Seni Bangunan, Kerajinan, Model Pakaian Dan Bentuk Rumah Etika Masyarakat Suku Dayak
Artikel ini akan mengulas wacana kesenian suku dayak, rumah moral suku dayak, rumah moral dayak, baju moral kalimantan, rumah dayak kalimantan, pakaian moral suku dayak, pakaian moral dayak, kerajinan suku dayak.
Seni Rupa Masyarakat Suku Dayak
Perkembangan seni rupa masyarakat moral suku bangsa Dayak mencakup beberapa aspek seni bangunan, seni kerajinan, dan pakaian adat.
Seni Bangunan
Bangunan khas masyarakat moral suku bangsa Dayak berupa rumah moral yang disebut rumah betang. Dalam satu rumah betang dapat dihuni 20 keluarga batih.
Rumah Betang |
Arsitektur rumah betang berupa rumah panggung, pada bab bawahnya dimanfaatkan untuk menumbuk padi ataupun membuat kerajinan tenunan (menenun).
Rumah betang terdiri atas beberapa kamar sebagai diberikut.
a) Kamar untuk menyimpan alat-alat perang.
b) Kamar untuk pendidikan gadis.
c) Kamar untuk kawasan upacara adat.
d) Kamar untuk penginapan.
e) Kamar tamu.
f) Kamar kawasan sesajen.
Pada bab kiri dan kanan ujung atap rumah dihiasi dengan tombak yang diyakini sebagai penolak mara bahaya.
Seni Kerajinan
Kerajinan khas suku bangsa Dayak berupa anyaman kulit rotan, antara lain tikar, keranjang, dan topi. Masyarakat moral suku bangsa Dayak cerdik menenun kain dari kulit kayu yang disebut ewah. Ewah digunakan sebagai materi dasar pakaian khas suku bangsa Dayak pada masa lampau.
Pakaian Adat
Pakaian moral masyarakat suku bangsa Dayak, untuk pria mengenakan kain epilog bab bawah
sebatas lutut, mengenakan rompi dan tutup kepala berhiaskan bulu-bulu burung enggang.
Pakaian Khas Adat Dayak |
Tangan memegang tameng kayu dengan hiasan yang khas, serta mandau, senjata khas suku bangsa Dayak. Adapun pakaian perempuan mengenakan rok pendek dengan baju rompi, tutup kepala berhiaskan bulu-bulu burung enggang, mengenakan kalung manik-manik, ikat pinggang, dan gelang.
Post a Comment for "Seni Bangunan, Kerajinan, Model Pakaian Dan Bentuk Rumah Etika Masyarakat Suku Dayak"