Pengertian Dan Efek Perkembangan Sistem Informasi, Komunikasi Dan Transportasi Dunia Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara Di Indonesia

Berikut ini akan dijabarkan klarifikasi terkena perkembangan sistem informasi, perkembangan sistem komunikasi, perkembangan sistem transportasi, Pengertian Informasi, Pengertian Komunikasi, Pengertian Transportasi, efek perkembangan teknologi, efek nyata perkembangan teknologi, sistem komunikasi satelit domestik sksd palapa, Sistem Komunikasi Satelit Domestik, SKSD Palapa, Radio, Perkembangan Radio di Indonesia, Televisi, Perhubungan Darat, Perhubungan Laut, Perhubungan Udara.

Pengertian Informasi dan Komunikasi serta Transportasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem berarti perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

Informasi yakni data yang sudah diperoleh, sehingga memiliki arti dan nilai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, informasi berarti penerangan, keterangan, pemdiberitahuan, kabar atau diberita.

Menurut Alfin Toffler (Seorang Futurolog AS), informasi yakni fakta, laporan, perkembangan, perasaan-perasaan, membuat kecenderungan-kecenderungan yang sanggup memengaruhi keputusan/pembentukan masyarakat/dunia.

Pengertian komunikasi yakni membagi informasi, memdiberitahu, memindahkan atau bentukan pikiran baik secara mulut maupun tulisan.

Definisi lain sebut komunikasi yakni suatu transformasi informasi antarorang atau kelompok atau forum dalam bentuk penyebaran diberita melalui lisan, tulisan, suara, gambar maupun lambang tertentu.

Komunikasi massa yakni penyebaran informasi atau komunikasi yang membawa pesan untuk orang banyak, Misalnya koran, televisi, majalah, radio sebagai pemdiberi informasi (sender) dan masyarakat sebagai peserta informasi (receiver).

Pengertian transportasi yakni pengangkutan barang (benda) atau sebagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi.

1. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa

SKSD Palapa yakni sistem satelit komunikasi yang dikendalikan oleh sistem satelit komunikasi pengendali bumi yang dibentuk oleh HAC (Hughes Aircraft Company) Perumtel Indonesia. Nama palapa diambil dari sumpah Gajah Mada yang akan mempersatukan Nusantara.

SKSD Palapa dibangun tahun 1974–1976 dengan peluncuran generasi 1-A1. Sampai tahun 1996 sudah generasi 3 dengan code C2 yang jarak jangkauannya dari Irian hingga Vladivostok (Rusia), dari Australia hingga Selandia Baru. Juga digunakan oleh negara-negara tetangga, Australia, Papua Nugini, Maca, Selandia Baru, dan Vietnam.

Adapun nama satelit yang sudah diluncurkan Indonesia yakni :

Berikut ini akan dijabarkan klarifikasi terkena perkembangan sistem informasi Pengertian dan Dampak Perkembangan Sistem Informasi, Komunikasi dan Transportasi Dunia dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara di Indonesia

Sekarang ini kita mengenal satelit komunikasi yang lain, yakni Telkom-1 dan Garuda-1

Fungsi SKSD Palapa yakni sebagai diberikut.

a. Hubungan komunikasi antardaerah, antarnegara lebih gampang.

b. Mempererat penyebaran informasi melalui televisi, internet, faksimile.

c. Mempergampang komunikasi telepon SLI, SLJJ, STO (Sentral Telepon Otomat).

d. Sebagai satelit pengulang (repeater).

2. Radio

Dr. Lee De Forest dari AS ialah penemu radio tahun 1916 sehingga menerima julukan The Father of Radio. Tahun 1919 Dr. Frank Conrad (seorang andal pada westing house Company di Pitssberg AS) berhasil mengadakan eksperimen menyiarkan musik.

Tahun 1920 masyarakat Amerika sanggup menikmati siaran radio dan mulai tahun 1923 stasiun radio meningkat tajam menjadi SSG Stasiun. Tahun 1933, Prof. E.H. Amstrong memperkenalkan FM (Frequency Modulation) yang memiliki kelebihan antara lain:

dapat menghilangkan interference (gangguan) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik matahari, alat listrik, atau dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama,
suaranya terperinci dan jernih.

