Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Teknik Pemakaian Kain Saree Dan Jarik?

a. Teknik drapery pada pemakaian kain saree 
Kain saree yakni sepotong kain panjang berbentuk segi empat yang digunakan sebagai materi tata busana dengan cara membalut tubuh sehingga cocok untuk ukuran atau bentuk tubuh apapun. Panjang kain saree sekitar 5,5 meter dari materi tekstil, dan cara pemakaiannya dengan menggunakan metode drapery. Penggunaan kain saree biasanya digunakan pada busana luar, sedang untuk busana dasar menggunakan petticote (semacam rok panjang). Langkah pemakaian kain saree sebagai diberikut:
  • Lilitkan petticote di pinggang seketat mungkin semoga petticote tidak praktis lepas, sebaiknya menggunakan blouse yang pas dengan badan.
  •  Ambil ujung saree dan selipkan salah satu ujung saree ke petticote (pada langkah ini yang perlu diperhatikan yakni ujung kain saree yang diselipkan tidak sama dengan kain saree yang disampirkan, jadi tidakboleh hingga terbalik). Kemudian putar saree ke kiri satu putaran penuh dan pastikan ujung saree  satunya menyentuh lantai.
  • Mulai dari bab saree yang terselip, dibentuk lipatan (drapery) saree yang besarnya 7-12 cm dan jumlah lipatan kurang lebih 7 hingga 10 lipatan atau diadaptasi dengan panjang saree dan harus disisakan sebagian untuk disampirkan.
  • Selipkan lipatan yang sudah dibentuk di pinggang agak ke kiri sebelah pusar, lalu selipkan bab sisa saree (bukan ujung bab saree yang akan disampirkan) dan pastikan ujung saree yang akan disampirkan menyentuh lantai.
  • Sampirkan sisa kain saree dan semoga tidak praktis lepas dapat menggunakan peniti atau bross untuk menempelkan saree di blouse di bab bahu.

 
Teknik drapery pada pemakaian jarik
Jarik yakni kain persegi panjang yang biasa digunakan oleh suku Jawa untuk tata busana bawah. Jarik mempunyai ukuran lebar sekitar 1,25 m dan panjang sekitar 2 m. Pemakaian jarik  menggunakan satu titik sentra drapery, pada bab tengah, yang di sebut wiron. Tata hukum penerapan jarik tidak sama antara laki-laki dan wanita. Tata hukum masih dapat bertambah jika menggunakan jarik dengan motif batik. Tetapi yang paling utama yakni tata hukum pemakaian kain jarik antara laki-laki dan perempuan menggunakan metode drapery.
1) Pemakaian jarik untuk wanita
  • Kaki kanan di posisikan di depan kaki kiri (seperti orang melangkah). Tujuan semoga setelah jarik dipakai, masih bisa  berjalan dengan nyaman.
  • Jarik dililitkan ke tubuh dari arah kiri ke kanan melingkari tubuh hingga kain jarik tersisa kurang lebih 60 cm untuk wiron.
  • Pertama kali jarik dililitkan, jarik yang disematkan harus ditarik agak banyak atau dilipat ujung atasnya membentuk segi tiga. Fungsi jarik ditarik agak banyak atau dilipat membentuk segi tiga adalah, dikala jarik dililitkan ke tubuh, jarik bab dalam tidak terlihat atau menggantung (dalam bahasa Jawa “ngelewer). Fungsi lain yakni semoga bentuk lilitan jarik dapat membentuk lekuk tubuh bab bawah.
  • Ujung jarik yang tersisa, lalu dibentuk wiron atau wiru atau lipatan-lipatan jarik dan ditempatkan sempurna ditengahtengah kaki.
  • Jarik yang dililitkan ketubuh bab bawah harus menutupi mata kaki.
  • Sesudah tamat jarik dililitkan ke tubuh, lalu lilitan jarik tersebut diikat dengan tali, dan dililit dengan stagen (kain ibarat obi tapi panjang dan berfungsi ibarat ikat pinggang).

Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Bagaimana Teknik Pemakaian Kain Saree Dan Jarik?"