Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sebutkan Bagaimana Cara-Cara Mencar Ilmu Akting Berdasarkan Boleslavsky ?

Ajaran akting berdasarkan Boleslavsky dalam buku Enam Pelajaran Pertama Bagi Calon Aktor ialah :
1. Pelajaran pertama : Konsentrasi
Pemusatan pikiran ialah tes yang penting dalam akting, serius bertujuan aagar actor sanggup mengubah diri menjadi orang lain , yaitu kiprah yang dibawakan . juga berarti pemain film mengalami dunia yang lain dengan memusatkan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia lain itu. Kaprikornus dihentikan perhatiannya goyah pada dirinya sendiri dan pada penonton. Meskipun lakon berjalan, serius pemain film dihentikan mengendor, juga jikalau dikala itu tidak kebagian obrolan atau gerakan .kesiapan batin untuk mengikuti jalannya kisah hingga berakhir, memerlukan serius. Latihan serius sanggup dilakukan melalui fisik (seperti yoga), tes intelek atau kebudayaan(misalnya menghayati musik, puisi,seni lukis) dan tes sukma (metes kepekaan sukma menanggapi segala macam situasi).

2. Pelajaran kedua : Ingatan Emosi.
The transfer of emotion ialah cara efektif untuk menghayati suasana emosi kiprah secara hidup masuk akal dan nyata. Jika pelaku harus bersedih , dengan suatu kadar kesedihan tertentu dan menghadirkan emosi yang serupa, maka kadar kesedihan itu takatannya tidak akan berlebihan, sehingga tidak terjadi over acting. Banyak insiden yang menggoncangkan emosi secara keras dan spesialuntuk pemain film yang pernah mengalami goncangan serupa sanggup menampilkan emosi serupa kepada penonton dengan dosis yang tidak berlebihan.

3. Pelajaran ketiga : Laku Dramatik
Tugas utama pemain film menghidupkan atau memperagakan abjad tokoh yang diperankannya, dan menghidupkan aspek dramatisasi melalui ekspresi atau mimik wajah melalui dialog, dan memanfaatkan seting pendukung (misal membanting). Aktor harus selalu mengingat apa tema pokok dari lakon itu dan dari perannya, untuk menuju garis dan titik samasukan yang sempurna dengan begitu ia sanggup melatih berlaku dramatik Artinya bertingkah laris dan berbicara bukan sebagai dirinya sendiri, tetapi sebagai pemeran, untuk itu memang diharapkan penghayatan terhadap tokoh itu secara mendalam sehingga sanggup diadakan adaptasi

4. Pelajaran keempat : Pembangunan watak
Sesudah menyadari kiprahnya dan titik samasukan untuk peranannya itu pemain film harus membangun wataknya sehingga sesuai dengan tuntutan lakon. Pembangunan budpekerti itu dilampaui dengan menelaah struktur fisik, kemudian mengidentifikasiannya dan menghidupkan budpekerti itu ibarat halnya wataknya sendiri. Dalam proses terakhir itu diri pemain film sudah luluh dalam budpekerti kiprah yang dibawakannya, atau sebaliknya budpekerti kiprah itu sudah merasuk kedalam diri sang aktor.

5. Pelajaran Kelima : Observasi
Jika ingatan emosi, laris dramatik dan pembangunan budpekerti susah dilakukan secara personal, maka perlu diadakan observasi untuk tokoh yang sama dengan kiprah yang dibawakan. Untuk memerankan tokoh pengemis dengan baik , perlu mengadakan observasi terhadap pengemis dengan ciri fisik, psikis dan sosial yang sesuai .

6. Pelajaran Keenam : Irama
Semua kesenian membutuhkan irama, akting seorang pemain film juga harus diatur iramanya, semoga titik samasukan sanggup dicapai , semoga alur dramatik sanggup mencapai puncak dan penyelesaian. Irama juga mempersembahkan variasi adegan, sehingga tidak membosankan. Irama permainan ditentukan oleh konflik yang terjadi dalam setiap adegan.

7. Suara dan Cakapan

Suara dan cakapan ialah dua hal pokok yang harus digarap dengan nada yang sesuai, alasannya ialah keduanya sangat memilih suksesnya pementasan. kita perlu dilatih mengucapkan vocal a, I, u, e, o dengan lisan terbuka penuh. Mungkin dalam percakapan sehari-hari ini tidak perlu; akan tetapi di pentas, hal-hal yang sehari-hari perlu diproyeksikan alasannya ialah bunyi diharapkan sanggup hingga pada penonton di gugusan daerah duduk paling belakang. Ada kalanya seorang pemain bisa mengucapkan kata dengan terang atau “las-lasan”, tetapi toh obrolan yang diucapkannya tidak merangsang pengertian. Jika ini terjadi, maka persoalannya pada apa yang lazim disebut phrasering technique atau metode mengucapkan dialog. Kalimat atau obrolan yang panjangharus dipenggal-penggal lebih lampau, sesuai denga satuansatuan pikiran yang dikandungnya. Satu hal lagi yang masih berafiliasi dengan tes vokal ialah perlunya dipahami adanya nada ucapan. Kata “gila” sanggup berarti umpatan keras, pujian, kekaguman, jikalau diucapkan dengan nada yang tidak sama-beda. Ini artinya nada ucapan tidak spesialuntuk berfungsi untuk membuat dinamika, tetapi juga membuat makna. Pada dikala pemain mengucapkan dialog, kata-kata ternyata tidak diucapkan datar, tetapi terkandung di dalamnya lagu kalimat. Lagu kalimat itu menyarankan pertanyaan, perintah, kekaguman, kemarahan, kebencian, kegembiraan, dan sebagainya. Di samping itu, lagu kalimat juga menyarankan dialek tertentu, contohnya dialek Jawa ibarat terdengar dari lagu kalimat yang diucapkan pemeran dalam drama seri Losmen; dalam film Naga Bonar terdengar lagu kalimat yang menyarankan dialek Batak.
Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Sebutkan Bagaimana Cara-Cara Mencar Ilmu Akting Berdasarkan Boleslavsky ?"