licin). Pembilasan sebaiknya dilakukan dengan air bertekanan yang cukup sehingga sanggup melarutkan sisa kotoran atau sisa materi pencuci. Tekanan air yang dipakai dianjurkan dengan tekanan 15 psi (pound persquare inches) atau tekanan air yang dipakai sama dengan 1,2 kg/cm2.
6) Toweling
Mengeringkan dengan manggunakan kain atau handuk (towel) dengan maksud menghilangkan sisa- sisa kotoran yang mungkin masih melekat sebagai tanggapan proses pembersihan menyerupai noda detergent, noda chlor. Sebenarnya jikalau proses pembersihan berlangsung dengan baik, maka noda – noda itu dihentikan terjadi. Noda sanggup terjadi pada mesin pencuci, yang system desinfeksinya sudah kurang tepat.
Prinsip penerapan lap pada alat yang sudah dicuci membersihkan bersama-sama dihentikan alasannya ialah akan terjadi pencemaran sekunder (recontaminasi). Toweling ini sanggup dipakai dengan syarat bahwa towel yang dipakai harus steril serta sering diganti unutk sejumlah penerapan. Yang paling baik adalah
sekali pakai (single use). Towel yang sudah dipakai dicuci dan disterilkan dengan outctov sehingga benar – benar steril setiap akan digunakan. Dalam pemmembersihkanan peralatan yang memakai tindakan sanitasi kering (sinar atau oven), penerapan towel sebaiknya tidak digunakan.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Teknik Pembersihan Dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan"