Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Struktur Serta Prosedur Kontraksi Atau Gerak Kerja Otot Pada Sistem Gerak Manusia
Berikut ini akan dibahas wacana sistem gerak pada manusia, otot, organ otot, otot manusia, struktur otot, prosedur kerja otot, prosedur kontraksi otot, prosedur gerak otot, macam-macam otot, jenis-jenis otot, macam-macam otot manusia, jenis jenis otot pada manusia, otot lurik, otot polos, otot jantung, gerak antagonis, otot antagonis, gerak antagonis pada badan manusia.
Otot Manusia
Otot ialah alat gerak aktif, sebab otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi. Kontraksi otot ini menimbulkan tulang yang dilekatinya sanggup bergerak.
Selain itu, otot mempunyai peranan dalam mempersembahkan bentuk luar badan bersama dengan rangka. Otot mempunyai tiga sifat dalam menjalankan tugasnya sebagai alat gerak aktif, yaitu kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas.
Gerakan otot untuk memendek dari ukuran tiruanla (kontraksi) sehingga tulang berubah posisi, hal ini disebut kontraksibilitas.
Sedangkan, ekstensibilitas ialah gerak kebalikan dari kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang atau kembali ke ukuran tiruanla (relaksasi) yang menimbulkan tulang kembali ke kedudukan tiruanla.
Sifat ketiga ialah elastisitas, yaitu kemampuan otot dari berkontraksi menjadi relaksasi atau sebaliknya. Secara makroskopis, kumpulan otot diselimuti oleh jaenteng ikat berupa selaput transparan yang dinamakan fascia.
Ujung-ujung kumpulan otot tersebut diikat oleh tendon (jaenteng ikat antara tulang dan otot) pada tulang. Perlekatan otot pada tulang ini membagi otot menjadi dua macam, yaitu origo dan insersio.
Origo ialah pelekatan ujung otot pada tulang yang menimbulkan otot tidak sanggup digerakkan atau sedikit gerak selama otot berkontraksi. Sedangkan, insersio ialah pelekatan ujung otot pada tulang sehingga otot sanggup digerakkan dikala otot berkontraksi.
Macam-Macam Otot dan Mekanisme Geraknya
Gerakan yang terjadi pada badan insan ialah gerakan yang dilakukan oleh otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
a. Otot lurik
Otot lurik yang disebut juga otot rangka ialah otot yang menempel pada tulang rangka sehingga kalau otot berkontraksi menimbulkan tulang bergerak. Otot lurik bekerja dipengaruhi oleh susunan saraf sentra sehingga sering disebut otot sadar.
Inti sel otot ini berjumlah banyak dan terletak di tepi. Otot ini disebut otot lurik, sebab pada serabut-serabut panjang otot terdapat garis jelas (isotrop) dan garis petang (anisotropi) secara bergantian.
1) Mekanisme gerak otot
Serabut otot lurik terdiri atas kumpulan serabut-serabut halus yang disebut miofibril. Setiap miofilamen longitudinal terdiri atas sejumlah besar protein miofilamen longitudinal terdiri atas dua macam, yaitu filamen tebal dan tipis.
Filamen tipis terdiri atas monomer aktin globular yang ada hubungannya dengan kompleks tropomiosin dan troponin. Filamen tebal terdiri atas buntut-buntut molekul miosin yang memanjang.
Kepala molekul miosin menjulur ke arah filamen tipis sebagai jembatan silang yang potensial sanggup menghubungkan filamen-filamen tersebut. Tiap kepala dan buntut disatukan oleh suatu engsel.
Filamen ini disusun sedemikian rupa sehingga satu filamen tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis. Filamen tebal yang lebih padat bekerjasama satu sama lain dan membentuk pita A yang lebih petang, dan filamen tipis membentuk pita I yang lebih terang.
Kedua jenis filamen saling bertumpang tindih sebagian sehingga ada belahan yang lebih padat dan kurang padat pada pita A. Garis Z daerah bertautnya filamen tipis, menyeberangi miofibril di sentra pita I. Bagian miofibril yang terletak antara dua garis Z disebut sarkomer.
Jika otot lurik berkontraksi, maka pita I menyempit dan zone H sanggup hilang sebab garis Z saling mendekat. Derajat penyempitan pita I tergantung pada kekuatan kontraksi.
Pada waktu istirahat, tidak ada interaksi antara filamenfilamen, sebab daerah aktif pada filamen aktin daerah kepala miosin sanggup terikat diblokir oleh tropomiosin.
Jika sebuah serabut otot dirangsang (impuls saraf hingga pada ujung suatu neuron), asetilkolin dilepaskan oleh ujung neuron yang menimbulkan ion Ca++ dilepaskan dan bersenyawa dengan troponin dan mengubah konfigurasinya.
Hal ini, menimbulkan serat otot kepala miosin mengikat diri di daerah aktif filamen aktin menggantikan tropomiosin yang memblokade daerah aktif tersebut.
Mekanisme gerak otot lurik |
2) Keperluan energi untuk kontraksi otot
Pengikatan dan pelepasan tiap kepala miosin memakai satu molekul ATP. Jika persediaan ATP yang di dalam sel habis terpakai, maka ATP disintesis lagi dari ADP dengan pemindahan satu gugus fosfat dari fosfat lain yang kaya energi, yaitu kreatin fosfat pada otot vertebrata.
