Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Statistika

Berbeda dengan sejarah peluang yang berawal dari sebuah per7udian, statistika berawal dari kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh John Graunt di Eropa pada tahun 1662, hal ini merupakan awal munculnya statistika deskriptif. Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah- istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium (dewan negara) dan bahasa Italia statista (negarawan atau politikus). 

Histogram sebagai salah satu hasil Penyajian Data

Sejarah Perkembangan Statistika 1800 an

Pada tahun 1749 Gottfried Achenwall memakai Statistika dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi acara analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai ilmu wacana Negara (state). Pada awal kurun ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan pembagian terstruktur mengenai data“. Nama dan pengertian statistik pertama kali diperkenalkan dalam bahasa Inggris oleh Sir John Sinclair . Kaprikornus statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang digunakan lembaga-lembaga administrasif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi gosip kependudukan yang berubah setiap saat.

Pada tahun yang sama juga, tahun 1662 John Graunt mulai menerbitkan karya miliknya yaitu Observation on the bills of mortality. John Graunt merupakan orang pertama yang menyortir data ke dalam tabel. Dia juga membicarakan tentang reliabilitas data. John Graunt pula orang pertama yang mendemonstrasikan secara statistik bahwa jumlah dari laki-laki dan perempuan mendekati sama dan perbandingan jenis kelamin pada ketika kelahiran stabil. Dia yakni orang pertama yang membentuk tabel hidup, yang membentuk kajian wacana asuransi jiwa secara matematika. Dari data yang terkumpul tersebut juga memicu lahirnya teknik pentabelan yang dilakukan oleh Edmon Halley pada tahun 1693.

Seiring dengan perkembangan teori-teori probabilitas antara tahun 1713 – 1812, Galton yang semasa hidupnya menghasilkan 340 lebih goresan pena dan buku, mempelajari fenomena hubungan dan regresi terhadap nilai rata-rata dan nilai tengah dan memakai metode statistik untuk mempelajari perbedaan pada sifat insan dan warisan kecerdasan dengan memakai daftar pertanyaan-pertanyaan.

Perkembangan Statistika tahun 1900 an

Penemuan-penemuan tersebut memicu lahirnya statistika inferensial yang diawali oleh Pearson pada tahun 1900 dengan Chi Square Test. Selain Chi Square Test, dengan memakai hubungan dan regresi linear, Pearson menciptakan model 3 dimensi sebagai model pengumpulan data dalam penelitian di Departemen Sains Statistik. Selain itu juga Pearson memakai distribusi probabilitas sebagai dasar untuk teori statistic modern. Seorang kimiawan muda William Gosset atau yang lebih dikenal dengan panggilan “student” memakai ketidak cocokan penggunaan kurva normal untuk ukuran sampel kecil. Bersama seorang professor, ia merumuskan penemuannya pada tahun 1908. Ia menyebutnya dengan distribusi “student”.

Penemuannya kurang menerima perhatian terkecuali sesudah dimasukkan ke dalam buku latih statistika modern yang pertama yang ditulis oleh Sir Ronald Fisher 20 tahun kemudian. Pada tahun 1925, Fisher mempublikasikan buku yang berjudul Statistical Methods for Research Workers. Di buku tersebut, Fisher menuliskan mengenai ANAVA.

Sekitar tahun 1943-1946 penemuan-penemuan gres muncul menyerupai yang diperkenalkan oleh Cramer dan M. G Kendall yang mengkaji metode non parametric dengan memakai statistika inferensi. Satatistika non parametric muncul alasannya yakni kebutuhan menurut syarat yang tidak terpenuhi oleh statistika parametric.

Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon menemukan satu uji, yang kemudian lebih dikenal dengan uji Wilcoxon. Pada periode tahun 1950-1980 cakupan mengenai teori peluang dan statistic meningkat dengan munculnya bidang gres menyerupai teori antrian. William Feller membuatkan topik-topik statistic tingkat lanjut menyerupai rantai markov.

Pada tahun 1950, Rudolf Carnap menerbitkan risetnya yang berjudul Logical Fondation of Probabity yang berisi derajat gosip (degree of confirmation) dan frekuensi relatif. W.Edward Deming meneliti wacana kualiti control dan banyak perusahaan mengambil metode ini. Austin Bradford Hill membuatkan statistik pada bidang kesehatan dan epidemiologi. Bradford mempelopori trial klinik random dan mendemonstrasikan hubungan antara kebiasaan merokok dengan penyakit kangker paru-paru. Quetelet mengaplikasikan teori peluang pada sensus.

Semenjak tahun 1970 keuangan menjadi pecahan penting dari penerapan teori peluang. Ito membuatkan kalkulus stokastik pada tahun 1940 dan diterapkan pada model Black-Scholes. Black dan Scholes memenangkan hadiah nobel pada bidang ekonomi. Periode tahun 1980an ditandai dengan mulainya penggunaan komputer dalam mengolah data statistik, dengan memakai komputer kita sanggup menghemat waktu dalam mengolah data statistik, dan muncul aktifitas gres yang berkenaan dengan statistic. Tabel statistik menjadi lebih gampang dihasilkan, data yang besar sanggup dengan gampang dianalisis secara mendalam dan lengkap.

Pada awal kurun ke 20 ketika Student(1908) menulis wacana distribusi normal dan Yule (1926) wacana korelasi, mereka memakai sampling dan berfaedah dalam menghasilkan tabel, dengan komputer menerapkan percobaan Montecarlo menjadi mungkin. Percobaan montecarlo yakni cara standar untuk menyelidiki tingkah laris yang finit pada mekanisme statistik. Semenjak tahun 1980 metode montecarlo sudah digunakan secara luas. Walker menekankan statistitika pada psikologi dan pendidikan.  Baca : Sebaran Poisson.

Sumber http://www.marthamatika.com/

Post a Comment for "Sejarah Statistika"