Pengertian Kritikan Kesusastraan Dan Fungsinya
Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai kritikan sastra beserta fungsinya. Menurut Hashim Awang, kritikan kesusastraan yaitu satu perjuangan mempertimbangkan dan menilai karya sastra secara jujur. Kritikan ini dilakukan dengan kaedah yang bersistematik (Hashim Awang, 1985;80). Manakala Lutfi Abas menyampaikan kritikan karya sastra sebagai karya seni mengkritik kelemahan yang ada pada keberagaman, keseimbangan dan kesatuan unsur-unsur sesuatu karya sastra (Lutfi Abas 1985;4)
Melalui pendapat-pendapat diatas ada beberapa kasus yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Kritikan dilakukan dengan kaedah tertentu
- Kritikan dilakukan melalui dua sudut besar yaitu kritikan intristik dan eksentrik
- Kritikan ialah perjuangan menilai dan mempertimbangkan kelemahan dan kekuatan sesuatu unsur yang berafiliasi dengan karya sastra
- Kritikan memiliki fungsi tertentu.
Kaedah yang dimaksud ialah cara kritikan itu dilakukan dan ini memerlukan suatu dasar atau pendekatan tertentu. Dasar atau pendekatan ini lahir dari ilmu-ilmu lain. Ilmu ilmu itu dikenali sebagai ilmu bantu, menyerupai sejarah, psikologi, sosiologi, estetika, fiologi, dialektologi dan lain sebagainya. Kritikan intristik ialah kritikan yang menumpukan aspek kedalaman sebuah karya sastra. Kritikan jenis ini menilai unsur-unsur yang menunjang isi-isi dan bentuk sebuah karya sastra.
Oleh alasannya yaitu itu hingga ketika ini banyak pengkritik mengkategorikan kritikan yang memakai ilmu bantu psikologi, sosiologi, dialektologi, linguistik dan sebagai kritikan eksentrik manakala kritikan intristik. Akibatnya pengkritik yang mempertahankan kritikan teks tidak mendapatkan ilmu-ilmu bantu tadi (kritikan intristik) alasannya yaitu mereka tidak menginginkan kritikan konteks.
Apa yang ingin dikemukakan disini ilmu-ilmu bantu tersebut hanya dipakai untuk kritikan eksentrik atau konteks juga boleh kalau bermanfaat. Kritikan intristik ialah kritikan utama yaitu apa yang disebut oleh Lutfi Abas sebagai kritikan karya seni. Beliau sendiri tidak menolah kritikan eksentrik yang dilakukan dengan ilmu-ilmu yang sudah disebutkan diatas alasannya yaitu terkadang kritikan eksentrik membantu memahami tema sesuatu karya sastra (Lutfi Abas, 1995;17). Maka terang kritikan eksentrik yaitu kritikan sampingan yang amat berkhasiat dan membantu melengkapi kritikan intristik semoga kritikan pembaca sanggup memahami kewujudan sebuah karya sastra dengan lebih berkesan dan nikmat.
Apakah fungsi kritikan karya sastra itu?
Fungsi kritikan karya sastra sebagai karya seni yaitu mencari kelemahan yang niscaya ada dalam hal keberagaman, keseimbangan dan kesatuan unsur-unsur fisikal dan tema karya sastra yang berkenaan. Misalnya:
1. Kelemahan keberagaman unsur:
Contohnya suatu karya sastra mengandung suatu ragam bahasa saja (misalnya bahasa Malaysia ragam bahasa penulis saja) akan tetapi sangat kurang dengan keindahannya.
2. Kelemahan keseimbangan unsur:
Contohnya suatu karya sastra yang mengandung dua ragam bahasa yang angkanya imbang dari kedua bahasa itu, akan tetapi sangat kurang dengan keindahannya.
3. Kelemahan kesatuan unsur:
Contohnya suatu karya sastra yang mengandung dua ragam bahasa yang salah satu atau keduanya tidak memiliki kaitan dengan tema dan kurang akan keindahanya.
Demikianlah, pembahasan mengenai makna / pengertian kritikan sastra beserta fungsi dari kritikan sastra tersebut. Semoga saja sanggup menambah wawasan serta ilmu pengetahuan kusastraan yang sedang kita pelajari selama hayat kita dalam berguru ihwal ilmu kebahasaan.
Post a Comment for "Pengertian Kritikan Kesusastraan Dan Fungsinya"