Teknik Memotivasi Diri Biar Sanggup Berprestasi
Teknik memotivasi diri supaya sanggup berprestasi antara lain:
1. Membangun niat di dalam diri kita untuk dan selalu menyikapi perubahan secara postif, tepat, dan benar.
2. Sebagai orang diberiman dan bertakwa kepada Tugan Yang Maha Esa kita terikat kontrak kerja dengan Tuhan Yang Maha Esa, alasannya kita menyadari bahwa tiruana rezeki, kesehatan, dan kemampuan kita hadir dari-Nya. Maka kita mempunyai kewajiban untuk bekerja sebagai bentuk ibadah kita kepada-Nya.
3. Membangun keinginan kita untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
4. Untuk menambah semangat kerja, kita harus mencermati hasil kerja atau prestasi yang sudah tercapai. Apabila prestasi kita itu belum tercapai maka semangat kita perlu ditingkatkan.
5. Secara normal setiap orang akan merasa puas jika dalam melaksanakan kiprah memdiberi hasil kerja yang baik.
6. Dalam meningkatkan prestasi, kekecewaan akan menurunkan motivasi dan semangat seseorang. Apabila hal itu terjadi niskaya mustahil akan menghasilkan prestasi yang memuaskan. Dalam hal ini kita harus bisa mengelola rasa kecewa
7. Jika kita bekerja motivasinya spesialuntuk mencari penghargaan dalam bentuk materi dan pangkat ataui jabatan, maka yang kita dapatkan spesialuntuklah kekecewaan belaka. Jika demikian motivasi kerja akan turun. Materi, pangkat, atau jabatan harus dijadikan sebagai masukana untuk memotivasi diri saja supaya hasil atau prestasi diri meningkat dan terbaik.
Menjadi eksklusif yang berprestasi ialah impian bagi tiruana orang. Pribadi yang berprestasi berarti unggul dalam korelasi vertikal maupun horizontal. Pribadi yang berprestasi mempunyai sifat-sifat yang terpuji yang bisa diteladani oleh orang lain. Setiap langkah dan tindakan yang diambil selalu dipikirkan terlebih lampau supaya dirinya bermanfaa bagi orang lain. Orang yang berprestasi tidak akan melaksanakan hal-hal yang tidak pantas dan memalukan apalagi merugikan orang lain atau pihak lain. Untuk berprestasi seseorang harus mempunyai kompetensi diri yang sanggup mengarahkan, mengelola dan mengendalikan kehidupan. Bagian yang terpenting dari kompetensi diri ialah visi, manajemen, dan leadership. Sebagai modal dasarnya:
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki kejujuran yang tinggi.
3. Memiliki disiplin yang tinggi.
4. Memiliki komitmen dan integritas yang tinggi.
5. Memiliki kepekaan dan daya juang yang tinggi.
6. Memiliki kesabaran dan ketabahan yang tinggi.
7. Memiliki toleransi dan empati yang tinggi.
8. Memiliki kemampuan mengendalikan diri.
9. Memiliki kecerdasan intelektual yang memadahi.
10. Memiliki kemampuan membedakan antara yang hak dan batil.
Selain modal dasar eksklusif untuk berprestasi, harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai eksklusif berprestasi yang unggul. Prinsipprinsip itu (Soejitno Irmim 2004 : 69) adalah:
1. Setiap melaksanakan sesuatu aktivitas atau pekerjaan selalu menetapkan target.
2. Berpikir sebelum bertindak.
3. Memanfaatkan waktu secara efisien dan mengalokasikan waktu berdasarkan skala prioritas.
4. Selalu berpikir positif.
5. Selalu berupaya supaya dirinya bermanfaa bagi orang lain.
6. Berusaha menjadi rujukan dan teladan bagi orang lain.
7. Mau dan bisa mengintrospeksi diri.
8. Tidak pernah berhenti untuk belajar.
Manusia yang unggul dalam berprestasi mempunyai ciri-ciri eksklusif yang pantas dalam kehidupannya. Ciri-ciri insan yang berprestasi (Soejitno Irmim, 2004 : 69) adalah:
1. Memiliki fisik dan mental yang sehat.
2. jujur , disiplin, dan loyal.