Fosfat kaya energi ini dibentuk dengan metabolisme masakan dalam daur glikolitik dan asam nitrat.
ATP → ADP + Fosfat + Energi
Keratin fosfat → keratin + fosfat + energi
Penggunaan energi oleh otot dengan laju kontraksi yang relatif pelan akan sanggup diimbangi oleh pembentukan ATP dari fosforilasi oksidatif (metabolisme masakan dengan memakai oksigen).
Jika kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, maka kebutuhan energi dipenuhi dengan glikolisis anaerobik glikogen (glikolisis gula otot tanpa oksigen) yang menghasilkan ATP dan asam piruvat.
Asam piruvat ini akan diubah menjadi asam laktat. Timbunan asam laktat di dalam otot akan menimbulkan otot menjadi pegal.
Jika oksigen tersedia lagi, sebagian besar asam laktat itu akan diubah menjadi glikogen otot. Otot yang terus-menerus dirangsang akan meningkatkan kadar asam laktat di dalam otot sehingga pengembalian asam laktat menjadi gula otot lambat.
Tertimbunnya asam laktat dalam otot yang berlebihan dan tidak sanggup ditoleransi lagi menimbulkan tetanus atau kejang otot.
b. Otot polos
Sel otot polos mempunyai bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing dan nukleus terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos bersifat homogen dan lebih kecil dari serabut otot lurik.
Otot polos |
Otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, dinding kanal pencernaan, paru-paru, dan ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam mendapatkan rangsang, tetapi tahan terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah dampak saraf tak sadar.
Mekanisme gerak
Mekanisme dasar kontraksi otot polos sama dengan kontraksi otot lurik. Serabut-serabutnya mengandung aktin dan miosin, tetapi miofilamen ini tersebar.
Serabut otot polos kecil, maka ion Ca++ disimpan dalam cairan ekstraseluler. Aktivasi untuk kontraksi mencakup pemasukan ion Ca++ dan pembentukan jembatan silang antara aktin dan miosin.
Pada waktu jembatan itu terbentuk, filamen aktin menarikdanunik "benda padat" yang berada di posisi tetap dalam sitoplasma dan serabut itu memendek.
c. Otot Jantung
Otot jantung dijumpai spesialuntuk pada dinding jantung. Struktur otot jantung ibarat otot lurik, tetapi nukleus terletak di tengah sel dan mempunyai percabangan.
Setiap percabangan pada otot jantung terdapat jaenteng pengikat yang disebut discus interkalaris. Otot jantung bekerja di bawah dampak saraf tidak sadar, cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap kelelahan.
Kontraksi otot jantung menimbulkan denyut jantung. Jantung akan berkontraksi terus-menerus selama organisme hidup. Pada insan arif balig cukup akal normal, jantung berdenyut sebanyak 72 kali setiap menit.
Gerakan Antagonistik
Gerakan antagonistik ialah gerak berlawanan antara dua atau lebih otot yang mengendalikan gerak pada suatu belahan tubuh. Sebagian besar otot tersusun dalam pasangan yang antagonis.
misal gerakan antagonis ini ialah otot bisep dan trisep pada lengan. Otot dilekatkan pada tulang oleh tendon. Tendon yang menempel pada tulang dan tidak menimbulkan gerakan disebut origo.
Sedangkan, tendon yang menempel pada tulang dan menimbulkan gerakan disebut insersio. Otot bisep mempunyai origo pada skapula dan humerusnya, serta insersio pada tulang radius.
Sedangkan, otot trisep mempunyai dua origo pada humerus dan insersio pada ulna. Jika, otot bisep berkontraksi, maka lengan bawah akan bergerak menekuk pada siku. Sedangkan, kalau otot trisep berkontraksi, maka lengan bawah akan bergerak melurus.
Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Fleksi >< Ekstensi
Fleksi ialah gerak otot fleksor sehingga belahan badan menekuk, contohnya menekuknya lutut dan siku.
Sedangkan, ekstensi ialah gerakan otot ekstensor untuk meluruskan kembali belahan badan yang sudah ditekuk, contohnya meluruskan kaki atau siku.
Gerak antagonistik otot pada otot bisep dan trisep |
b. Abduksi >< Aduksi
Abduksi ialah gerakan anggota badan menjauhi sumbu tubuh, contohnya merentangkan tangan hingga sejajar dengan bahu.
Sedangkan, aduksi ialah gerakan anggota badan mendekati sumbu tubuh, contohnya menegapkan tangan kembali sehabis direntangkan.
c. Pronasi >< Supinasi
Pronasi ialah gerakan memutar telapak tangan dan jari untuk menelungkup. Sedangkan, supinasi ialah memutar telapak tangan dan jari untuk menengadah.
d. Depresi >< Elevasi
Depresi ialah gerakan menurunkan anggota tubuh. Sedangkan, gerakan elevasi ialah mengangkat anggota tubuh.
Post a Comment for "Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Struktur Serta Prosedur Kontraksi Atau Gerak Kerja Otot Pada Sistem Gerak Manusia"