Perkembangan Radio di Indonesia

1 April 1933, Mangkunegoro VII dan Sarsito Mangunkusumo mendirikan SRV (Solossche Radio Vereenging) di Surakarta. SRV sebagai penggerak timbulnya siaran radio yang diusahakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Sedangkan radio siaran yang pertama diusahakan oleh Hindia Belanda tanggal 16 Juni 1925 berjulukan BRV (Bataviasche Radio Vereenging) di Jakarta. Badan-badan radio yang lainnya yakni :

NIROM : Nederlansch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta, Bandung, dan Medan.
MAVRO : Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep di Yogyakarta.

Atas perjuangan M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo tanggal 24 Maret 1937 didirikan PPRK (Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran) di Bandung dengan tujuan berupaya memajukan kesenian dankebudayaan nasional guna kemajuan masyarakat Indonesia secara rohani dan jasmani.

Pada masa pendudukan Jepang, penyelenggaraan radio ditangani oleh Hoso Kanri Kyoku. Perkembangan radio merosot lantaran tiruana radio siaran diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Pada awal kemerdekaan, radio berperan membuatkan diberita Proklamasi.

Tanggal 11 September 1945 diadakan rapat di Jakarta yang dipimpin oleh Abdurrachman Saleh dan dihadiri oleh 16 pemimpin dari Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Adapun kesudahannya yakni sebagai diberikut.

Menetapkan tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI.
Semua yang hadir menyatukan diri sebagai pegawai RRI.
Pusat RRI di Jakarta.
Abdurrachman Saleh dipilih sebagai Pemimpin Umum RRI.
Cabang RRI yang pertama yakni Jakarta, Bandung, Surakarta, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.
Semboyan RRI “sekali di udara tetap di udara”.

PP No. 21 / 1967 wacana amateurisme radio amatir yakni seperangkat pemancar radio yang digunakan untuk bekerjasama dalam bentuk percakapan.

Radio amatir tergabung dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia). Disusul PP No. 55 tahun 1970 wacana radio siaran nonpemerintah yang berfungsi sosial yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan.

Tahun 1974 stasiun radio swasta niaga bergabung dalam wadah PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia).

Tahun 1984, RRI menerima penghargaan dari The Population Institute (Lembaga Kependudukan) yang berpusat di Washington, lantaran siaran sandiwara radionya terbaik se-Asia dengan judul “Butir-butir pasir di laut“ (yang bertemakan KB).

Sesudah merdeka siaran luar negeri Indonesia dikenal dengan nama The Voice of Free Indonesia. Sekarang siaran luar negeri RRI dari Jakarta dikenal dengan nama Voice of Indonesia (Suara Indonesia).

RRI ditunjang oleh MMTC (Multimedia Training Center) yang bertujuan untuk mendidik dan melatih para karyawan. Adapun fungsi radio semenjak ditemukan hingga kini yakni sebagai:

hiburan;
penerangan;
pendidikan;
propaganda (Jepang dengan propaganda Hakko I-Chiu, artinya delapan penjuru mata angin dalam satu atap);
pembangunan (menyampaikan hasil-hasil pembangunan dan memotivasi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan nasional).

3. Televisi

Paul Nipkow dikenal sebagai “Bapak Televisi” lantaran penemuannya berupa electrische teleschope yang sanggup mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat lain. Pada tahun 1883 – 1884. Tahun 1939 masyarakat AS sudah menikmati televisi.

TVRI lahir menurut SK Menpen tahun 1961 untuk menayangkan/meliput tiruana acara kejuaraan Asia Games IV di Jakarta.

Proyek ini ditangani oleh perusahaan elektro Jepang Nippon Electric Company (NEC). TVRI berhasil mengudara pada program liputan 17 Agustus 1962 di Istana Negara. Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Mulai 11 Maret 1963, TVRI menayangkan siaran iklan/siaran niaga. Tapi mulai 1 April 1981 pemerintah melarang siaran niaga dengan alasan:

TVRI berfungsi sebagai government tool (alat pemerintah) yang bertugas menyiarkan pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh pelosok Indonesia.
TVRI berperan meningkatkan pengetahuan dan wawasan contoh pikir masyarakat.
Masyarakat bersifat konsumerisme.