3. Memiliki rasa tanggung tanggapan yang tinggi.
4. Memiliki empati yang tinggi.
5. Berpikir tentang masa depan.
6. Memiliki kepercayaan diri yang kuat.
7. Tidak praktis mengalah dan putus asa.
8. Mempunyai gairah dan semangat hidup yang tinggi.
9. Banyak inisiatif dan kreaktif.
10. Selalu meningkatkan prestasi kerja
11. Memiliki kemampuan berkomunikasi
Dalam mewujudkan prestasi setiap eksklusif harus memiliki
sikap-sikap yang positif. Sikap-sikap itu adalah:
1. Menampilkan etos kerja yang tinggi Yang termasuk etos kerja yang tinggi
a. Pandai menghargai dan mengatur waktu Setiap orang didiberi waktu yang sama artinya siapapun
oleh Tuhan didiberi waktu satu hari 24 jam. Tetapi spesialuntuk orang yang sanggup mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sempurna yang sanggup berprestasi dalam hidupnya.
b. Memiliki disiplin yang tinggi
Tidak ada keberhasilan tanpa disiplin yang tinggi, tidak ada satu pun orang yang sukses tanpa disiplin yang tinggi, tidak ada satu pun hukum yang bisa dilaksanakan
dengan baik tanpa disiplin yang tinggi. Makara disiplin ialah kunci sukses seseorang.
c. Memiliki perencanaan yang matang Dalam mewujudkan prestasi perencanaan sangatlah penting. Jika perencanaan dilaksanakan dengan baik maka separuh aktivitas sudah dilaksanakan dengan baik sehingga potensi untuk sukses sangat tinggi.
d. Menentukan sasaran yang menantang Target yang asal-asalan dan mencari enaknya dalam aktivitas bukan ialah ciri orang yang berprestasi. Kalau kita memilih sasaran yang menantang akan
membuat diri kita berusaha keras supaya prestasi sanggup memuaskan.
e. Melaksanakan suatu pekerjaan tidak setengah-setengah Bekerja asal kerja atau setengah-setengah tidak akan menghasil prestasi yang terbaik. Setiap kiprah atau kerja harus diselesaikan secara tuntas.
f. Mengoptimalkan potensi diri
Potensi diri atau kemampuan seseorang harus dipakai secara terbaik supaya prestasi yang dibutuhkan sanggup diwujudkan.
g. Tidak putus asa
Putus asa ialah penyakit hati. Panyakit ini apabila menjangkiti kita maka sasaran yang dibutuhkan tidak akan tercapai, alasannya ada sedikit kesusahan sudah tidak mau melanjutkan.
h. Berani mengambil risiko
Salah satu orang yang berprestasi ialah berani mengambil risiko, tidak takut gagal, dan berani bertanggung tanggapan dengan langkah yang diambil. Berani mengambil risiko bukan berarti tidakada perhitungan dan prediksi dalam mencapai prestasi.
i. Memiliki prinsip dan pendirian yang kuat
Prinsip ini sanggup mengantisipasi perubahan sehingga dapat dipercaya eksklusif menjadi tidak praktis goyang oleh imbas yang negatif.
2. Mampu menyikapi perubahan secara positif
Keadaan setiap ketika akan mengalami perubahan baik itu positif
maupun perubahan negatif. Perubahan yang terjadi perlu kita sikapi,
maka untuk mencapai prestasi perlu:
a. Menyadari bahwa setiap perubahan akan membawa perubahan nyata maupun negatif
Perubahan apapun niscaya ada sisi nyata dan negatifnya. Dalam perubahan niscaya ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, ada yang bahagia dan ada yang tidak senang. Kita harus menyadari bahwa perubahan apapun apa itu perubahan terhadap peraturan atau pemerintahan serta pergantian pimpinan berakibat tidak menguntungkan tiruana orang dan juga perubahan juga tidakm merugikan tiruana orang. Itu untuk memacu kita untuk berprestasi harus menyikapi perubahan secara positif. Orang untuk menuju prestasi harus berpikir nyata terhadap perubahan apapun.
b. Menyikapi bahwa perubahan yang terjadi ialah hal yang terbaik Orang tidak mengetahui belakang layar Tuhan, tetapi apabila berpikir yang nyata terhadap tiruana perubahan akan membawa kita untuk maju dan berprestasi.
