Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Teknik Gambar Ruang Metode Sketsa?

Sketsa ialah gambar sederhana atau draf bernafsu yang melukiskan pecahan pokok tanpa detail. Menggambar ruang dengan metode sketsa ialah menggambar ruang secara sekilas, berupa garis besar dan ialah gambar yang belum jadi. Gambar sketsa ini ialah gambar pengingat-ingat, sebab secara umum sketsa dikenal sebagai denah atau rencana gambar secara utuh. Gambar sketsa ialah hasil dari kilasan pikiran dan tidak banyak ornament yang mewarnai namun mempunyai daya yang berpengaruh dan menarikdanunik perhatian.

Gambar sketsa ialah masukana komunikasi awal materi perancangan atau desain. Teknik menggambar sketsa ialah menarikdanunik garis dengan tangan bebas tanpa menolongan mistar, dengan demikian kualitas garis harus menjadi perhatian sesuai dengan abjad dan jenis gambar yang akan disajikan. Unsur utama gambar sketsa ialah garis, sebab kesederhanaan dalam pengaplikasiannya. Garis dibentuk memakai media pensil maupun tinta dengan memperhatikan tebal dan tipisnya garis yang dihasilkan. Pada gambar sketsa, tiruana garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas dan harus mempunyai kaitan logis dengan garis lain. Bila dua garis membentuk sudut atau perpotongan, kedua ujung garis harus bertemu dan dilarang kurang atau lebih.
 
Tujuan utama membuat gambar sketsa ialah untuk menghasilkan bentuk dasar objek dengan posisi yang benar. Dalam menggambar sketsa yang perlu menerima perhatian adalah  pengamatan terhadap bentuk utama yang mewakili objek keseluruhan, posisi objek, kemienteng garis utama objek secara proporsional. Penempatan objek pada media gambar dengan memperhatikan batas paling atas, bawah, kanan, dan kiri sehingga gambar tidak melebihi bidang gambar. Hal ini juga untuk memilih batas dan mengatur komposisi gambar semoga terlihat seimbang di media gambar.
Pembuatan gambar sketsa perlu mengikuti urutan sebagai diberikut:
  1. Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis vertikal, garis horizontal, atau garis lengkung secara tipis. Sesudah itu membuat garis sekunder dari objek gambar, contohnya membuat kerangka kotak atau kubus secara tipis.
  2. Menebalkan garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan garis sesuai dengan abjad jenis garis yang diinginkan.
  3. Menggambar ruang dengan arah pandang isometris (arah pandang pada posisi miring), sehingga objek gambar yang terlihat spesialuntuk beberapa bidang, yaitu bidang atas, bidang depan dan bidang samping atau disebut pandangan depan, pandangan atas, dan pandangan samping. Prinsip dasar menggambar sketsa proyeksi isometris ialah sebagai diberikut:
  4. Semua garis vertikal tetap kelihatan vertikal dan tiruana garis horisontal tetap kelihatan horisontal.
  5. Semua garis yang sejajar sumbu X, Y dan Z sanggup digambarkan menurut skala atau proporsi tertentu.
  6. Ketiga permukaan yang tampak harus menerima perhatian yang sama.
  7. Proyeksi miring tampak sebuah bidang vertikal tetap sejajar dengan permukaan bidang gambar dan terlihat menyerupai keadaan sebenarnya.
  8. Semua garis yang miring ke bawah membentuk sudut 300 terhadap horisontal atau cakrawala.
  9. Semua garis digambar sesuai dengan ukuran bergotong-royong atau pada skala yang sama.
  10. Sisi yang tidak tampak, digambar dengan garis putus-putus, sedang sisi yang tampak digambar dengan garis utuh. 



Ketebalan garis utuh dua kali ketebalan garis putus-putus, atau sanggup juga digambar dengan garis tipis dengan ketebalan seperempat garis utuh. Menggambar ruang dengan metode sketsa masih mengaplikasikan metode perspektif tetapi tidak memakai alat menolong gambar. Makara gambar metode sketsa lebih ekspresif, meskipun tingkat akurasi tidak terukur dengan benar.

Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Teknik Gambar Ruang Metode Sketsa?"