Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wujud Dan Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Di Dalam Masyarakat Berdasarkan Soerjono Soekanto

Berikut ini yaitu artikel yang akan mengulas wacana perubahan sosial, wujud perubahan sosial, perubahan sosial dalam masyarakat, artikel perubahan sosial, perubahan sosial di masyarakat, bentuk bentuk perubahan sosial, bentuk perubahan sosial, perubahan sosial berdasarkan soerjono soekanto.


Wujud Perubahan Sosial

Perubahan sosial sanggup terjadi dalam segala bidang yang wujudnya sanggup dibagi menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial berdasarkan Soekanto, yaitu sebagai diberikut.


Perubahan yang Terjadi Secara Lambat dan Perubahan yang Terjadi Secara Cepat

Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling bekerjasama dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan perubahan ini termasuk dalam evolusi.

Perubahan secara evolusi sanggup diamati berdasarkan batas waktu yang sudah lampau sebagai patokan atau tahap awal hingga masa kini yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.

Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi. misalnya, Revolusi Industri di Eropa. 

Revolusi tersebut menimbulkan perubahan besar-bemasukan dalam proses produksi barang-barang industri. misal lain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem pemerintahan NKRI.

Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya Besar

Perubahan yang pengaruhnya kecil yaitu perubahan yang memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak mempunyai arti yang penting dalam struktur sosial. misalnya, perubahan mode pakaian yang tidak melanggar nilai sosial. 

Perubahan yang pengaruhnya besar yaitu perubahan yang sanggup memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.

Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki ialah perubahan yang memang sudah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. 

Misalnya, penerapan agenda Keluarga Berencana untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka pertumbuhan penduduk. Perubahan yang tidak dikehendaki umumnya diberienteng dengan perubahan yang dikehendaki. 

Misalnya adanya pembuatan jalan gres yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan praktis dipasarkan ke kota. melaluiataubersamaini demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat. 

Meskipun begitu lancarnya kekerabatan desa dengan kota menimbulkan gampangnya penduduk desa melaksanakan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, ibarat mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan cita-cita penduduk desa untuk mempunyai barang-barang mewah. 

Perubahan sosial sanggup diartikan sebagai perubahan masyarakat atau perubahan ke arah kemajuan atau kemunduran suatu masyarakat, bergantung pada keadaan masyarakat yang mengalami perubahan itu sendiri. Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai diberikut.
  1. Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
  2. Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa dampak kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial sanggup bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga sanggup menimbulkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran. Kemunduran atau kemajuan suatu masyarakat disebabkan oleh perubahan sosial. 

Jika muncul penemuan gres dengan kualitas tinggi, akan terjadi proses perubahan yang sangat cepat pada masyarakat. Sebaliknya, perubahan yang terjadi di masyarakat sanggup juga ibarat jalan di tempat. Misalnya keadaan masyarakat berubah, tetapi perubahan tersebut tidak meningkatkan atau menurunkan kualitas hidup mereka. 

Keadaan sosial yang gres dengan masuknya teknologi atau peraturan gres tidak mempunyai kualitas penemuan tinggi apabila masyarakat menganggapnya spesialuntuk mengganti keadaan yang lama. Akibatnya, proses perubahan ke arah kemajuan menjadi lambat. 

Hal itu disebut perubahan sirkuler (berputar-putar tanpa menimbulkan pengaruh). Jika dibiarkan tanpa adanya campur tangan pemerintah, akan hingga pada kemacetan pembangunan (stagnasi). Akibatnya, terjadi proses pelapukan kebudayaan atau peradaban masyarakat menjadi menurun. 

Oleh lantaran itu, maju mundurnya suatu masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri dalam menanggapi setiap tanda-tanda perubahan yang ada di lingkungannya. Perubahan sosial ke arah kemajuan ialah perubahan yang diinginkan oleh setiap masyarakat. 

Kadang-kadang perubahan sosial tidak diinginkan oleh kelompok masyarakat tertentu lantaran perubahan tersebut dianggap sanggup mengganggu kehidupan mereka yang sudah mapan. 

Perubahan sosial sanggup pula menimbulkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap nilai yang ada dalam masyarakat. 

melaluiataubersamaini demikian, ada beberapa faktor yang cukup berperan dan besar lengan berkuasa terhadap diterima atau tidaknya suatu perubahan oleh masyarakat, antara lain sebagai diberikut.
  1. Adanya perilaku terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru. misalnya, masyarakat tersebut mengadakan kebiasaan yang bekerjasama dengan kebudayaan lain.
  2. Suatu unsur gres sanggup diterima oleh suatu masyarakat apabila unsur gres tersebut tidak berperihalan dengan fatwa agama yang dianut.
  3. Corak struktur sosial masyarakat memilih proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Struktur sosial yang tertutup akan susah mendapatkan kebudayaan baru.
  4. Unsur kebudayaan gres akan sanggup diterima oleh suatu masyarakat apabila sudah ada dasar unsur-unsur kebudayaan sebelumnya.
  5. Unsur gres sanggup diterima oleh masyarakat masyarakat apabila sudah terbukti kegunaannya.

Sumber http://www.kuttabku.com

Post a Comment for "Wujud Dan Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Di Dalam Masyarakat Berdasarkan Soerjono Soekanto"