Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Cara Membuat, Mengidentifikasi, Memilih Dan Merumuskan Duduk Perkara Dalam Penelitian

Pembahasan kita kali ini akan mengulas terkena problem penelitian, rumusan masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, rumusan problem penelitian, problem dalam penelitian, cara merumuskan masalah, identifikasi problem penelitian, sumber problem penelitian, cara membuat rumusan masalah, cara membuat hipotesis penelitian.


Masalah Penelitian

Peneliti dari awal harus memikirkan bagaimana menemukan dan merumuskan problem penelitian.

Peranan Masalah Dalam Penelitian

Dalam penelitian, problem sangat berperan untuk mengarahkan seorang peneliti melaksanakan acara penelitiannya. Jika tidak merumuskan masalah, para peneliti sanggup mengalami kebingungan, baik dalam pelaksanaan acara penelitian maupun dalam penulisan.

Judul suatu penelitian tolong-menolong sudah ialah suatu bentuk masalah. Akan tetapi, problem yang terkandung dalam judul tersebut masih bersifat global dan masih perlu diperinci lagi.

Bagi peneliti, tiruana perincian problem sanggup memperjelas apa saja yang perlu diteliti. melaluiataubersamaini kata lain, tiruana perincian problem akan sanggup mengarahkan seorang peneliti untuk hingga pada samasukan yang ingin dicapai.

Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam memerinci problem utama (judul penelitian), yaitu bahwa perincian masalah:
  1. masih berafiliasi bersahabat dengan problem utama (judul penelitian);
  2. mendukung tujuan penelitian;
  3. mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu teori;
  4. mempersembahkan dukungan kepada pengembangan metodologi penelitian;
  5. memanfaatkan konsep-konsep teori atau data dan metode dari disiplin yang bertalian; dan
  6. menunjukkan variabel-variabel apa saja yang perlu diteliti.


Sumber Masalah Penelitian

Masalah penelitian yang baik yakni menarikdanunik bagi peneliti sehingga mempunyai tanggung tanggapan untuk memecahkannya. Untuk mendapat problem penelitian, perhatikan hal-hal diberikut.
  1. Masalah sanggup diperoleh dari kehidupan sehari-hari alasannya menjumpai hal-hal yang guah atau didorong oleh cita-cita untuk meningkatkan hasil kerja dan rasa ingin tahu untuk mengetahui atau menguji suatu teori (pendapat).
  2. Masalah sanggup diperoleh dari membaca buku, jurnal, koran, majalah, atau hasil penelitian orang lain.
  3. Masalah sanggup diperoleh dengan cara didiberi oleh orang lain, terutama berafiliasi dengan pemegang kekuasaan (otoritas) atau guru.
  4. Masalah sanggup diperoleh dari hasil pengamatan peneliti secara pribadi di lapangan.
  5. Masalah sanggup diperoleh dari hasil diskusi dengan mitra atau seminar yang diselenggarakan oleh suatu lembaga.
Secara garis besar, problem penelitian terdiri atas tiga jenis atau bentuk, yakni sebagai diberikut.
  1. Masalah untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan terkena apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainnya, penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menandakan suatu peristiwa.
  2. Masalah untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Dalam melaksanakan perbandingan, penelitian selalu memandang dua fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan yang ada, maka untuk mengungkapnya dilakukan penelitian yang bersifat komparatif.
  3. Masalah untuk mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih (problema korelasi). Penelitian hubungan bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, bagaimana bersahabat atau tidaknya hubungan-hubungan itu.


Petunjuk Penentuan Masalah Penelitian

a. Merumuskan dan Membatasi Masalah Penelitian

Masalah penelitian harus dirumuskan dengan terang dan tegas, tetapi tidak lepas dari judul dan tujuan penelitian. 

Seperti dikatakan dalam uraian sebelumnya, judul penelitian itu sendiri tolong-menolong sudah ialah bentuk problem yang masih terlalu umum dan global sehingga masih perlu diperinci lebih lanjut. 

