Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Dengan Metode Mind Mapping

Keterampilan berbicara atau menulis, diakui mempunyai kekerabatan dekat dengan kreatifitas siswa. Jika ada kendala dari keterampilan berbicara atau menulis, maka akan terganggu pula perkembangan kreativitas siswa, yakni dari terhambatnya siswa dalam mengaktualisasikan diri baik di depan kelas maupun di lingkungan  pergaulan sesama siswa. Hal semacam ini, telah menjadi kajian yang cukup serius dalam penerapan kurikumu sat ini, sehingga keterampilan berbicara dimasukkan dalam komponen penting yang harus diperhatikan oleh pengajar bahasa dan sastra Indonesia.

Salah satu metode untuk mengatasi kendala dari keterampilan berbahasa, dikenal dengan metode Mind Mapping. Metode ini bergotong-royong lebih cenderung pada bahan training berbahasa, akan tetapi alasannya yaitu bahasa yaitu alat ekspresi yang utama di dalam bahan sastra (bahasa tulis), maka metode ini pun akan mempunyai kekerabatan yang cukup signifikan dengan pengajaran sastra.

 diakui mempunyai kekerabatan dekat dengan kreatifitas siswa Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa dengan Metode Mind Mapping

Metode Mind Mapping sesungguhnya bukanlah metode gres bagi para guru. Metode ini  menitikberatkan pada kegiatan pencatatan, yakni mencata untuk mengingat perkataan, atau informasi dari bacaan maupun hasil simakan. Tujuannya adalh membantu proses pengorganisasian pikiran serta pemahaman atas bahan materi yang disimak(baik melalui ekspresi atau bacaan), sehingga memberi sebuah wawasan gres bagi siswa. Metode Mind Mapping sering disebut sebagai Peta Pikiran, di mana pesan terpentingnya yaitu "mencatat kreatif untuk memudahkan mengingat sebanyak mungkin informasi". Perbedaannya dengan mencatat biasa, dalam Mind Mapping para siswa dibantu oleh simbol simbol berupa gambar yang runtut (sebagai penghubung) untuk mengingatkan pada gejala yang lebih disepakai atau disukai siswa, sehingga membantu ingatan siswa pada hal hal yang pernah didengarnya atau dibacanya untuk kemudian ditulis dan dibicarakan atau didiskusikan.

Di samping berlatih untuk menuliskan kembali pemahaman gres yang lebih kaya dan beragam, siswa juga mepresentasikan hasil-hasil pencatatannya di depan kelas. Kesempatan inilah merupakan sebuah proses dalam training untuk membawakan diri di depan kelas, yang amat membantu siswa dalam menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri. Merka dilatih untuk yakin terhadap kebenaran apa yang dituliskannya, dan apa yang diucapkannya.

Metode Mind Mappng juga memperlihatkan suasana keriangan di kelas. Siswa dengan bebas dipersilahkan memetakan pikiran mereka, dibantu oleh gambar atau simbol yang disusun sendiri yang secra impulsif dibentuk saat menyimak atau membaca, dan menuliskannya secara bebas pula.

Inilah kebebasan ekspresi yang searah dengan tujuan pengajaran sastra yang berbasis pada paresiasi. Latihan menulis tingkat dasar dengan metode Mind Mapping, pada tingkat lanjut dapat diarahkan untuk menulis dengna mengungkapkan imajinasinya dengan tanpa santunan simbol. Seperti cotnoh, isswa diperdengarkan sebuah cerita dari bahan yang telah dipilih oleh guru, kemudian siswa ditugaskan untuk merespon atau melanjutkan apa yang telah didenganrnya atau disimaknya dalam bentuk tulisan. Hasil goresan pena ini (baik dalam bentuk puisi maupun prosa), kemudian secara bergilir dibacakan oleh penulisnya masing-masing di depan kelas. Kebiasaan atau penerapan metode semacam ini, membantu membangkitkan kreativitas siswa baik dalam menulis maupun dalam merangsang mereka untuk mempunyai minat baca terhadap buku-buku yang ada di perpustakaan.

Sumber http://www.satubahasa.com

Post a Comment for "Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Dengan Metode Mind Mapping"