c. Mampu mengantisipasi terhadap perubahan Di periode globalisasi dan reformasi ketika ini yang
namanya perubahan terjadi secra tiba-tiba tanpa memdiberi tahu lebih lampau dan frekuensinya sangat cepat. Untuk itu kita harus tanggap terhadap perubahan itu, sehingga prestasi yang dibutuhkan akan terwujud.
d. Mampu mengambil manfaat dari setiap perubahan yang terjadi Di depan sudah diuraikan bahwa setiap perubahan membawa dampak. Apabila perubahan itu diambil sisi positifnya sebenarnya sangat bermanfaa bagi peningkatan prestasi seseorang. Seseorang sanggup mencar ilmu dari perubahan-perubahan tersebut sehingga sanggup mengambil kelebihan dari perubahan itu.
3. Pengendalian diri yang berpengaruh Dalam mewujudkan prestasi seseorang harus mempunyai pengendalian diri yang kuat.
Pelaksanaan pengendalian diri sanggup dilakukan dalam bentuk:
a. Mampu mengontrol perbuatan.
b. Mampu mengendalikan nafsu.
c. Mampu meredam rasa iri hati.
d. Mampu mengalahkan godaan.
e. Mampu menghilangkan rasa malas.
f. Mampu mengendalikan kekecewaan.
g. Mampu berpikir dengan kepala dingin.
h. Berpikir sebelum bertindak.
i. Mampu menyadari kelemahan diri sendiri.
j. Menghargai prestasi orang lain.
Mampu menjadi rujukan orang lain
Seseorang sudah mempunyai prestasi diri dalam kehidupannya, harus bisa menjadi rujukan dan teladan bagi orang lain. Perilaku orang yang menjadi rujukan atau teladan
adalah:
a. Bersifat jujur.
b. Menghindari perbuatan yang tercela.
c. Mempunyai semangat tinggi dalam bekerja atau belajar.
d. Memiliki daya juang yang tinggi.
e. Mau menularkan ilmunya kepada orang lain.
f. Menghargai orang lain.
g. Tidak menunda kiprah atau pekerjaan.
h. Selalu berpikir yang nyata terhadap lingkungan. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
1. Membangun niat di dalam diri kita untuk dan selalu menyikapi perubahan secara postif, tepat, dan benar.
2. Sebagai orang diberiman dan bertakwa kepada Tugan Yang Maha Esa kita terikat kontrak kerja dengan Tuhan Yang Maha Esa, alasannya kita menyadari bahwa tiruana rezeki, kesehatan, dan kemampuan kita hadir dari-Nya. Maka kita mempunyai kewajiban untuk bekerja sebagai bentuk ibadah kita kepada-Nya.
3. Membangun keinginan kita untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.
4. Untuk menambah semangat kerja, kita harus mencermati hasil kerja atau prestasi yang sudah tercapai. Apabila prestasi kita itu belum tercapai maka semangat kita perlu ditingkatkan.
5. Secara normal setiap orang akan merasa puas jika dalam melaksanakan kiprah memdiberi hasil kerja yang baik.
6. Dalam meningkatkan prestasi, kekecewaan akan menurunkan motivasi dan semangat seseorang. Apabila hal itu terjadi niskaya mustahil akan menghasilkan prestasi yang memuaskan. Dalam hal ini kita harus bisa mengelola rasa kecewa
7. Jika kita bekerja motivasinya spesialuntuk mencari penghargaan dalam bentuk materi dan pangkat ataui jabatan, maka yang kita dapatkan spesialuntuklah kekecewaan belaka. Jika demikian motivasi kerja akan turun. Materi, pangkat, atau jabatan harus dijadikan sebagai masukana untuk memotivasi diri saja supaya hasil atau prestasi diri meningkat dan terbaik.
Menjadi eksklusif yang berprestasi ialah impian bagi tiruana orang. Pribadi yang berprestasi berarti unggul dalam korelasi vertikal maupun horizontal. Pribadi yang berprestasi mempunyai sifat-sifat yang terpuji yang bisa diteladani oleh orang lain. Setiap langkah dan tindakan yang diambil selalu dipikirkan terlebih lampau supaya dirinya bermanfaa bagi orang lain. Orang yang berprestasi tidak akan melaksanakan hal-hal yang tidak pantas dan memalukan apalagi merugikan orang lain atau pihak lain. Untuk berprestasi seseorang harus mempunyai kompetensi diri yang sanggup mengarahkan, mengelola dan mengendalikan kehidupan. Bagian yang terpenting dari kompetensi diri ialah visi, manajemen, dan leadership. Sebagai modal dasarnya:
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki kejujuran yang tinggi.
