Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Rindu Terlarang Yang Hilang Tak Terkenang

Selamat malam teman satubahasa, terkadang rindu itu tiba ketika saat dimana badan dan pikiran kita lelah ingin beristirahat ibarat ketika malam menjelang tidur, maka ketika itu pulalah kita mencicipi kerinduan terhadap seseorang yang berarti di hati kita. Nah kali ini bagi teman yang sedang merasaka kerinduan yang amat dalam terhadap sang pacar maupun seseorang yang entah kemana perginya, pada postingan kali ini ada puisi perihal rindu terlarang dan hilang tak terkenang, biar saja puisi ini sanggup mengungkapkan perasaan teman yang sedang merasa rindu.

Rindu Terlarang

Rindu ini kian mengguncang
Robohkan benteng-benteng pertahanan hati
Sesekali saya melawan
Saat itu juga saya berkecamuk dengan lubuk.

Rindu ini palsu
Palsu oleh kebencian yang memaksaku
Memaksa untuk terus merindu mu
Meski ku tahu kamu bukan milik ku.

Rindu ini terlarang
Menyakitkan sangat menyakitkan
Tuhan.. Beri saya waktu..
Untuk lenyapkan bayang semu yang ada di kalbu ku.

 terkadang rindu itu tiba ketika saat dimana badan dan pikiran kita lelah ingin beristirah Puisi Rindu Terlarang Yang Hilang Tak Terkenang

Hilang Tak Terkenang

Masih terang bayangmu ku lihat
Oleh semua rindu disegala tempat
Semakin dalam ku merasakannya
Semakin dalam pula luka ku menganga

Hilang memang hilang
Terhapus waktu karam diantara karang
Harapan yang utuh di genggam tangan
Nyatanya justru kepedihan yang harus ku telan


Bagaimana teman perihal puisi rindu di atas, biar dengan adanya puisi rindu terlarang dan hilang tak terkenang ini teman sanggup lebih hening dalam menghadapi kerinduan terhadap seseorang ya.

Sobat juga sanggup mengirimkan puisi teman lho.. Yang nantinya akan kami postingkan jikalau memenuhi syarat dan ketentuan dari kami, silahkan jikalau ingin mengirimkan puisi teman sanggup pribadi mengisi form kirim puisi di kolom kirim puisi yang sudah disediakan oleh pada kolom kirim puisi.

Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Puisi Rindu Terlarang Yang Hilang Tak Terkenang"