Menanggapi Pembacaan Cerpen
Menanggapi Pembacaan Cerpen
Cerita pendek (cerpen) ialah satu bentuk karya sastra yang ceritanya spesialuntuk menceritakan
satu kejadian dari seluruh kehidupan pelakunya. Unsur intrinsik cerpen ada beberapa macam,
antara lain tema, plot (alur), penokohan (perwatakan), setting (latar cerita), sudut
pandang (titik kisah), gaya bahasa, dan amanat. Akan tetapi, dalam bahan ini, kalian spesialuntuk akan
dilatih untuk menanggapi pembacaan cerpen dari segi penokohan dan setting (latar cerita). Meski
demikian, kalian perlu tahu juga ihwal apa yang dimaksud tema, sudut pandang, gaya bahasa,
dan amanat.
1. Tema, yaitu pokok pembicaraan yang mendasari cerita.
2. Plot (alur), yaitu rangkaian kejadian yang sambung-menyambung dalam
sebuah kisah menurut kebijaksanaan sebab-akibat.
3. Sudut pandang, yaitu posisi pengarang terhadap kisah yang diceritakannya.
4. Gaya bahasa, yaitu cara pengarang memakai bahasa untuk menghasilkan karya sastra.
5. Amanat, yaitu pemikiran yang ingin disampaikan pengarang.
6. Penokohan (perwatakan), yaitu pemdiberian watak pada tokoh cerita.
Berikut ini cara penokohan dalam cerpen.
a. Penokohan secara langsung, yaitu watak tokoh-tokoh kisah itu disampaikan dengan
cara sebut wataknya (misalnya: tokoh A itu penyabar, baik hati, dan suka menolong)
dan dengan cara sebut keadaan fisiknya (misalnya: tokoh A berpenampilan tidak
rapi, rambut awut-awutan, dan berpakaian seenaknya).
b. Penokohan secara tidak langsung, yaitu watak-watak tokoh dalam kisah itu disampaikan
tidak secara terus terperinci (pemdiberian watak tokoh A melalui pendapat dan perbuatan
tokoh A tersebut, atau melalui penuturan tokoh lain), sehingga pembaca harus
benar-benar mencermati gerak-gerik dan tingkah laris serta perilaku dan pendapat seorang
tokoh dalam kisah supaya sanggup menyimpulkan watak tokoh tersebut secara tepat.
7. Setting (latar cerita) yang meliputi:
a. setting tempat, yaitu kawasan kejadian itu terjadi (misal: di ruang tamu, di pasar, di tepi sungai,
dan lain-lain), dan
b. setting waktu, yaitu kapan kejadian itu terjadi (misal: zaman Majapahit, zaman revolusi,
zaman sekarang, dan lain-lain), dan
c. setting suasana, yaitu terja di dalam suasana apa, suasana batin (misal: perasaan bahagia,
sedih, marah) atau suasana lahir (misal: sepi, senyap, hiruk-pikuk).
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Cerita pendek (cerpen) ialah satu bentuk karya sastra yang ceritanya spesialuntuk menceritakan
satu kejadian dari seluruh kehidupan pelakunya. Unsur intrinsik cerpen ada beberapa macam,
antara lain tema, plot (alur), penokohan (perwatakan), setting (latar cerita), sudut
pandang (titik kisah), gaya bahasa, dan amanat. Akan tetapi, dalam bahan ini, kalian spesialuntuk akan
dilatih untuk menanggapi pembacaan cerpen dari segi penokohan dan setting (latar cerita). Meski
demikian, kalian perlu tahu juga ihwal apa yang dimaksud tema, sudut pandang, gaya bahasa,
dan amanat.
1. Tema, yaitu pokok pembicaraan yang mendasari cerita.
2. Plot (alur), yaitu rangkaian kejadian yang sambung-menyambung dalam
sebuah kisah menurut kebijaksanaan sebab-akibat.
3. Sudut pandang, yaitu posisi pengarang terhadap kisah yang diceritakannya.
4. Gaya bahasa, yaitu cara pengarang memakai bahasa untuk menghasilkan karya sastra.
5. Amanat, yaitu pemikiran yang ingin disampaikan pengarang.
6. Penokohan (perwatakan), yaitu pemdiberian watak pada tokoh cerita.
Berikut ini cara penokohan dalam cerpen.
a. Penokohan secara langsung, yaitu watak tokoh-tokoh kisah itu disampaikan dengan
cara sebut wataknya (misalnya: tokoh A itu penyabar, baik hati, dan suka menolong)
dan dengan cara sebut keadaan fisiknya (misalnya: tokoh A berpenampilan tidak
rapi, rambut awut-awutan, dan berpakaian seenaknya).
b. Penokohan secara tidak langsung, yaitu watak-watak tokoh dalam kisah itu disampaikan
tidak secara terus terperinci (pemdiberian watak tokoh A melalui pendapat dan perbuatan
tokoh A tersebut, atau melalui penuturan tokoh lain), sehingga pembaca harus
benar-benar mencermati gerak-gerik dan tingkah laris serta perilaku dan pendapat seorang
tokoh dalam kisah supaya sanggup menyimpulkan watak tokoh tersebut secara tepat.
7. Setting (latar cerita) yang meliputi:
a. setting tempat, yaitu kawasan kejadian itu terjadi (misal: di ruang tamu, di pasar, di tepi sungai,
dan lain-lain), dan
b. setting waktu, yaitu kapan kejadian itu terjadi (misal: zaman Majapahit, zaman revolusi,
zaman sekarang, dan lain-lain), dan
c. setting suasana, yaitu terja di dalam suasana apa, suasana batin (misal: perasaan bahagia,
sedih, marah) atau suasana lahir (misal: sepi, senyap, hiruk-pikuk).
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Menanggapi Pembacaan Cerpen"