Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengembangan Dan Perkembangan Koperasi Di Indonesia

Salah satu indikator yang sering diukur dalam pengembangan koperasi nasional ialah seberapa besar bantuan tubuh perjuangan koperasi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).

Beberapa penelitian menunjukkan peranan koperasi terhadap PDB di Indonesia masih sangat rendah yaitu spesialuntuk 5%. 

Terdapat kecenderungan dalam beberapa tahun ke depan angka tersebut tidak akan mengalami banyak perubahan.

UUD 1945 bahu-membahu sudah memdiberi landasan yang berpengaruh untuk pengembangan koperasi. 
 Salah satu indikator yang sering diukur dalam pengembangan koperasi nasional ialah seber Pengembangan dan Perkembangan Koperasi di Indonesia

Menurut Muslimin Nasution(1981), terdapat beberapa tahap dalam pengembangan koperasi di Indonesia. Tahapan-tahapan tersebut, di antaranya sebagai diberikut.
  1. Pemerintah ikut campur tangan secara penuh dalam koperasi. Campur tangan tersebut berupa penyusunan agenda dan pemdiberian menolongan. Misalnya, campur tangan dalam penyusunan penyeleng garaan administrasinya, bahkan ikut serta membiayai acara koperasi tersebut.
  2. Koperasi dianggap sudah bisa berjalan sendiri. Tahap ini disebut deofficialisasi, yaitu secara sedikit demi sedikit pemerintah mulai mundur atau mengurangi campur tangannya. Untuk mewujudkan maksud tersebut dibentuklah KUD sebagai model sehingga karenanya sanggup berdiri sendiri. Selain itu, dibuat ibarat Pusat Pelayanan Koperasi (PPK) yang diperlukan sanggup menjadi masukana dalam menuju koperasi yang mandiri.
  3. Koperasi diperlukan sudah benar-benar mandiri, sudah sanggup berswadaya, berswakarya, dan berswasembada yang pada karenanya bisa mewujudkan keinginan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. melaluiataubersamaini kata lain, pengembangan koperasi menuju kemandirian sanggup diukur dari semakin berkurangnya pelatihan dan menolongan pemerintah.

Adapun Widiyanti (1999), mengemukakan pelatihan dan pengembangan koperasi mengikuti dua pola, yaitu sebagai diberikut.
  1. Pembinaan dan pengembangan koperasi dalam rangka pembangunan ekonomi nasional dengan mengembalikan kedudukan dan fungsi koperasi selaku gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial semoga bisa melakukan fungsinya menurut hukum-hukum dan prinsip ekonomi. melaluiataubersamaini demikian, pelatihan dan pengembangan koperasi diarahkan semoga koperasi kembali kepada fungsinya sebagai salah satu wahana dan masukana ekonomi yang bisa bertindak secara rasional, efisien dan efektif, serta mempersatukan dan mengarahkan tiruana rakyat yang ekonominya lemah untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.
  2. Pembinaan dan pengembangan koperasi dalam rangka pembangunan dan pembaruan pendidikan nasional. Dalam hal ini, koperasi sebagai suatu ilmu maupun sebagai suatu corak keterampilan teknis, disusun secara sistematis dan metodologis sebagai suatu agenda dan materi pengajaran yang secara integral dimasukkan dalam rangka pembangunan dan pembaruan sistem pendidikan nasional. Konsekuensinya, perkoperasian sebagai suatu materi atau agenda pengajaran selalu disertakan sebagai bab yang menempel dari program-program pengajaran atau kurikulum-kurikulum dari setiap forum pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga ke pendidikan tinggi.

Penerapan dan implementasinya diadaptasi dengan tujuan, bentuk, jenis, dan tingkatan dari tiap-tiap forum pendidikan.

Perkoperasian dikembangkan melalui acara penciptaan dan pembentukan kader-kader koperasi yang diperlukan bisa secara ideologis maupun teknis untuk meneruskan dan membuatkan keinginan koperasi.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengembangan Dan Perkembangan Koperasi Di Indonesia"