Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemuaian Zat Padat: Pengertian, Jenis, Rumus, Teladan Soal Dan Pembahasan

Apa itu Pemuaian Zat Padat?
Perhatikan kabel telepon pada ekspresi dominan hirau taacuh dan ekspresi dominan gerah. Pada ekspresi dominan hirau taacuh kabel terlihat kencang dan pada ekspresi dominan gerah kabel terlihat kendor. Gelas yang diisi air gerah mendadak sanggup pecah. Air yang mendidih kadang akan tumpah dari wadahnya kalau terus digerahi.
Perhatikan kabel telepon pada ekspresi dominan hirau taacuh dan ekspresi dominan gerah Pemuaian Zat Padat: Pengertian, Jenis, Rumus, misal Soal dan Pembahasan
Beberapa insiden di atas ialah referensi dari pemuaian. Pemuaian ialah gerakan atom penyusun benda alasannya ialah mengalami pemanasan. Makin gerah suhu suatu benda, makin cepat getaran antaratom yang menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang mengakibatkan benda tersebut memuai ke segala arah. Pemuaian sanggup dialami zat padat, cair, dan gas.

Nah, pada peluang kali ini kita spesialuntuk akan mengulas pemuaian zat padat saja. Lalu tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pemuaian zat padat itu? Secara umum, pemuaian zat padat sanggup kita definisikan sebagai diberikut.
Pemuaian zat padat ialah insiden bertambah besarnya ukuran suatu benda padat (ex. logam) alasannya ialah kenaikan suhu yang terjadi pada benda padat tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi, menimbulkan benda itu menerima komplemen energi berupa kalor yang menimbulkan molekul-molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.

Setiap zat mempunyai kemampuan memuai yang tidak samabeda. Gas, misalnya, mempunyai kemampuan memuai lebih besar daripada zat cair dan zat padat. Adapun kemampuan memuai zat cair lebih besar daripada zat padat.

Macam-Macam Pemuaian pada Zat Padat
Pemuaian zat intinya ke segala arah. Namun, disini kalian spesialuntuk akan mempelajari pemuaian panjang, luas, dan volume. Besar pemuaian yang dialami suatu benda tergantung pada tiga hal, yaitu ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu benda. Setiap zat padat mempunyai bemasukan yang disebut koefisien muai panjang.

Koefisien muai panjang suatu zat ialah angka yang mengatakan pertambahan panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1°C. Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila digerahkan, maka makin besar pertambahan panjangnya. Demikian pula sebaliknya, makin kecil koefisien muai panjang zat apabila digerahkan, maka makin kecil pula pertambahan panjangnya.

Koefisien muai panjang (α) beberapa zat sanggup dilihat pada tabel di bawah ini. Sedangkan koefisien muai luas dan volume zat padat, masing-masing adalah β = 2α dan γ = 3α.
Tabel Koefisien Muai Panjang
No
Jenis Bahan
Koefisien Muai Panjang/oC
1
Aluminium
0,000026
2
Baja
0,000011
3
Besi
0,000012
4
Emas
0,000014
5
Kaca
0,000009
6
Kuningan
0,000018
7
Tembaga
0,000017
8
Platina
0,000009
9
Timah
0,00003
10
Seng
0,000029
11
Pyrex
0,000003
12
Perak
0,00002
Sumber: Fisika, Kgua & Sternheim, 1991

1. Pemuaian Panjang
Pada zat padat yang berukuran panjang dengan luas penampang kecil, menyerupai pada kabel dan rel kereta api, kita bisa mengabaikan pemuaian pada luas penampangnya. Pemuaian yang kita perhatikan spesialuntuk pemuaian pada pertambahan panjangnya. Pertambahan panjang pada zat padat yang digerahkan relatif kecil sehingga butuh ketelitian untuk mengetahuinya.

Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula l1, koefisien muai panjang (α), suhu mula-mula T1, kemudian digerahkan sehingga panjangnya menjadi l2dan suhunya menjadi T2, maka akan berlaku persamaan sebagai diberikut.
l2 = l1 + l
……………… Pers. (1)
Karena l = l1α × T, maka persamaan (1) menjadi menyerupai diberikut ini.
l2 = l1(1 + α × T)
…… Pers. (2)
Keterangan:
l1 = panjang batang mula-mula (m)
l2 = panjang batang setelah digerahkan (m)
l = selisih panjang batang = l1  l2
α = koefisien muai panjang (/°C)
T1 = suhu batang mula-mula (°C)
T2 = suhu batang setelah digerahkan (°C)
T = selisih suhu (°C) = T2  T1

misal Soal Pemuaian Panjang:
Sebuah benda yang terbuat dari baja mempunyai panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, kalau terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?
Penyelesaian:
Diketahui :
l1 = 1000 cm
T = 50 °C
α = 12 × 10-6 °C-1 (lihat di tabel koefisien muai panjang)
Ditanyakan : l = ...?
Jawab:
l = l1α × T
l = 1000 × 12 × 10-6 × 50
l = 60 cm
Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar 60 cm.

2. Pemuaian Luas

Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas. Serupa dengan pertambahan panjang pada kawat, pertambahan luas pada benda sanggup dirumuskan sebagai diberikut.
A2 = A1(1 + β × T)
……………… Pers. (3)
Diketahui β = 2α, maka persamaan (3) menjadi menyerupai diberikut.
A2 = A1(1 + 2α × T)
…………… Pers. (4)
Keterangan:
A1 = luas bidang mula-mula (m2)
A2 = luas bidang setelah digerahkan (m2)
β = koefisien muai luas (/°C)
T = selisih suhu (°C)

misal Soal Pemuaian Luas:
Pada suhu 30oC sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90oC dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/oC, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
A1 = 10 m2
T1 = 30oC
T2 = 90oC
T = T2  T1 = 90  30 = 60oC
α = 0,000012/oC
β = 2α = 2 × 0,000012/oC = 0,000024/oC
Ditanyakan: A2 = …?
Jawab:
A2 = A1(1 + β × T)
A2 = 10(1 + 0,000024 × 60)
A2 = 10(1 + 0,00144)
A2 = 10 × 1,00144
A2 = 10,0144 m2
Jadi, luas pelat besi setelah digerahkan ialah 10,0144 m2.

3. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), menyerupai bola dan balok, kalau digerahkan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume ialah penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat.

Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula T1, koefisien muai ruang γ, maka setelah digerahkan volumenya menjadi V2, dan suhunya menjadi T2sehingga akan berlaku persamaan sebagai diberikut.
V2 = V1(1 + γ × T)
……………… Pers. (5)
Diketahui γ = 3α, maka persamaan (5) menjadi menyerupai diberikut.
V2 = V1(1 + 3α × T)
…………… Pers. (6)
Keterangan:
V1 = volume benda mula-mula (m3)
V2 = volume benda setelah digerahkan (m3)
γ = koefisien muai ruang (/°C)
T : selisih suhu (°C)

misal Soal Pemuaian Volume:
Sebuah ember mempunyai volume 1 liter pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang ember 2 × 10-5/oC, maka tentukan volume ember pada suhu 75oC!
Penyelesaian:
Diketahui:
γ = 3α = 3 × 2 × 10-5/oC = 6 × 10-5/oC
T = 75o 25oC = 50oC
V1 = 1 L
Ditanyakan: V2 = …?
Jawab:
V2 = V1(1 + γ × T)
V2 = 1(1 + 6 × 10-5 × 50)
V2 = 1(1 + 3 × 10-3)
V2 = 1(1 + 0,003)
V2 = 1 × 1,003
V2 = 1,003 liter
Jadi, volume ember setelah digerahkan ialah 1,003 liter.

Sumber https://www.fisikabc.com/

Post a Comment for "Pemuaian Zat Padat: Pengertian, Jenis, Rumus, Teladan Soal Dan Pembahasan"