Hukum Newton Pada Gerak Benda Di Bidang Vertikal Licin
Jika pada artikel sebelumnya sudah dibahas terkena penerapan aturan Newton pada gerak benda di datar horizontal licin maka pada artikel ini akan mengulas tentang aturan Newton pada gerak benda di bidang datar vertikal dalam dua kondisi yaitu benda ditekan horizontal dan benda didorong miring ke atas. Pada dasarnya, konsep gerak translasi benda di bidang vertikal licin sama dengan gerak benda di bidang miring licin.
Namun ada sedikit perbedaan atara gerak benda di bidang miring licin dengan gerak benda di bidang vertikal licin, yaitu pada bidang miring licin benda sanggup bergerak translasi tanpa efek gaya luar sedangkan pada bidang vertikal benda spesialuntuk sanggup bergerak translasi jikalau ada efek dari gaya luar. Untuk memahami gerak benda di bidang vertikal, perhatikan klarifikasi diberikut ini.
#1 Benda Ditekan Horizontal
Sebuah benda ditekan horizontal pada bidang vertikal dengan garis-garis gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan ibarat pada gambar di atas. Dari gambar tersebut, gaya yang mempengaruhi gerak benda spesialuntuklah gaya berat w. Karena tidak ada ukiran antara permukaan benda dan bidang maka pada kondisi ini spesialuntuk ada satu kemungkinan gerak benda, yaitu benda bergerak ke bawah. Hukum Newton pada gerak benda tersebut ialah sebagai diberikut.
Resultan gaya pada sumbu-X
ΣFX = ma
N – F = ma
karena benda tidak bergerak pada sumbu-X maka a = 0, sehingga
N – F = 0
N = F
melaluiataubersamaini demikian besar gaya normal akan sama dengan gaya tekan terhadap benda, sehingga persamaannya sanggup kita tuliskan sebagai diberikut.
N = F |
Resultan gaya pada sumbu-Y
ΣFY = ma
w = ma
mg = ma
a = g
melaluiataubersamaini demikian, percepatan gerak benda akan sama dengan percepatan gravitasi bumi, sehingga sanggup dikatakan benda akan mengalami gerak jatuh bebas. Akan tetapi perkara ibarat ini sangat jarang sekali sanggup ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
a = g |
Keterangan: | ||
N | = | Gaya normal (N) |
w | = | Gaya berat (N) |
F | = | Gaya tekan (N) |
m | = | Massa benda (kg) |
a | = | Percepatan benda (m/s2) |
g | = | Percepatan gravitasi bumi (m/s2) |
#2 Benda Didorong Miring ke Atas
Suatu benda ditekan miring pada bidang vertikal licin ditunjukkan pada gambar di atas. Karena didorong miring ke atas, maka gaya dorong tersebut membentuk sudut sebesar α terhadap arah horizontal. Sehingga dengan penguraian vektor, gaya tersebut mempunyai komponen pada sumbu-X dan sumbu-Y yaitu F cos α dan F sin α. Dari gambar garis-garis gaya yang bekerja pada benda maka terdapat tiga kemungkinan gerak benda, yaitu benda diam, benda bergerak ke bawah atau benda bergerak ke atas.
Benda Diam
Benda membisu spesialuntuk terjadi jikalau F sin α = w, persamaan hukum Newton pada keadaan ini ialah sebagai diberikut.
Resultan gaya pada sumbu-X
ΣFX = ma
N – F cos α = ma
karena benda tidak bergerak pada sumbu-X maka a = 0, sehingga
N – F cos α = 0
N = F cos α
melaluiataubersamaini demikian besar gaya normal akan sama dengan proyeksi gaya dorong terhadap sumbu-Y, sehingga persamaannya sanggup kita tuliskan sebagai diberikut.
N = F cos α |
Rumus gaya normal di atas, juga berlaku untuk dua kemungkinan gerak benda yang lain sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja pada sumbu-X tidak akan diuraikan lagi pada benda yang bergerak ke bawah dan ke atas.
Resultan gaya pada sumbu-Y
ΣFY = ma
F sin α – w = ma
Karena benda diam, maka a = 0 sehingga
F sin α – w = 0
F sin α – mg = 0
F sin α = mg
F = mg/sin α
Dari persamaan tersebut, besarnya gaya dorong F sanggup dihitung dengan memakai rumus sebagai diberikut
F = mg/sin α |
Benda Bergerak ke Bawah
Benda bergerak ke bawah sanggup terjadi apabila F sin α < w, persamaan aturan Newton pada keadaan ini ialah sebagai diberikut.
Resultan gaya pada sumbu-Y
ΣFY = ma
w – F sin α = ma
mg – F sin α = ma
F sin α = mg – ma
F sin α = m (g – a)
melaluiataubersamaini demikian, persamaan gerak pada benda yang didorong miring ke atas dimana benda bergerak ke bawah ialah sebagai diberikut.
F sin α = m (g – a) |
Benda Bergerak ke Atas
Benda bergerak ke bawah sanggup terjadi apabila F sin α > w, persamaan aturan Newton pada keadaan ini ialah sebagai diberikut.
Resultan gaya pada sumbu-Y
ΣFY = ma
F sin α – w = ma
F sin α – mg = ma
F sin α = ma – mg
F sin α = m (a – g)
melaluiataubersamaini demikian, persamaan gerak pada benda yang didorong miring ke atas dimana benda bergerak ke atas ialah sebagai diberikut.
F sin α = m (a – g) |
Keterangan: | ||
N | = | Gaya normal (N) |
w | = | Gaya berat (N) |
F | = | Gaya dorong (N) |
m | = | Massa benda (kg) |
α | = | Sudut kemienteng gaya dorong terhadap sumbu-X |
a | = | Percepatan benda (m/s2) |
g | = | Percepatan gravitasi bumi (m/s2) |
Demikianlah artikel tentang penerapan atau aplikasi Hukum Newton pada gerak benda di bidang vertikal licin lengkap beserta gambar ilustrasi dan garis-garis gayanya. Semoga sanggup bermanfaa untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, karakter maupun angka dalam perhitungan mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan hingga jumpa di artikel diberikutnya.
Sumber https://www.fisikabc.com/
Post a Comment for "Hukum Newton Pada Gerak Benda Di Bidang Vertikal Licin"