3. Memiliki disiplin yang tinggi.
4. Memiliki komitmen dan integritas yang tinggi.
5. Memiliki kepekaan dan daya juang yang tinggi.
6. Memiliki kesabaran dan ketabahan yang tinggi.
7. Memiliki toleransi dan empati yang tinggi.
8. Memiliki kemampuan mengendalikan diri.
9. Memiliki kecerdasan intelektual yang memadahi.
10. Memiliki kemampuan membedakan antara yang hak dan batil.
Selain modal dasar eksklusif untuk berprestasi, harus mempunyai prinsip-prinsip sebagai eksklusif berprestasi yang unggul. Prinsipprinsip itu (Soejitno Irmim 2004 : 69) adalah:
1. Setiap melaksanakan sesuatu aktivitas atau pekerjaan selalu menetapkan target.
2. Berpikir sebelum bertindak.
3. Memanfaatkan waktu secara efisien dan mengalokasikan waktu berdasarkan skala prioritas.
4. Selalu berpikir positif.
5. Selalu berupaya supaya dirinya bermanfaa bagi orang lain.
6. Berusaha menjadi rujukan dan teladan bagi orang lain.
7. Mau dan bisa mengintrospeksi diri.
8. Tidak pernah berhenti untuk belajar.
Manusia yang unggul dalam berprestasi mempunyai ciri-ciri eksklusif yang pantas dalam kehidupannya. Ciri-ciri insan yang berprestasi (Soejitno Irmim, 2004 : 69) adalah:
1. Memiliki fisik dan mental yang sehat.
2. jujur , disiplin, dan loyal.
3. Memiliki rasa tanggung tanggapan yang tinggi.
4. Memiliki empati yang tinggi.
5. Berpikir tentang masa depan.
6. Memiliki kepercayaan diri yang kuat.
7. Tidak praktis mengalah dan putus asa.
8. Mempunyai gairah dan semangat hidup yang tinggi.
9. Banyak inisiatif dan kreaktif.
10. Selalu meningkatkan prestasi kerja
11. Memiliki kemampuan berkomunikasi
Dalam mewujudkan prestasi setiap eksklusif harus memiliki
sikap-sikap yang positif. Sikap-sikap itu adalah:
1. Menampilkan etos kerja yang tinggi Yang termasuk etos kerja yang tinggi
a. Pandai menghargai dan mengatur waktu Setiap orang didiberi waktu yang sama artinya siapapun
oleh Tuhan didiberi waktu satu hari 24 jam. Tetapi spesialuntuk orang yang sanggup mengatur dan memanfaatkan waktu dengan sempurna yang sanggup berprestasi dalam hidupnya.
b. Memiliki disiplin yang tinggi
Tidak ada keberhasilan tanpa disiplin yang tinggi, tidak ada satu pun orang yang sukses tanpa disiplin yang tinggi, tidak ada satu pun hukum yang bisa dilaksanakan
dengan baik tanpa disiplin yang tinggi. Makara disiplin ialah kunci sukses seseorang.
c. Memiliki perencanaan yang matang Dalam mewujudkan prestasi perencanaan sangatlah penting. Jika perencanaan dilaksanakan dengan baik maka separuh aktivitas sudah dilaksanakan dengan baik sehingga potensi untuk sukses sangat tinggi.
d. Menentukan sasaran yang menantang Target yang asal-asalan dan mencari enaknya dalam aktivitas bukan ialah ciri orang yang berprestasi. Kalau kita memilih sasaran yang menantang akan
membuat diri kita berusaha keras supaya prestasi sanggup memuaskan.
e. Melaksanakan suatu pekerjaan tidak setengah-setengah Bekerja asal kerja atau setengah-setengah tidak akan menghasil prestasi yang terbaik. Setiap kiprah atau kerja harus diselesaikan secara tuntas.
f. Mengoptimalkan potensi diri
Potensi diri atau kemampuan seseorang harus dipakai secara terbaik supaya prestasi yang dibutuhkan sanggup diwujudkan.