Untuk biaya operasional TVRI dilakukan dengan cara diberikut ini.

a. Pemerintah memdiberi subsidi.

b. Masyarakat pemilik televisi dikenakan iuran.

c. Siaran televisi swasta boleh menyiarkan iklan, kesudahannya sebagian untuk TVRI.

Mulai tahun 1989, pemerintah mengizinkan kehadiran televisi swasta, sehingga bermunculan TV-TV swasta antara lain:

a. RCTI, 24 Agustus 1989 di Jakarta;

b. SCTV, 24 Agustus 1990 di Surabaya;

c. TPI, 23 Januari 1991;

d. ANTV, tahun 1993;

e. Indosiar, Januari 1995, dan sebagainya.

Televisi mempersembahkan efek baik nyata maupun negatif antara lain sebagai diberikut.

a. Dampak nyata dari televisi

1) Menambah wawasan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

2) Menambah pendidikan dan pengetahuan.

3) Mengomunikasikan hasil-hasil pembangunan.

b. Dampak negatif dari televisi

1) Penjajahan informasi dari negara tertentu terhadap negara lain.

2) Budaya konsumerisme dan konsumtif.

4. Sarana Perhubungan

Penggunaan roda diperkenalkan pertama oleh bangsa Hyksos tahun 1675 SM. Penemuan mesin uap oleh James Watt 1769 membawa perubahan besar lantaran transportasi (kapal, lokomotif, mobil) dijalankan dengan mesin uap. melaluiataubersamaini berkembangnya sektor perhubungan/transportasi berperan untuk:

a. meningkatkan produksi dan jasa;

b. meningkatkan arus wisata;

c. memperlancar arus informasi;

d. memperlancar arus barang dan manusia;

Sarana perhubungan mencakup darat, laut, dan udara;

a. Perhubungan Darat

Sarana perhubungan darat paling banyak diminati lantaran relatif murah, cepat, praktis dijangkau. Untuk meningkatkan masukana transportasi upaya yang ditempuh pemerintah, antara lain sebagai diberikut.

1) Pemeliharaan rehabilitasi jalan raya yang sudah ada.

2) Membangun jalan tol dan jalan layang, ringroad.

3) Pembangunan jalan kereta api.

4) Rehabilitasi infrastruktur dan penyediaan suplemen perlengkapan operasional jalan KA.

5) Pengadaan kereta api lebih modern, Argo Bromo, dan Argo Gede.

KA pertama dikelola oleh PJKA. Sekarang dikelola oleh Perumka (Perusahaan Umum Kereta Api), yaitu BUMN di bawah Departemen Perhubungan yang mengelola KA di Indonesia.

b. Perhubungan Laut

Upaya pemerintah dalam meningkatkan masukana transportasi bahari adalah:

1. Merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.

2. Pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang.

3. Perbaikan pelabuhan laut, terminal peti kemas, dan dermaga-dermaga.

4. Meluncurkan kapal cepat Palindo Jaya 500 tahun 1995.

5. Mendirikan PT PAL di Surabaya sebagai sentra pengembangan industri maritim Indonesia.

Tujuan pembangunan perhubungan laut:

1. Mempercepat kemudian lintas antarpulau.

2. Meningkatkan perdagangan domestik dan internasional.

c. Perhubungan Udara

Perkembangan transportasi udara ditandai dengan semakin praktis dan cepatnya transportasi antarprovinsi, antarpulau, dan antarnegara.

melaluiataubersamaini adanya maskapai penerbangan perintis, yaitu Merpati Nusantara, Mandala, Bouroq, Sempati, dan PT Industri Pesawat Terbang Nurtania berkembang menjadi IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) yang kini dikenal dengan pesawat NC-212, Helikopter NBO 105, CN 235 (Tetuko), N-250 (Gathotkaca), serta produksi komponen pesawat F-16, Boeing 747, dan Boeing 737. Perkembangan informasi, komunikasi, dan transportasi sanggup meningkatkan arus informasi, memperpendek jarak antarpulau, maupun antarnegara.

Sumber http://www.kuttabku.com