Pengertian, Faktor Pendorong Dan Faktor Penghambat Integrasi Nasional Dan Kebhinekaan Bagi Masyarakat Multikultural Bangsa Indonesia
Berikut ini akan dijelaskan wacana integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika, integrasi nasional, pentingnya integrasi nasional, pengertian integrasi nasional, kebhinekaan bangsa indonesia, masyarakat multikultural, integrasi, integrasi bangsa, faktor pendorong integrasi nasional, pengertian integrasi, arti integrasi, pengertian integrasi bangsa, integrasi bangsa, faktor pendorong integrasi sosial, faktor penghambat integrasi nasional, ancaman integrasi nasional, arti integrasi nasional, kepentingan integrasi nasional, faktor penghambat integrasi sosial, pengertian integrasi nasional secara politis, faktor integrasi.
Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Daerah atau provinsi mana yang pernah kalian kunjungi? Berapa jumlah pulau yang ada di Indonesia? Berapa jumlah bahasa yang ada di Indonesia? Mengapa kebudayaan setiap daerah di Indonesia tidak sama-beda? Selain kebudayaan, apa saja yang tidak sama?
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia |
Kalian harus ingat bahwa negara Indonesia ialah negara kepulauan (archipelago) yang terdiri atas pulau-pulau yang dibatasi oleh maritim dan selat.
Sebagai sebuah negara kepulauan yang terdiri atas banyak etnis dan budaya, Indonesia menghadapi banyak sekali kemungkinan adanya perpecahan yang sanggup menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, kesatuan bangsa. Untuk menyiasati hal tersebut, banyak sekali upaya sudah dilakukan.
Salah satunya, yakni diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman, menyerupai tidak menyinggung SARA, harus saling menghormati antaragama dan keyakinan, serta menghargai perbedaan budaya.
Oleh lantaran itu, pada artikel ini akan dibahas bagaimana pentingnya tugas kalian sebagai generasi muda dalam upaya menjaga integrasi bangsa dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika.
melaluiataubersamaini demikian, akan muncul aksara bangsa yang tercermin lewat generasi muda yang bisa menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan, serta sikap toleransi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
A. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia
Kebhinekaan ialah realitas bangsa yang tidak sanggup dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa dan Negara.
Kebhinekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas.
Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi kepingan tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.
Apakah kalian tahu letak semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dalam lambang negara kita? Coba perhatikan lambang negara kita? Semboyan bangsa Indonesia tersebut tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila.
Bhinneka Tunggal Ika ialah alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kita harus benar-benar memahami maknanya. Selain semboyan tersebut, negara kita juga mempunyai alat-alat pemersatu bangsa sebagai diberikut.
1. Dasar Negara Pancasila
2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu perjuangan
Persatuan dalam keberagaman mempunyai arti yang sangat penting. Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap masyarakat masyarakat biar sanggup mewujudkan hal-hal sebagai diberikut.
1. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
4. Pembangunan berjalan lancar.
Indonesia ialah negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia ialah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya.
Indonesia ialah negara yang mempunyai keistimewaan keguakaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain.
Pernahkah kalian mendengar atau membaca kejadian konflik antarsuku di Indonesia atau konflik yang mengatasnamakan wilayah atau daerah?
Jadikanlah kejadian konflik tersebut sebagai pelajaran biar tidak terjadi kembali di masa yang akan hadir. Konflik sanggup menimbulkan perpecahan dan kesannya merugikan seluruh rakyat Indonesia.
Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh lantaran itu, sangat dibutuhkan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap masyarakat negara Indonesia.
Namun, dalam kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu.
Hal ini mengatakan yang ada harusnya sanggup menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, dibutuhkan persatuan yang kokoh dan kuat.
Namun, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan.
Hal ini mengatakan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak kalau peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.