g. Tidak putus asa
Putus asa ialah penyakit hati. Panyakit ini apabila menjangkiti kita maka sasaran yang dibutuhkan tidak akan tercapai, alasannya ada sedikit kesusahan sudah tidak mau melanjutkan.
h. Berani mengambil risiko
Salah satu orang yang berprestasi ialah berani mengambil risiko, tidak takut gagal, dan berani bertanggung tanggapan dengan langkah yang diambil. Berani mengambil risiko bukan berarti tidakada perhitungan dan prediksi dalam mencapai prestasi.
i. Memiliki prinsip dan pendirian yang kuat
Prinsip ini sanggup mengantisipasi perubahan sehingga dapat dipercaya eksklusif menjadi tidak praktis goyang oleh imbas yang negatif.
2. Mampu menyikapi perubahan secara positif
Keadaan setiap ketika akan mengalami perubahan baik itu positif
maupun perubahan negatif. Perubahan yang terjadi perlu kita sikapi,
maka untuk mencapai prestasi perlu:
a. Menyadari bahwa setiap perubahan akan membawa perubahan nyata maupun negatif
Perubahan apapun niscaya ada sisi nyata dan negatifnya. Dalam perubahan niscaya ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, ada yang bahagia dan ada yang tidak senang. Kita harus menyadari bahwa perubahan apapun apa itu perubahan terhadap peraturan atau pemerintahan serta pergantian pimpinan berakibat tidak menguntungkan tiruana orang dan juga perubahan juga tidakm merugikan tiruana orang. Itu untuk memacu kita untuk berprestasi harus menyikapi perubahan secara positif. Orang untuk menuju prestasi harus berpikir nyata terhadap perubahan apapun.
b. Menyikapi bahwa perubahan yang terjadi ialah hal yang terbaik Orang tidak mengetahui belakang layar Tuhan, tetapi apabila berpikir yang nyata terhadap tiruana perubahan akan membawa kita untuk maju dan berprestasi.
c. Mampu mengantisipasi terhadap perubahan Di periode globalisasi dan reformasi ketika ini yang
namanya perubahan terjadi secra tiba-tiba tanpa memdiberi tahu lebih lampau dan frekuensinya sangat cepat. Untuk itu kita harus tanggap terhadap perubahan itu, sehingga prestasi yang dibutuhkan akan terwujud.
d. Mampu mengambil manfaat dari setiap perubahan yang terjadi Di depan sudah diuraikan bahwa setiap perubahan membawa dampak. Apabila perubahan itu diambil sisi positifnya sebenarnya sangat bermanfaa bagi peningkatan prestasi seseorang. Seseorang sanggup mencar ilmu dari perubahan-perubahan tersebut sehingga sanggup mengambil kelebihan dari perubahan itu.
3. Pengendalian diri yang berpengaruh Dalam mewujudkan prestasi seseorang harus mempunyai pengendalian diri yang kuat.
Pelaksanaan pengendalian diri sanggup dilakukan dalam bentuk:
a. Mampu mengontrol perbuatan.
b. Mampu mengendalikan nafsu.
c. Mampu meredam rasa iri hati.
d. Mampu mengalahkan godaan.
e. Mampu menghilangkan rasa malas.
f. Mampu mengendalikan kekecewaan.
g. Mampu berpikir dengan kepala dingin.
h. Berpikir sebelum bertindak.
i. Mampu menyadari kelemahan diri sendiri.
j. Menghargai prestasi orang lain.
Mampu menjadi rujukan orang lain
Seseorang sudah mempunyai prestasi diri dalam kehidupannya, harus bisa menjadi rujukan dan teladan bagi orang lain. Perilaku orang yang menjadi rujukan atau teladan
adalah:
a. Bersifat jujur.
b. Menghindari perbuatan yang tercela.
c. Mempunyai semangat tinggi dalam bekerja atau belajar.
d. Memiliki daya juang yang tinggi.
e. Mau menularkan ilmunya kepada orang lain.
f. Menghargai orang lain.
g. Tidak menunda kiprah atau pekerjaan.
h. Selalu berpikir yang nyata terhadap lingkungan. Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com
Post a Comment for "Teknik Memotivasi Diri Biar Sanggup Berprestasi"