Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Ciri-Ciri Dan Pola Masyarakat Beragam Dalam Konsep Potensi Keberagaman Budaya Indonesia

Berikut ini akan dijelaskan terkena keragaman budaya, multikulturalisme, keragaman suku bangsa, keberagaman budaya, keragaman sosial budaya, masyarakat multikultural, teladan keragaman budaya, keguakaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural, keragaman budaya indonesia, potensi keberagaman budaya di indonesia, jelaskan tanggapan keberagaman masyarakat indonesia, potensi budaya indonesia, struktur masyarakat indonesia, konsep masyarakat majemuk, masyarakat multikultural, masyarakat majemuk, pengertian masyarakat majemuk, ciri ciri masyarakat majemuk.

Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia

Struktur masyarakat Indonesia ditandai atas kelompok-kelompok suku, agama, daerah, dan ras yang berguaka ragam. 

Perbedaan tersebut kuat pada perbedaan sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, dan sikap sosial antarmasyarakat dan budaya.

Dalam pembahasan sebelumnya sudah dibahas tentang banyak sekali teladan budaya lokal, imbas budaya asing, dan kekerabatan antarbudaya.

Berdasarkan pembahasan tentang banyak sekali budaya yang ada di Indonesia, masyarakat Indonesia mempunyai bermacam-macam budaya dan sikap yang tidak sama-beda. 

Indonesia populer dengan masyarakatnya yang bersifat beragam yang disebabkan oleh perbedaan moral istiadat, ras, etnik, bahasa, dan agama. 

Berbagai potensi budaya yang ada di Indonesia ini memerlukan sebuah pemahaman akan pentingnya sikap toleransi dalam perbedaan yang tercermin dalam asas tunggal bangsa Indonesia yang berbunyi Bhinneka Tunggal Ika.

Kemajemukan masyarakat Indonesia tercermin dari adanya keguakaragaman suku bangsa yang hidup dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. 

Kondisi geografis banyak sekali kepulauan di Indonesia yang terbagi menjadi kurang lebih 17.000 pulau yang tersebar dari timur ke barat sepanjang 3.000 mil dan dari utara ke selatan sepanjang 1.000 mil ialah salah satu penyebab kemajemukan masyarakat Indonesia. 

Keguakaragaman tersebut ialah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan sehingga bisa mempersembahkan ketenteraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia sehingga tidak mengakibatkan perkara yang mengancam timbulnya disintegrasi bangsa.

Konsep Keberagaman Budaya

Sebelum mengulas tentang keberagaman budaya terlebih lampau harus dipahami tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan kebudayaan semoga lebih simpel dalam memahami konsep tentang keberagaman budaya. 

Di dalam antropologi, terdapat konsep mencar ilmu terkena kebudayaan sebagai hasil karya manusia. Kebudayaan ialah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh manusia. 

Seiring dengan perjalanan sejarah, kebudayaan berkembang sebagai tanggapan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1. Konsep Masyarakat Majemuk

Ciri masyarakat Indonesia ialah masyarakat beragam yang mempunyai keguakaragaman budaya yang tinggi. 
Menurut Furnivall, masyarakat beragam (plural society) ialah suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik.
Menurut Clifford Geertz, meskipun masyarakat Indonesia sudah terbentuk semenjak tahun 1945 dengan sistem sosial masyarakat yang bersifat multietnik, multiagama, multibahasa, dan multiras cenderung tidak banyak berubah dan susah terintegrasi.

Berdasarkan struktur sosialnya, di dalam masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan budaya dan moral istiadat antarsuku bangsa di Indonesia. 

Di banyak sekali kawasan sanggup ditemukan keguakaragaman suku bangsa dan agama. Misalnya, suku bangsa Aceh yang lebih banyak didominasi beragama Islam, 

suku bangsa Batak yang lebih banyak didominasi beragama Kristen, suku bangsa Minangkabau di Sumatra Barat, dan suku bangsa Melayu di Sumatra Selatan yang lebih banyak didominasi beragama Islam. 

Selain itu, di Jawa terdapat suku Sunda yang memakai bahasa Sunda dan suku bangsa Jawa yang memakai bahasa Jawa.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk

Ciri-ciri masyarakat majemuk berdasarkan Van de Berg ialah sebagai diberikut.
  • Terintegrasinya masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial yang mempunyai ciri khas budaya yang tidak sama satu sama lain.
  • Adanya lembaga-lembaga sosial yang saling tergantung satu sama lain lantaran adanya tingkat perbedaan budaya yang tinggi.
  • Kurang berbagi konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
  • Kecenderungan terjadinya konflik lebih besar di antara kelompok satu dengan yang lain.
  • Integrasi sosial tumbuh di antara kelompok sosial yang satu dengan yang lain.
  • Adanya kekuasaan politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
Suku bangsa ialah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya lantaran mempunyai ciri-ciri paling fundamental dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta kebudayaan. 

Adapun ciri-ciri suku bangsa, antara lain sebagai diberikut.
  • Memiliki nilai-nilai dasar yang terwujud dan tercermin dalam kebudayaan.
  • Mewujudkan arena komunikasi dan interaksi dalam kebudayaan.
  • Mempunyai anggota yang mengenal dirinya serta dikenal oleh orang lain sebagai belahan dari satu kategori yang dibedakan dengan anggota kelompok sosial yang lain.
Ketika seseorang yang menjadi belahan dari suku bangsa tertentu mengadakan interaksi sosial maka akan tampak adanya simbol-simbol atau aksara khusus yang dipakai untuk mengekspresikan perilakunya sesuai dengan karakteristik suku bangsanya. 

Misalnya, ciri-ciri fisik atau ras, gerakan-gerakan badan atau muka, simbol kebudayaan, nilai-nilai budaya serta keyakinan keagamaan. 

Seseorang yang dilahirkan sebagai anggota suatu suku bangsa semenjak dilahirkan harus hidup dengan berpedoman pada kebudayaan suku bangsanya yang diwariskan oleh orang renta dan keluarganya secara
bebuyutan sesuai dengan konsepsi kebudayaan suku bangsa tersebut.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Pengertian, Ciri-Ciri Dan Pola Masyarakat Beragam Dalam Konsep Potensi Keberagaman Budaya Indonesia"