Jika perselisihan ini diakibatkan lantaran masalah yang berkaitan dengan hukum, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sudah mengatur dalam Pasal 28D Ayat (1) bahwa
”Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, pemberian dan kepastian aturan yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
melaluiataubersamaini demikian, permasalahan dan perselisihan bisa dihindari dengan mempersembahkan pemberian secara penuh kepada setiap masyarakat negara.
Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu ada toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mengasihi budaya lain ialah hal yang perlu dibudayakan.
misal konkret implementasi hal tersebut ialah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. melaluiataubersamaini demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain.
Persatuan bangsa ialah syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka harapan Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila spesialuntuk akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud.
Kalian harus bisa menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti tidak sama-beda tetapi tetap satu.
Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang mempunyai toleransi dan rasa saling menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.
B. Pentingnya Konsep Integrasi Nasional
1. Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang lingkaran dan utuh.
Kata nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
a. Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan banyak sekali kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b. Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses pembiasaan di antara unsur-unsur kebudayaan yang tidak sama sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Berikut ialah pendapat para andal wacana integrasi.
1. Howard Wriggins
Integrasi bangsa berarti penyatuan kepingan yang tidak sama-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
2. Myron Weiner
Integrasi menunjuk pada proses penyatuan banyak sekali kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.
Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis beragam dan setiap kelompok masyarakat mempunyai bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang tidak sama.
3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup beberapa aspek tiruana aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga mencakup aspek vertikal dan horisontal.
4. J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas sanggup didamaikan dengan hak memilih nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.
Dari pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu janji atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
2. Syarat Integrasi
Syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara ialah sebagai diberikut.
- Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara satu dan lainnya.
- Terciptanya janji (konsensus) bersama terkena norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
- Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap masyarakat negara mempunyai hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Apakah kalian bisa membedakan mana yang hak dan mana kewajiban sebagai masyarakat negara yang baik (good citizenship).
Jangan hingga menyalahgunakan hak lantaran akan banyak sekali orang yang bisa adikara melaksanakan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain.
Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai masyarakat negara. Perilaku ini bisa dijadikan contoh sikap yang merugikan masyarakat, khususnya bagi pemerintah.
Pelanggaran hak orang akan menimbulkan terjadinya disintegrasi sehingga orang yang haknya dilanggar kemungkinan tidak akan menjalankan kewajibannya.
Keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban harus dilakukan. Hal ini biar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa menimbulkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri.
Misalnya, pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan) di satu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika tidak sama akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional.
melaluiataubersamaini demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang tidak sama-beda.
Setiap masyarakat masyarakat harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Perbedaan tersebut tidakboleh hingga dijadikan sebagai pemicu terjadinya disintegrasi nasional. Oleh lantaran itu, kalian harus memahami hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kewajiban sebagai masyarakat negara ialah menjaga integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana cara menjaga integrasi tersebut?
Kalian tentu pernah melihat di televisi atau membaca di media massa, anggota Tentara Nasional Indonesia yang ditempatkan di ujung pulau untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saat ini negara Indonesia tidak dalam keadaan perang, tetapi negara menuntut kita sebagai masyarakat negara untuk ikut serta menjaga integrasi nasional.
Rakyat Indonesia harus mempunyai sikap untuk mempersiapkan diri kalau terdapat ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang sanggup mengganggu integrasi nasional.
Kalian juga wajib ikut serta dalam menjaga integrasi nasional dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan, baik yang hadir dari dalam maupun dari luar. Oleh lantaran itu, kalian sebagai masyarakat negara yang baik wajib mematuhi tiruana peraturan-peraturan yang berlaku.
C. Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Manusia hidup dalam reliatas yang plural, hal yang sama juga pada masyarakat Indonesia yang beragam (plural society).
Corak masyarakat Indonesia ialah ber-Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi keguakaragaman suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan keguakaragaman kebudayaan yang berada dalam masyarakat Indonesia.
