Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kelainan Dan Penyakit Serta Gangguan Fisik Terhadap Tulang, Persendian Dan Otot Pada Sistem Gerak Manusia

Berikut ini akan dibahas tentang sistem gerak pada manusia, kelainan dan penyakit pada sistem gerak, kelainan pada sistem gerak, gangguan pada sistem gerak, penyakit pada sistem gerak, kelainan pada tulang, kelainan pada sistem gerak manusia, penyakit pada sistem gerak manusia, gangguan pada sistem gerak manusia, kelainan pada tulang manusia, kelainan sistem gerak, kelainan pada otot manusia, gangguan sistem gerak, kelainan pada otot, gangguan tulang, gangguan fisiologis, rakhitis, mikrosefalus, hidrosefalus, akromegali, osteoporosis, gangguan fisik, gangguan pada tulang belakang, lordosis, kifosis, skoliosis, gangguan persendian, dislokasi, ankilosis, artritis, gangguan otot, kejang otot, tetanus, atrofi, hernia abdominalis, stiff, kaku leher.

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Gerak

Gangguan pada sistem gerak sering dialami oleh tulang, persendian, dan otot dalam melaksanakan tugasnya. 

Gangguan ini sanggup terjadi, lantaran tulang dan otot di dalam badan sering menanggung beban terlalu berat, maupun lantaran imbas hormon, vitamin, abses kuman penyakit, dan lain-lain.

1. Gangguan Tulang

a. Gangguan fisiologis

Gangguan fisiologis bisa disebabkan lantaran kelainan fungsi vitamin atau hormon. misal gangguan fisiologis ialah rakhitis, mikrosefalus, hidrosefalus, akromegali, dan osteoporosis.

(1) Rakhitis ialah penyakit tulang lantaran belum sempurnanya vitamin D. Vitamin D berfungsi memmenolong proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, jikalau belum sempurnanya vitamin D menjadikan tulang anggota gerak berbentuk X atau O.

(2) Mikrosefalus ialah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat lantaran keganjilan tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil.

(3) Hidrosefalus ialah suatu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan aneh cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.

(4) Akromegali ialah penyakit pada tulang pipa yang menebal lantaran kelebihan somatotropin yang bersifat lokal.

(5) Osteoporosis ialah penurunan berat tulang lantaran osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi materi tulang. Hal ini sanggup disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon.

 Berikut ini akan dibahas tentang sistem gerak pada insan Kelainan dan Penyakit serta Gangguan Fisik Terhadap Tulang, Persendian dan Otot Pada Sistem Gerak Manusia
Osteoporosis (kanan)

b. Gangguan fisik

Gangguan secara fisik sering menjadikan kerusakan tulang. Kerusakan tulang ini, misalnya yakni fraktura atau retak tulang. Retak tulang sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

 Berikut ini akan dibahas tentang sistem gerak pada insan Kelainan dan Penyakit serta Gangguan Fisik Terhadap Tulang, Persendian dan Otot Pada Sistem Gerak Manusia
Macam-macam retak tulang
(1) Fraktura, apabila tulang yang retak tidak hingga menjadikan organ lain terluka atau sanggup pula menjadikan otot dan kulit terluka.

(2) Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak hingga memisah.

(3) Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa penggalan tetapi tidak hingga keluar dari otot.

c. Gangguan pada tulang belakang

Kedudukan tulang belakang sanggup berubah atau bergeser dari kedudukan normalnya. Kelainan kedudukan tulang belakang ini ada beberapa macam, yaitu:

(1) Lordosis, jikalau tulang pinggang melengkung ke depan sehingga kepala tertarik ke belakang.

(2) Kifosis, jikalau tulang punggung melengkung ke belakang sehingga orang menjadi bungkuk.

(3) Skoliosis, jikalau tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.

2. Gangguan Persendian

Gangguan persendian sanggup diakibatkan oleh banyak sekali macam lantaran sehingga terjadi gangguan gerak. Gangguan persendian ini sanggup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) dislokasi, pergeseran kedudukan sendi lantaran perubahan ligamen,

2) ankilosis, persendian yang tidak sanggup digerakkan; dan

3) artritis, peradangan pada persendian yang disertai dengan rasa sakit untuk digerakkan. Arthritis sanggup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

(a) Reumatoid, yang ialah penyakit kronis pada jaenteng penghubung sendi.

(b) Gout arthritis, yaitu gangguan persendian lantaran metabolisme asam urat yang gagal.

(c) Osteoartritis, ialah penyakit sendi lantaran menipisnya tulang rawan.

3. Gangguan Otot

Otot berperan dalam gerakan sebagai alat gerak aktif. Jika otot mengalami gangguan, maka sistem gerak juga menjadi terhambat. Beberapa macam gangguan otot di antaranya adalah:

a. Kejang otot, terjadi apabila otot terus-menerus melaksanakan kegiatan hingga risikonya tidak bisa lagi berkontraksi lantaran kehabisan energi.

b. Tetanus, yaitu otot terus menerus mengalami ketegangan lantaran abses kuman Clostridium tetani yang menghasilkan toksin.

c. Atrofi atau miastema grafis, yaitu keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini menjadikan otot mengalami kelumpuhan.

d. Supertrofi, yaitu volume otot membesar lantaran otot setiap hari dilatih secara berlebihan.

e. Hernia abdominalis, yaitu otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun.

f. Stiff atau kaku leher, yaitu otot leher yang mengalami peradangan akhir gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa kaku.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Kelainan Dan Penyakit Serta Gangguan Fisik Terhadap Tulang, Persendian Dan Otot Pada Sistem Gerak Manusia"