Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) Dan Pembahasannya

Dalam artikel sebelumnya, sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik (dot product) beserta pembahasannya. Perkalian vektor sebetulnya ada tiga jenis yaitu perkalian vektor dengan skalar, perkalian titik, dan perkalian silang. Nah, pada peluang kali ini kita akan mempelajari beberapa pola soal wacana perkalian vektor silang (cross product). Namun sebelum itu, kita ulas sedikit terkena konsep perkalian silang vektor diberikut ini.
Perkalian Silang Vektor (Cross Product)
Untuk mendefinisikan perkalian silang, perhatikan gambar di bawah ini.
 sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik  misal Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) dan Pembahasannya
Perkalian silang vektor A dan B atau dituliskan A × B didefinisikan sebagai perkalian vektor A dengan komponen vektor B yang tegak lurus vektor A. Berdasarkan gambar di atas, komponen vektor yang tegak lurus dengan vektor A ialah B sin α. Dari definisi ini, hasil perkalian silang A dan B sanggup dituliskan dengan persamaan diberikut.
A × B = C
|A × B| = |A||B| sin α

Hasil dari perkalian titik ialah sebuah skalar, sedangkan hasil dari perkalian silang ialah sebuah vektor lain (misal C) yang mempunyai arah tegak lurus pada bidang yang dibuat oleh A dan B. Arah vektor C ialah sesuai dengan hukum atau kaidah asisten di mana ujung vektor A menuju ujung vektor B searah dengan lipatan keempat jari saat arah jempol mengatakan arah A × B. Perhatikan gambar di bawah ini.
 sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik  misal Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) dan Pembahasannya
Pada perkalian silang vektor, tidak berlaku sifat komutatif sehingga A × B  B × A. Akan tetapi, berlaku sifat anti-komutatif, yaitu A × B = × A. Untuk memilih nilai resultan vektor dan persamaan perkalian vektor, sanggup dipakai sifat-sifat perkalian silang sesama satuan, antara lain:
 Perkalian silang antara dua vektor satuan yang sama besar dan searah bernilai nol.
 Perkalian antara dua vektor satuan yang tidak sama akan bernilai konkret jikalau searah jarum jam, sebaliknya akan bernilai negatif jikalau arahnya berlawanan dengan arah jarum jam.
Agar lebih praktis memahami sifat tersebut, perhatikan siklus perkalian silang diberikut ini.
 sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik  misal Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) dan Pembahasannya
Kalian sanggup memakai sifat perkalian silang untuk memilih besar perkalian silang sesama vektor satuan melalui sudut 0  θ  180o.
1. Jika kedua vektor saling tegak lurus maka θ = 90o, i × j = k
2. Jika kedua vektor sama dan segaris maka θ = 0, i × i = 0

Dari sifat-sifat perkalian silang vektor satuan di atas, kita sanggup memilih besar dan arah vektor dari hasil perkalian silang A dan B. Jika vektor A ditetapkan dengan persamaan A = Axi + Ayj + Azk dan vektor B yang ditetapkan dengan persamaan B = Bxi + Byj + Bzk, maka hasil A × B sanggup dicari sebagai diberikut.
A × B
=
(Axi + Ayj + Azk) × (Bxi + Byj + Bzk)
A × B
=
Axi × Bxi + Axi × Byj + Axi × Bzk + Ayj × Bxi + Ayj × Byj + Ayj × Bzk + Azk × Bxi + Azk × Byj + Azk × Bzk


karena i × i = j × j = j × k = 1 × 1 sin 0o = 0 maka
A × B
=
0 + Axi × Byj + Axi × Bzk + Ayj × Bxi + 0 + Ayj × Bzk + Azk × Bxi + Azk × Byj + 0
A × B
=
Axi × Byj + Axi × Bzk + Ayj × Bxi + Ayj × Bzk + Azk × Bxi + Azk × Byj


dengan memakai siklus perkalian silang maka
A × B
=
AxBy AxBz AyBxk­ + AyBzi + AzBx AzByi
A × B
=
(AyB- AzBy)i + (AzB- AxBz)j + (AxBy - AyBx)k­

Teknik lain yang lebih sederhana untuk mengingat rumus perkalian silang dua vektor satuan A dan B, yaitu dengan memakai metode determinan. Untuk determinan matriks 3 × 3, sanggup dipakai metode diberikut ini.
 sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik  misal Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) dan Pembahasannya
A × B
=
i AyBz + j AzBx + k AxBy  k AyBx  i AzBy  j AxBz
A × B
=
(AyB AzBy)i + (AzB AxBz)j + (AxBy  AyBx)k­

misal Soal dan Pembahasan

1. Perhatikan gambar di bawah ini, sebuah batang OA sepanjang 3 m dengan titik O sebagai poros yang sanggup menjadi sumbu putar. Pada titik A ditarik gaya F = 50 N dengan sudut 30o. Batang tersebut sanggup berputar sebab mempunyai momen gaya. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil perkalian silang antara lengan r dengan gaya yang bekerja. Tentukan momen gaya tersebut.
 sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik  misal Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) dan Pembahasannya
Penyelesaian:
Dari definisi momen gaya di atas, maka sanggup diperoleh korelasi sebagai diberikut.
τ = |r × F|
τ = rF sin 30o
τ = (3)(50)(1/2)
τ = 75 Nm
Sesuai kaidah tangan kanan, momen ini sanggup memutar batang searah jarum jam dan arah τ adalah masuk bidang gambar.

2. Sebuah gaya dengan persamaan F = (i + 2j  k) N bekerja pada daun pintu. Jika dilihat dari sebuah engsel, gaya tersebut bekerja pada vektor posisi r = (0,8i + 0,2j) m. Tentukan persamaan momen gaya yang ditimbulkan gaya tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
F = (i + 2j  k) N
r = (0,8i + 0,2j) m
Ditanyakan : momen gaya (τ)
Jawab:
Momen gaya ialah hasil perkalian silang antara vektor posisi dengan gaya. Jadi:
τ = r × F
τ = (0,8i + 0,2j) × (i + 2j  k)
τ = (0,8)(1)(i × i) + (0,8)(2)(i × j) + (0,8)(-1)(i × k) + (0,2)(1)(j × i) + (0,2)(2)(j × j) + (0,2)(-1)(j × k)
τ = 0 + 1,6k  0,8(-j) + 0,2(-k) + 0  0,2i
τ = -0,2i + 0,8j + 1,4k
Jadi, persamaan momen gaya yang ditimbulkan gaya tersebut ialah τ = (-0,2i + 0,8j + 1,4k) Nm.

3. Diketahui vektor a, b, dan c menyerupai pada gambar di bawah ini. Besar vektor-vektor tersebut masing-masing 3, 4, dan 5 satuan. Tentukanlah:
a) a × b
b) a × c
c) b × c
 sudah dijelaskan terkena pola soal perkalian vektor titik  misal Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) dan Pembahasannya
Jawab:
a) a × b = |a||b| sin γ
 a × b = (3)(4) sin 90o
 a × b = (12)(1)
 a × b = 12

b) a × c = |a||c| sin (180o  β)
 a × c = |a||c| sin β
 a × c = (3)(5)(4/5)
 a × c = (15)(4/5)
 a × c = 12

c) b × c = |a||c| sin (180o  α)
 b × c = |b||c| sin α
 b × c = (4)(5)(3/5)
 b × c = (20)(3/5)
 b × c = 12

4. Hitunglah hasil perkalian silang antara dua vektor diberikut.
a) A = (2i + k) dan B = (4i + 5j)
b) F1 = i + j + k dan F2 = 3i + j + 2k
Penyelesaian:
a) Hasil perkalian silang antara vektor A dan B ialah sebagai diberikut.
A × B = (2i + k) × (4i + 5j)
 A × B = (2)(4)(i × i) + (2)(5)(i × j) + (1)(4)(k × i) + (1)(5)(k × j)
 A × B = (8)(0) + (10)(k) + (4)(j) + (5)(i)
 A × B = 10k + 4j 5i
 A × B = 5i + 4j + 10k

b) Hasil perkalian silang antara vektor F1 dan F2 adalah sebagai diberikut.
F1 × F2 = (i + j + k) × (3i + j + 2k)
Sekarang kita coba gunakan rumus instan diberikut.
A × B = (Axi + Ayj + Azk) × (Bxi + Byj + Bzk)
melaluiataubersamaini:
A = F1
B = F2
A= 1, Ay = 1, Az = 1
B= 3, By = 1, Bz = 2
Maka:
A × B = (AyB AzBy)i + (AzB AxBz)j + (AxBy  AyBx)k­
 A × B = [(1)(2)  (1)(1)]i + [(1)(3)  (1)(2)]j + [(1)(1)  (1)(3)]k­
 A × B = (2  1)i + (3  2)j + (1  3)k­
 A × B = (1)i + (1)j + (2)k­
 A × B = i + j  2k­

5. Sekarang coba kalian kerjakan soal diberikut ini secara mandiri.
Diketahui tiga vektor diberikut.
x = 2i + 3j
y = 3i + 2j
z = i + j + k
Hitunglah:
a) x × x
b) (x + y) × z

Sumber https://www.fisikabc.com/

Post a Comment for "Contoh Soal Perkalian Vektor Silang (Cross Product) Dan Pembahasannya"