Lokasi Kerajaan, Sistem Pemerintahan Dan Kehidupan Sosial Politik, Prasasti Peninggalan, Silsilah Ratu Sima Dan Masa Keruntuhan Kerajaan Kalingga (Holing)
Berikut ini akan dijabarkan bahan tentang sejarah kerajaan kalingga, kalingga, kerajaan holing, peninggalan kerajaan kalingga, peninggalan kerajaan holing, letak kerajaan kalingga, silsilah kerajaan kalingga, ratu sima, prasasti kerajaan kalingga, pendiri kerajaan kalingga, raja kerajaan kalingga, prasasti peninggalan kerajaan kalingga, raja kalingga, sistem pemerintahan kerajaan kalingga, kerajaan kalingga ratu sima, kehidupan sosial kerajaan kalingga, raja-raja kalingga, runtuhnya kerajaan kalingga, silsilah raja kerajaan kalingga, nama raja kerajaan kalingga, lokasi kerajaan kalingga, prasasti kerajaan holing, kehidupan politik kerajaan kalingga, raja-raja kerajaan holing, silsilah kerajaan holing, sistem pemerintahan kerajaan holing, letak geografis kerajaan kalingga, dan kerajaan kalingga lengkap.
Kerajaan Kalingga
Ratu Sima ialah penguasa di Kerajaan Kalingga. Ia digambarkan sebagai seorang pemimpin perempuan yang tegas dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam kerajaan itu.
Kerajaan Kalingga atau Holing, diperkirakan terletak di Jawa belahan tengah. Nama Kalingga berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan.
Menurut diberita Cina, di sebelah timur Kalingga ada Po-li (Bali sekarang), di sebelah barat Kalingga terdapat To-po-Teng (Sumatra).
Sementara di sebelah utara Kalingga terdapat Chen-la (Kamboja) dan sebelah selatan berbatasan dengan samudra.
Oleh sebab itu, lokasi Kerajaan Kalingga diperkirakan terletak di Kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah atau di sebelah utara Gunung Muria.
Sumber utama terkena Kerajaan Kalingga ialah diberita Cina, contohnya diberita dari Dinasti T’ang. Sumber lain ialah Prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu.
Melalui diberita Cina, banyak hal yang kita ketahui tentang perkembangan Kerajaan Kalingga dan kehidupan masyarakatnya. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira periode ke-7 hingga ke-9 M.
Sistem Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Politik Masyarakat Kalingga
Raja yang paling populer pada masa Kerajaan Kalingga ialah seorang raja perempuan yang berjulukan Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun 674 M.
Ia dikenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas dan
seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap tiruana peraturan yang berlaku.
Untuk mencoba kejujuran rakyatnya, Ratu Sima pernah mencobanya, dengan meletakkan pundi-pundi di tengah jalan. Ternyata hingga waktu yang usang tidak ada yang mengusik pundi-pundi itu.
Akan tetapi, pada suatu hari ada anggota keluarga istana yang sedang jalan-jalan, menyentuh kantong pundi-pundi dengan kakinya. Hal ini diketahui Ratu Sima.
Anggota keluarga istana itu dinilai salah dan harus didiberi eksekusi mati. Akan tetapi atas undangan persidangan para menteri, eksekusi itu dipeenteng dengan eksekusi potong kaki.
Kisah ini menunjukkan, begitu tegas dan adilnya Ratu Sima. Ia tidak membedakan antara rakyat dan anggota kerabatnya sendiri.
Agama utama yang dianut oleh penduduk Kalingga pada umumnya ialah Buddha. Agama Buddha berkembang pesat.
Bahkan pendeta Cina yang berjulukan Hwi-ning hadir di Kalingga dan tinggal selama tiga tahun. Selama di Kalingga, ia menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalam bahasa Cina.
Dalam perjuangan menerjemahkan kitab itu Hwi-ning dimenolong oleh seorang pendeta berjulukan Janabadra. Kepemimpinan raja yang adil, menjadikan rakyat hidup teratur, aman,dan tenteram.
Mata pencaharian penduduk pada umumnya ialah bertani, sebab wilayah Kalingga rindang untuk pertanian. Di samping itu, penduduk juga melaksanakan perdagangan.
Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran dan keruntuhan kemungkinan akhir serangan Sriwijaya yang menguasai perdagangan.
Serangan tersebut mengakibatkan pemerintahan Kijen menyingkir ke Jawa belahan timur atau mundur ke pedalaman Jawa belahan tengah antara tahun 742 -755 M.
Post a Comment for "Lokasi Kerajaan, Sistem Pemerintahan Dan Kehidupan Sosial Politik, Prasasti Peninggalan, Silsilah Ratu Sima Dan Masa Keruntuhan Kerajaan Kalingga (Holing)"