Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menulis Puisi Perihal Insiden Yang Pernah Dialami

Bagimana Menulis Puisi wacana Peristiwa yang Pernah Dialami
Puisi ialah salah satu hasil karya sastra yang masih tumbuh dan berkembang hingga sekarang. Akan tetapi, tidak tiruana orang sanggup dengan praktis memahami apa isi yang terkandung dalam sebuah puisi.Kita memerlukan pemahaman wacana bahasa puisi biar sanggup menangkap makna puisi yang sebenarnya. Bahasa yang dipakai dalam puisi tidak sama dengan bahasa yang dipakai dalam karangan prosa. Bahasa dalam puisi memakai kata-kata yang bermakna kias dan simbol-simbol tertentu. Selain bahasa, bentuk struktur puisi juga tidak sama dengan karya sastra lain sebab puisi strukturnya terdiri atas beberapa bait yang tersusun atas beberapa larik.

Menulis puisi bergotong-royong mengungkapkan gagasan dalam bentuk puisi. Gagasan itu dilandasi oleh tema tertentu. Oleh sebab itu, sebelum menulis sebuah puisi lebih lampau kita harus menentukan kawanya, yaitu pokok duduk masalah yang akan kita kemukakan dalam bentuk puisi. Tema itu kemudian sanggup kalian kembangkan dengan menentukan hal-hal apa yang akan dikemukakan dalam puisi. Dalam menulis puisi, kalian harus menentukan kata-kata yang tepat, bukan spesialuntuk sempurna maknanya, melainkan juga harus sempurna bunyi-bunyinya dan menyusun kata-kata itu sedemikian
rupa sehingga menjadikan kesan estetis (indah). Selain itu, kalian juga harus mendayagunakan majas biar puisi yang dibentuk semakin baik.
 diberikiut di bawah ini yaitu teladan puisi

Sahabatku
Karya: Soekri St.

Papa,
Sebelum pesta berlangsung
Izinkan saya menengok ke belakang
Di sana teman dekatku yang miskin
Hidup dengan berjualan koran
 

Papa,
Dia mitra sekelasku
Juga lulus dalam ujian
Nilainya yang tinggi
Sangat kuakungkan
 

Kini
Aku minta kesediaan papa
Menyerahkan biaya pestaku
Untuk meentengkan ongkos
Masuk teman dekatku di SMA


Kemiskinan
Karya: Iwan Tatang H.
Kemiskinan yang selalu membelenggu
melingkari diri yang tiada kuasa mengelak
dari kenyataan yang menikam
Kemiskinan yang ada dan selalu menjelang
spesialuntuk sanggup kurenungi
dan kucerca lewat kata-kata sajakku
Kemiskinan yang meraja
adalah segala-gala diriku
hidupku, miskin harta
sajakku, miskin makna
(tapi saya selalu berusaha dan berjuang
menghapus kemiskinan
dengan daya yang tersisa)

Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Menulis Puisi Perihal Insiden Yang Pernah Dialami"