Puisi Rindu Merpati Tak Sempat Ku Raih Karya Nisa Amalia Bandung
MERPATI TAK SEMPAT KU RAIH
Sepasang merpati yang selalu bersama ..
Kini hanyalah sehelai rambut ..
Yang tampak terlihat ringkih ..
Ketika di potong oleh jemari tangan..
Sepasang merpati yang kala menyerupai sepasang sepatu..
Kini hanyalah segores tinta hitam ..
Yang hanya terkenang ..
Sepasang merpati yang kala menyerupai sepasang bola mata ...
kini hanyalah ..
Bagaikan rambut yang tak terkena shampoo
Lusuh ..
Dan bergelimat ..
Kini hanyalah sehelai rambut ..
Yang tampak terlihat ringkih ..
Ketika di potong oleh jemari tangan..
Sepasang merpati yang kala menyerupai sepasang sepatu..
Kini hanyalah segores tinta hitam ..
Yang hanya terkenang ..
Sepasang merpati yang kala menyerupai sepasang bola mata ...
kini hanyalah ..
Bagaikan rambut yang tak terkena shampoo
Lusuh ..
Dan bergelimat ..
Puisi Rindu Merpati Tak Sempat Ku Raih Karya Nisa Amalia Bandung |
Yang dahulu ..
Bagaikan kacamata yang tak sanggup di potong ..
Bagaikan bunga mawar yang harum setiap harinya..
Bagaikan segenggam lolipop yang tidak pernah berhenti untuk menjadi pahit ..
Kini telah berubah ..
Bagaikan api yang tak tersentuh air ..
Bagaikan angin yang tak nampak mata ..
Bagaikan noda yang telah terhapus ..
Hanyalah ..
Segenggam kenangan yang di simpan kemudian di hempas..
Sepenggal melodi yang menjadi lagu ..
Seperti mata yang tak sanggup melihat ..
Seperti indera pendengaran yang tak sanggup menyentuh ..
Kini merpati tak sempat ku raih ..
Hanya menjadi cita-cita yang akan sirna ..
Dan hanya perpisahan yang sekarang tinggal sejengkal jari ...
Alunan yang kamu buat seakan menciptakan canda tawa ini lepas dari senyuman ..
Kecemburuan yang kamu buat seakan hati ingin protes ..
Kini sudah tak ada lagi ..
Hanyalah kenangan bagus yang sanggup di simpan ..
Karya : Nisa Amalia, Jl. Dago Pojok Bandung.
Post a Comment for "Puisi Rindu Merpati Tak Sempat Ku Raih Karya Nisa Amalia Bandung"