Apa Saja Sistem Penginderaan Jauh Pasif Dan Aktif?
Komponen Sistem Pengindraan Jauh
Pengindraan jauh sebagai suatu sistem tidak bisa terlepas dari beberapa kepingan yang saling terkait antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.
Komponen-komponen pengindraan jauh mencakup hal-hal diberikut.
a. Sumber Tenaga
Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga untuk memantulkan atau memancarkan objek di permukaan bumi. Tenaga yang dipakai ialah tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya ialah matahari. Tenaga lain yang bisa dipakai ialah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.
1) Pengindraan Jauh Sistem Pasif
Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan memakai tenaga alamiah yaitu matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya spesialuntuk bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.
2) Pengindraan Jauh Sistem Aktif
Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan perekamannya sanggup dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan di segala cuaca.
b. Atmosfer
Atmosfer memiliki peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari yang hadir (bersifat selektif terhadap panjang gelombang). Tidak tiruana spektrum elektromagnetik bisa menembus lapisan atmosfer, spesialuntuk sebagian kecil saja yang bisa menembusnya. Hambatan pada atmosfer disebabkan oleh debu, uap air, dan gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan, pantulan, dan hamburan. Hamburan ialah pantulan ke segala arah yang disebabkan oleh benda-benda yang permukaannya bergairah dan bentukannya tidak menentu, atau oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang bisa menembus atmosfer dan hingga ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak
digunakan ialah spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer.
c. Interaksi antara Tenaga dan Objek
Setiap objek memiliki sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak petang. Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 variasi, yaitu:
1) variasi spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama suatu objek, misal cerah dan petang,
2) variasi spasial, mendasarkan pada perbedaan contoh keruangannya, ibarat bentuk,
ukuran, tinggi, serta panjang, dan
3) variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek.
d. Sensor
Sensor berfungsi untuk mendapatkan dan merekam tenaga yang hadir dari suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi 2 sebagai diberikut.
1) Sensor Fotografik
Sensor fotografik ialah sensor yang berupa kamera dengan memakai film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak. Hasil dari penerapan sensor fotografik ialah bentuk foto udara.
2) Sensor Elektronik
Sensor elektronik memakai tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar X hingga gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari penerapan sensor elektrik ini ialah dalam bentuk citra.
e. Perolehan Data
Perolehan data sanggup dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan memakai cara manual yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual. Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan memakai data digital melalui komputer.
f. Pengguna Data (User)
Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam wacana disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem pengindraan jauh. Data yang sama sanggup dipakai untuk mencari info yang tidak sama bagi pengguna (user) yang tidak sama pula. Berdasarkan kerincian, keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan memilih sanggup diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user).
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Pengindraan jauh sebagai suatu sistem tidak bisa terlepas dari beberapa kepingan yang saling terkait antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.
Komponen-komponen pengindraan jauh mencakup hal-hal diberikut.
a. Sumber Tenaga
Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga untuk memantulkan atau memancarkan objek di permukaan bumi. Tenaga yang dipakai ialah tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya ialah matahari. Tenaga lain yang bisa dipakai ialah sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.
1) Pengindraan Jauh Sistem Pasif
Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan memakai tenaga alamiah yaitu matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya spesialuntuk bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.
2) Pengindraan Jauh Sistem Aktif
Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan perekamannya sanggup dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan di segala cuaca.
b. Atmosfer
Atmosfer memiliki peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari yang hadir (bersifat selektif terhadap panjang gelombang). Tidak tiruana spektrum elektromagnetik bisa menembus lapisan atmosfer, spesialuntuk sebagian kecil saja yang bisa menembusnya. Hambatan pada atmosfer disebabkan oleh debu, uap air, dan gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan, pantulan, dan hamburan. Hamburan ialah pantulan ke segala arah yang disebabkan oleh benda-benda yang permukaannya bergairah dan bentukannya tidak menentu, atau oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang bisa menembus atmosfer dan hingga ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak
digunakan ialah spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer.
c. Interaksi antara Tenaga dan Objek
Setiap objek memiliki sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak petang. Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 variasi, yaitu:
1) variasi spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama suatu objek, misal cerah dan petang,
2) variasi spasial, mendasarkan pada perbedaan contoh keruangannya, ibarat bentuk,
ukuran, tinggi, serta panjang, dan
3) variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek.
d. Sensor
Sensor berfungsi untuk mendapatkan dan merekam tenaga yang hadir dari suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi 2 sebagai diberikut.
1) Sensor Fotografik
Sensor fotografik ialah sensor yang berupa kamera dengan memakai film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak. Hasil dari penerapan sensor fotografik ialah bentuk foto udara.
2) Sensor Elektronik
Sensor elektronik memakai tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar X hingga gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari penerapan sensor elektrik ini ialah dalam bentuk citra.
e. Perolehan Data
Perolehan data sanggup dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan memakai cara manual yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual. Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan memakai data digital melalui komputer.
f. Pengguna Data (User)
Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam wacana disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem pengindraan jauh. Data yang sama sanggup dipakai untuk mencari info yang tidak sama bagi pengguna (user) yang tidak sama pula. Berdasarkan kerincian, keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan memilih sanggup diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user).
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Apa Saja Sistem Penginderaan Jauh Pasif Dan Aktif?"