Inilah Gosip Lengkap Perihal Pembiasaan Tarif Dasar Listrik Terbaru Pln Yang Berlaku Semenjak Bulan Januari 2017

JAKARTA - PT PLN (Persero) memutuskan pada awal tahun gres ini, menambah 1 golongan tarif listrik baru, yaitu rumah tangga bisa dengan daya 900 VA (R-1/900 VA-RTM), golongan tarif ini lampau ialah golongan tarif R-1/900 VA. Tarif listrik golongan ini naik mulai 1 Januari 2017.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menerangkan, dengan adanya kebijakan pemerintah dalam mempersembahkan subsidi sempurna samasukan, maka golongan tarif R-1/900 VA khusus masyarakat bisa akan diberlakukan kenaikan sedikit demi sedikit setiap dua bulan, yaitu 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, 1 Mei 2017 dan pada 1 Juli 2017 akan diubahsuaikan bersamaan dengan 12 golongan tarif lainnya yang mengalami adaptasi tarif tiap bulan.

Sementara, PLN memutuskan untuk menurunkan tarif tenaga listrik terhadap 12 golongan yang mengikuti tarif adaptasi (adjustment tarriff) pada Januari 2017.

"Sementara itu, 25 golongan tarif lainnya tidak berubah. Pelanggan rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA, bisnis dan industri kecil serta pelanggan sosial termasuk dalam 25 golongan tarif tersebut. Pelanggan golongan ini masih didiberikan subsidi oleh pemerintah," katanya dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Senin (2/1/2017).

Dia menuturkan, menurunnya harga Indonesian Crude Price (ICP) menjadi salah satu indikator turunnya tarif listrik di awal tahun baru. Penurunan tarif listrik ini juga dipengaruhi biaya pokok produksi (BPP) yang menurun, walaupun di sisi lain nilai tukar rupiah mengalami pelemahan.

Nilai tukar rupiah pada November 2016 melemah sebesar Rp293,26 per USD dari sebelumnya (Oktober 2016) sebesar Rp13.017,24 per USD menjadi Rp13.310,50 per USD. Harga ICP pada November 2016 turun USD3,39 per barel, dari sebelumnya (Oktober 2016) sebesar USD46,64 per barel menjadi USD43,25 per barel.

"Sementara, inflasi pada November 2016 naik 0,33%, dari sebelumnya (Oktober 2016) sebesar 0,14% menjadi 0,47%," tutur dia.

Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (TTL) ini sesuai Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 28/2016. Permen ini menyatakan bahwa adaptasi diberlakukan setiap bulan, menyesuaikan perubahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap USD, harga minyak dan inflasi bulanan.

"melaluiataubersamaini prosedur adjustment tarrif, tarif listrik setiap bulan memang dimungkinkan untuk turun, tetap atau naik menurut perubahan ketiga indikator tersebut," imbuhnya.

Akibat dari perubahan nilai ketiga indikator tersebut, tarif listrik pada Januari di Tegangan Rendah (TR) menjadi Rp1.467,28 pet kWh, tarif listrik di Tegangan Menengah (TM) menjadi Rp1.114,74 per kWh, tarif listrik di Tegangan Tinggi (TT) menjadi Rp996,74 per kWh, dan tarif listrik di Layanan Khusus menjadi Rp1.644,52 per kWh.

"Penyesuaian tarif bulan ini termasuk stabil. Penurunan rata-rata sebesar Rp6," ujar Suprateka.

Seperti diketahui sebelumnya, TTL terdiri dari 37 golongan tarif. Dua belas golongan tarif yang diberlakukan prosedur Tariff Adjustment ialah tarif yang tidak disubsidi pemerintah. Ke 12 golongan tarif tersebut yaitu: