Jelaskan Mengenai Teori Kepribadian?
Sebuah teori kepribadian yang lengkap biasanya mempunyai dimensi-dimensi sebagai diberikut.
1. pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil
dan menetap, serta yang ialah unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
2. pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk pertanda \
dinamika tingkah laris atau kepribadian.
3. pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan yaitu guaka perubahan pada struktur
semenjak masa bayi hingga mencapai masa kematangan, perubahan-perubahan pada proses
yang menyertainya, serta aneka macam faktor yang menentukannya.
4. pembahasan tentang psikopatologi, yaitu hakekat gangguan kepribadian atau tingkah laku
beserta asal-usul atau proses berkembangnya.
5. pembahasan tentang perubahan tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laris sanggup dimodifikasi atau diubah (Pervin, 1980; dalam Supraktinya, 1995). Jadi, sanggup disimpulkan bahwa teori kepribadian harus ialah sekumpulan perkiraan tentang tingkah laris insan beserta definisi-definisi empirisnya. Syarat diberikutnya ialah bahwa teori harus relatif komprehensif (utuh). Teori harus siap untuk menangani, atau membuat prediksiprediksi tentang aneka macam macam tingkah laris manusia. Sesungguhnya, teori harus siap untuk menangani setiap tanda-tanda tingkah laris yang mempunyai arti bagi individu.
Beberapa teori kepribadian yang dikenal dalam kajian sosiologi, psikologi maupun antropologi, secara umum sanggup dikelompokkan menjadi beberapa empat (4) bagian, sebagai diberikut.
1. Teori-teori kepribadian yang berorientasi psikodinamik, teori ini berpandangan bahwa sebagian terbesar tingkah laris insan digerakkan oleh daya-daya psikodinamik menyerupai motif-motif, konflikkonflik, dan kecemasan-kecemasan. Diantaranya yang termasuk dalam kelompok ini adalah: teori psikoanalisis klasik Freud, psikologi ego Erik Erikson, teori Analitik Carl Jung, teori psikologi sosial Alfres Adler, Erich Fromm, Karen Horney, dan Harry Stack Sullivan.
2. Teori-teori kepribadian yang berorientasi holisitik, teori ini berpandangan bahwa insan ialah suatu organisme yang utuh atau padu dan bahwa tingkah laris insan tidak sanggup dijelaskan semata-mata menurut aktifitas bagian-bagiannya. Kelompok yang termasuk dalam teori ini adalah: Personologi Henry Murray, teori organismik Kurt Goldstein dan Andras Angyal, teori Humanistik Abraham Maslow dan Carl Rogers, teori Eksistensial Ludwig Binswanger dan Medard Boss, dan teori Medan Kurt Lewin. Selain itu kelompok teori ini juga disebut dengan teori kepribadian yang berorienttasi fenomenologis, sebab teori ini menekankan pentingnya cara sang individu insan dalam mempersepsikan dan mengalami dirinya serta dunia sekelilingnya.
3. Teori-teori kepribadian yang berorientasi sifat (trait theories) atau teori tipe (type theories), teori ini berpandangan bahwa sebagian terbesar insan mempunyai sifat-sifat tertentu, yakni contoh kecenderungan untuk bertingkah laris dengan cara tertentu, sifat yang stabil ini menjadikan insan bertingkah laris secara relatif tetap dari situasi ke situasi. Mereka yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah: teori psikologi individu dari Gordon Allport, psikologi konstitusi dari William Sheldon, dan teori faktor Raymond Cattell.
4. Teori-teori kepribadian yang berorientasi behavioristik, teori ini menekankan proses berguru serta peranan lingkungan yang ialah kondisi pribadi belajar, dalam pertanda tingkah laku.
Menurut teori ini tiruana bentuk tingkah laris insan ialah hasil berguru yang bersifat mekanistik lewat proses perkuatan. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini ialah teori stimulus-respon John Dollard dan Neal Miller, serta peori perkuatan operan B.F. Skinner. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
1. pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil
dan menetap, serta yang ialah unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
2. pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk pertanda \
dinamika tingkah laris atau kepribadian.
3. pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan yaitu guaka perubahan pada struktur
semenjak masa bayi hingga mencapai masa kematangan, perubahan-perubahan pada proses
yang menyertainya, serta aneka macam faktor yang menentukannya.
4. pembahasan tentang psikopatologi, yaitu hakekat gangguan kepribadian atau tingkah laku
beserta asal-usul atau proses berkembangnya.
5. pembahasan tentang perubahan tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laris sanggup dimodifikasi atau diubah (Pervin, 1980; dalam Supraktinya, 1995). Jadi, sanggup disimpulkan bahwa teori kepribadian harus ialah sekumpulan perkiraan tentang tingkah laris insan beserta definisi-definisi empirisnya. Syarat diberikutnya ialah bahwa teori harus relatif komprehensif (utuh). Teori harus siap untuk menangani, atau membuat prediksiprediksi tentang aneka macam macam tingkah laris manusia. Sesungguhnya, teori harus siap untuk menangani setiap tanda-tanda tingkah laris yang mempunyai arti bagi individu.
Beberapa teori kepribadian yang dikenal dalam kajian sosiologi, psikologi maupun antropologi, secara umum sanggup dikelompokkan menjadi beberapa empat (4) bagian, sebagai diberikut.
1. Teori-teori kepribadian yang berorientasi psikodinamik, teori ini berpandangan bahwa sebagian terbesar tingkah laris insan digerakkan oleh daya-daya psikodinamik menyerupai motif-motif, konflikkonflik, dan kecemasan-kecemasan. Diantaranya yang termasuk dalam kelompok ini adalah: teori psikoanalisis klasik Freud, psikologi ego Erik Erikson, teori Analitik Carl Jung, teori psikologi sosial Alfres Adler, Erich Fromm, Karen Horney, dan Harry Stack Sullivan.
2. Teori-teori kepribadian yang berorientasi holisitik, teori ini berpandangan bahwa insan ialah suatu organisme yang utuh atau padu dan bahwa tingkah laris insan tidak sanggup dijelaskan semata-mata menurut aktifitas bagian-bagiannya. Kelompok yang termasuk dalam teori ini adalah: Personologi Henry Murray, teori organismik Kurt Goldstein dan Andras Angyal, teori Humanistik Abraham Maslow dan Carl Rogers, teori Eksistensial Ludwig Binswanger dan Medard Boss, dan teori Medan Kurt Lewin. Selain itu kelompok teori ini juga disebut dengan teori kepribadian yang berorienttasi fenomenologis, sebab teori ini menekankan pentingnya cara sang individu insan dalam mempersepsikan dan mengalami dirinya serta dunia sekelilingnya.
3. Teori-teori kepribadian yang berorientasi sifat (trait theories) atau teori tipe (type theories), teori ini berpandangan bahwa sebagian terbesar insan mempunyai sifat-sifat tertentu, yakni contoh kecenderungan untuk bertingkah laris dengan cara tertentu, sifat yang stabil ini menjadikan insan bertingkah laris secara relatif tetap dari situasi ke situasi. Mereka yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah: teori psikologi individu dari Gordon Allport, psikologi konstitusi dari William Sheldon, dan teori faktor Raymond Cattell.
4. Teori-teori kepribadian yang berorientasi behavioristik, teori ini menekankan proses berguru serta peranan lingkungan yang ialah kondisi pribadi belajar, dalam pertanda tingkah laku.
Menurut teori ini tiruana bentuk tingkah laris insan ialah hasil berguru yang bersifat mekanistik lewat proses perkuatan. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini ialah teori stimulus-respon John Dollard dan Neal Miller, serta peori perkuatan operan B.F. Skinner. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Jelaskan Mengenai Teori Kepribadian?"