Masalah perlu dibatasi biar peneliti sanggup membatasi diri pada apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk diteliti. 

Peneliti harus menegaskan bahwa ia akan mereview problem tertentu dan aspek tertentu yang berafiliasi dengan judul penelitian, dengan membuat pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dikaji lebih lanjut. 

Sebagai contoh, orang sanggup menggunakan rancangan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”. 

Judul tersebut sudah tampak problem umumnya, yakni terjadinya urbanisasi di Kota Cikarang dan hal tersebut akan menjadikan banyak sekali problem terhadap pemkot Cikarang. 

Untuk memperjelas problem umum tersebut, masih perlu dibuatkan rumusan dan pembatasan problem lebih lanjut dengan membuat pertanyaan-pertanyaan problem menyerupai diberikut.
  1. Urbanisasi di Kota Cikarang berasal dari golongan masyarakat mana saja?
  2. Apakah benar spesialuntuk pembangunan industri yang ialah penyebab utama terjadinya urbanisasi?
  3. Apa efek positif dan negatif urbanisasi terhadap kehidupan sosial ekonomi penduduk dan pemkot Cikarang?
  4. Adakah cara yang paling sempurna dilakukan guna mencegah terjadinya urbanisasi?
  5. Tersediakah akomodasi permukiman dalam mengantisipasi terjadinya urbanisasi?
melaluiataubersamaini perumusan dan pembatasan problem menyerupai itu, peneliti akan praktis melaksanakan acara penelitian khususnya yang menyangkut pengumpulan data dan metode yang dipakai dalam pengumpulan data.

b. Asumsi (Anggapan Dasar)

Asumsi yakni suatu pernyataan pokok yang dibentuk dalam suatu penelitian dan secara umum sanggup diterima kebenarannya walaupun tanpa pembuktian. 

Asumsi bukan ialah teori, melainkan spesialuntuk ialah pernyataan (statement) yang menyangkut keadaan atau gejala-gejala umum yang secara ilmiah sanggup dipertanggungjawabankan kebenarannya. 

Pernyataan wacana keadaan atau gejala-gejala umum yang dibentuk harus diadaptasi dengan isi atau makna yang terkandung dalam judul penelitian. 

Dari judul yang menyangkut “Pengaruh Pembangunan Industri terhadap Peningkatan Urbanisasi di Kota Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat”, misalnya, orang sanggup membuat perkiraan bahwa “urbanisasi penduduk terjadi alasannya susahnya memperoleh mata pencaharian di kawasan pedesaan”. 

Pernyataan ini mengatakan secara umum orang tahu bahwa penyebab urbanisasi yakni alasannya kesusahan memperoleh mata pencaharian di pedesaan sehingga penduduk ingin mencari mata pencaharian yang lebih layak di kota. 

misal lain, dari judul “Pengaruh Pergaulan Remaja terhadap Keberhasilan Studi “, orang sanggup membuat suatu perkiraan bahwa faktor lingkungan dan pergaulan sangat memengaruhi prilaku dan kepribadian seseorang, yang selanjutnya sanggup memengaruhi keberhasilan hidupnya.

c. Istilah-Istilah

Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata yang penting dan mengandung makna tertentu perlu didiberi batasan atau definisi biar tidak menjadikan salah penafsiran bagi pembacanya.

Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata penting yang dipakai dalam penelitian atau penulisan dibuatkan batasan atau definisi dengan cara mengutip melalui ensiklopedia, pendapat para ahli, atau menurut definisi sendiri yang sanggup dipertanggungjawabankan.

Sebagai contoh: urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota; masyarakat yakni sekumpulan insan yang saling bergaul atau saling diberinteraksi secara tetap dan mempunyai kepentingan yang sama; enkulturasi yaitu proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan etika isiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Contoh Cara Membuat, Mengidentifikasi, Memilih Dan Merumuskan Duduk Perkara Dalam Penelitian"