Dalam masyarakat majemuk, menyerupai Indonesia dilihat mempunyai suatu kebudayaan yang berlaku secara umum dalam masyarakat.
Masyarakat plural ialah “belati” bermata ganda dimana pluralitas sebagai rahmat dan sebagai ancaman. Pemahaman pluralitas sebagai rahmat ialah keberanian untuk memerima perbedaan.
Menerima perbedaan bukan spesialuntuk dengan kompetensi keterampilan, melainkan lebih banyak terkait dengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang menyeluruh.
melaluiataubersamaini demikian, kita perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor pembentuk integrasi nasional, baik faktor pembentuk maupun faktor penghambat integrasi nasional. Berikut ini faktor-faktor tersebut.
a. Faktor pembentuk integrasi nasional
- Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
- Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
- Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia menyerupai yang ditetapkan dalam Sumpah Pemuda.
- Adanya ancaman dari luar yang menimbulkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
- Penggunaan bahasa Indonesia.
- Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
- Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
- Adanya rasa senasib sepenanggungan akhir penderitaan penjajahan.
- Adanya rasa cinta tanah air dan mengasihi produk dalam negeri.
b. Faktor penghambat integrasi nasional
1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
2) Kurangnya toleransi antargolongan.
3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
Upaya untuk mencapai integrasi nasional sanggup dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu sanggup terwujud kalau ada tugas serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.
D. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Fenomena global masih mengetengahkan penguatan nilai-nilai universal yakni demokrasi dan hak asasi manusia. Bersamaan dengan itu informasi lingkungan hidup dan efek pemanasan global memunculkan duduk masalah fokus yang memerlukan respons secara internasional.
Pemanasan global sudah berdampak terhadap perubahan animo yang tidak menentu yang mengancam kehidupan insan dalam bentuk ancaman kelaparan, wabah penyakit dan musibah yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan.
Peta keamanan global menempatkan terorisme menjadi ancaman global. Penggunaan kekuatan militer oleh suatu negara ke wilayah negara lain mengancam kedaulatan dan kehormatan suatu negara berdaulat.
Masalah perbatasan juga ialah sumber utama potensi konflik antarnegara di tempat Asia Pasifik, termasuk Asia Tenggara. Tantangan di lingkungan internal Indonesia ialah mengawal NKRI biar tetap utuh dan bersatu.
Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih berpotensi terutama yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan keamanan maritim dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara illegal,
aktivitas penyelundupan senjata dan materi peledak, masalah separatisme, pengawasan pulau-pulau kecil terluar, ancaman terorisme dalam negeri dan sebagainya.
Berdasarkan tantangan tersebut di atas, maka visi terwujudnya pertahanan negara yang tangguh dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta keselamatan bangsa harus terwujud.
Pada dasarnya perumusan kebijakan umum pertahanan negara dilaksanakan Menteri Pertahanan Negara, sedangkan proses penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan Nasional selaku Penasehat Presiden RI.
Tujuan nasional ialah kepentingan nasional yang kekal dan menjadi contoh dalam merumuskan tujuan pertahanan negara, yang ditempuh dengan tiga strata pendekatan.
Pertama, strata mutlak, dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan bangsa Indonesia.
Kedua, strata penting, dilakukan dalam menjaga kehidupan demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan kekerabatan antar suku, agama, ras dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi insan dan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup dan
Ketiga, strata pendukung, dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia. Untuk mencapai tujuan pertahanan negara tersebut, salah satunya dibutuhkan input sumber daya yang manis dan optimal.
Masyarakat menuntut Tentara Nasional Indonesia untuk menjaga dan memelihara stabilitas keamanan nasional, tetapi input masyarakat secara intelektual, sopan santun dan mental lemah akan sangat kesusahan mewujudkannya.
Post a Comment for "Pengertian, Faktor Pendorong Dan Faktor Penghambat Integrasi Nasional Dan Kebhinekaan Bagi Masyarakat Multikultural Bangsa Indonesia"