Cara Atau Metode Pengendalian Korosi

Korosi yaitu suatu insiden bersenyawanya atom oksigen dengan banyak sekali logam yang menjadikan rapuhnya logam tersebut. Peristiwa korosi ini tidak sanggup dicegah lantaran hal ini yaitu fenomena alam,tetapi korosi sanggup dikendalikan. Metode pengendalian korosi yang sanggup kita gunakan dikala ini yaitu dengan cara Pelapisan ( Coating ), Proteksi Katodik, Pemilihan Material, dan Penambahan zat inhibitor korosi. Sekarang mari kita ulik beberapa metode diatas !

1. Pelapisan ( Coating )

Pelapisan yaitu suatu upaya pengendalian korosi dengan cara melapisi permukaan logam yang akan dilindungi dengan banyak sekali zat. Misalnya dengan cara menyepuh atau mengecat logam tersebut. Pengecatan dilakukan dengan tujuan untuk membatasi kontak permukaan logam dengan udara atau air sehingga korosi sanggup dicegah sedini mungkin. Pengecatan sanggup dilakukan dengan cara mengecat logam, vernis, dan dienamel.

Sedangkan penyepuhan yaitu suatu upaya pengendalian korosi dengan cara melapisi logam yang akan dilindungi, dengan logam lain yang lebih tahan karat. Misalnya dengan cara menyepuh logam besi dengan logam krom atau nikel, kedua logam tersebut sanggup membentuk lapisan oksida yang tahan karat ( pasivasi ) sehingga besi terlindungi dari korosi. Logam seng juga sanggup dipakai untuk melapisi besi ( galvanisasi ), tetapi seng tidak sanggup membentuk lapisan oksida ibarat krom dan nikel, melainkan seng spesialuntuk berkorban demi besi. Sehingga seng akan terkorosi lebih lampau, setelah seng habis terkorosi maka setelah itu besi akan ikut terkorosi juga.

Penyepuhan dilakukan dengan cara mencelupkan logam yang akan disepuh ke dalam larutan garam logam penyepuh, setelah itu logam yang akan disepuh dijadikan sebagai katoda sedangkan logam penyepuh dijadikan sebagai anoda. kemudian dilakukanlah elektrolisis terhadap kedua elektroda tersebut. ion-ion logam penyepuh akan melekat dan membentuk lapisan logam pada logam yang akan disepuh dan usang kelabuaan lapisan ini akan semakin besar dan melapisi logam tersebut.

2. Proteksi Katodik

Proteksi katodik yaitu suatu metode yang diterapkan untuk mengendalikan korosi pada besi yang dikubur dalam tanah ibarat pipa pertamina, pipa ledeng, dan tangki penyimpanan minyak. Proteksi katodik dilakukan dengan cara menghubungkan besi dengan logam yang lebih reaktif ibarat magnesium. Karena magnesium lebih reaktif dari besi,maka magnesium akan teroksidasi terlebih lampau, jadi jikalau logam magnesium nya sudah teroksidasi maka harus secepatnya diganti dengan logam magnesium yang gres semoga besi tidak ikut terkorosi. Proses yang terjadi pada insiden diatas sanggup kita tulis dalam bentuk persamaan reaksi diberikut !

Anoda  =  2Mg → 2Mg2+  +  4e

Katoda =  O2 + 2H2O + 4e  →  4OH-

Reaksi keseluruhan = 2Mg  +  O2  +  2H2O → 2Mg(OH)2 ( korosi )

Oleh lantaran itu, logam magnesium yang sudah terkorosi harus diganti dengan logam magnesium yang gres semoga besi tidak ikut terkorosi.

3. Inhibitor Korosi

Inhibitor korosi yaitu suatu zat kimia yang dipakai untuk menurunkan laju korosi pada logam secara efisien. Proses inhibasi ini dilakukan dengan 2 metode yaitu pertama inhibasi antarmuka dan yang kedua inhibasi antarfase. Inhibasi antarmuka yaitu suatu proses pemberian terhadap logam dengan cara pembentukan lapisan oksida yang akan melindungi logam dari korosi. sedangkan inhibasi antarfase yaitu upaya pencegahan terhadap korosi dengan cara menetralkan lingkungan yang korosif dengan menambahkan zat-zat kimia tertentu.

4. Pemilihan Material

Pemilihan material yaitu cara paling sederhana untuk mengendalikan korosi. Pilihlah logam-logam yang tahan terhadap karat dan mempunyai biaya produksi yang murah ibarat baja, serat karbon, kuningan dan logam tahan karat lainya.

Makara itulah beberapa metode pengendalian korosi yang sanggup kita terapkan. Pengendalian korosi ini sangat penting mengingat banyak sekali konstruksi bangunan banyak memakai logam, jadi korosi harus dikendalikan sedini mungkin semoga hal-hal yang tidak diinginkan sanggup ditanggulangi.

Image By : Wikipedia English


Sumber http://www.panduankimia.net

Share :