Sejarah Pendirian, Masa Kejayaan Dan Faktor Kemunduran Serta Peninggalan Kerajaan Islam Atau Kesultanan Aceh Lengkap
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat ihwal proses perkembangan islam di indonesia, perkembangan kerajaan-kerajaan islam di indonesia, sejarah kerajaan aceh, kerajaan aceh, kesultanan aceh, kerajaan islam aceh, berdirinya kerajaan aceh, pendiri kerajaan aceh, masa kejayaan kerajaan aceh, sultan iskandar muda, faktor kemunduran kerajaan aceh, sejarah kerajaan aceh lengkap, peninggalan sejarah kerajaan aceh, peninggalan kerajaan aceh.
Sejarah Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah, setelah berhasil melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Kerajaan Aceh lalu diperintah oleh Sultan Alauddin Riayat Syah.
Wilayah Kerajaan Aceh |
Aceh mencapai kebemasukan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada masa ini, banyak pedagang dari tempat lain yang hadir ke Aceh untuk membeli hasil buminya.
Peninggalan kebudayaan pada masa pemerintahan Iskandar Muda yaitu masjid Baiturrahman. Sesudah Iskandar Muda wafat digantikan oleh Sultan Iskandar Thani.
Tata pemerintahan Aceh diatur dalam undang-undang yang disebut Adat Mahkota Alam. Berdasarkan tata pemerintahan tersebut, wilayah Aceh dibagi dalam wilayah sagi dan wilayah sentra kerajaan.
Setiap sagi terdiri dari sejumlah mukmin dan dikepalai oleh panglima sagi yang disebut hulubalang besar.
Sebagai negara Islam, Aceh disebut Serambi Mekah alasannya Aceh menjadi sentra penyebaran Islam di Asia Tenggara dan untuk memperdalam Islam lebih lampau mencar ilmu ke Aceh untuk mendapat dasar Islam yang kuat.
Masyarakat Aceh dikelompokkan dalam golongan Teuku, yakni golongan masyarakat bangsawan, dan golongan Tengku, yakni golongan agama.
Penghasilan Kerajaan Aceh didapat dari penarikan pajak dan cukai yang terdiri dari beberapa macam antara lain pajak pasar dan cukai intan.
Dalam bidang sastra, Aceh banyak melahirkan tokoh-tokoh, antara lain Syamsuddin Pasai, Hamzah Fansyuri, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdul al-Rauf.
Nuruddin ar-Raniri mengarang Bustanus Salatin (taman raja-raja dan watak istiadat Aceh serta aliran Islam). Abdul al-Rauf dari Singkel (Syeikh Kuala) membuat tafsir Quran dalam bahasa Melayu.
Ia menentang aliran heterodoks (makhluk yang diciptakan sebagai penampilan dari penciptanya). Aliran yang dianutnya yakni aliran ortodoks, yakni Allah pencipta dan makhluk ciptaan-Nya tidak sanggup mengetahui keadaan-Nya.
Sesudah wafatnya Sultan Iskandar Muda, tidak ada pengganti yang bijaksana sehingga menjadikan kemunduran Aceh.
Selain itu, mundurnya perdagangan Aceh akhir Malaka jatuh ke tangan Portugis sehingga pedagang Islam beralih ke Demak juga menjadikan kemunduran Aceh.
Post a Comment for "Sejarah Pendirian, Masa Kejayaan Dan Faktor Kemunduran Serta Peninggalan Kerajaan Islam Atau Kesultanan Aceh Lengkap"