Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Caramengalihkan Topik Pembicaraan Secara Halus Dan Menggungkapkan Perbedaan Pendapat Secara Halus ?

Mengalihkan Topik Pembicaraan secara Halus
Dalam suatu percakapan baik formal, semi formal, maupun nonformal, pengalihan pembicaraan ke topik lain biasa terjadi. Hal ini sanggup diakibatkan alasannya ialah adanya keterkaitan antara satu masalah terhadap masalah lainnya atau satu topik terhadap topik lainnya. Dalam suatu pembicaraan, pengembangan gagasan atau meluasnya pembicaraan kepada pokok pembicaraan yang lain masih dianggap masuk akal jikalau tetap pada pokok masalah yang sedang dibahas. Proses pengalihan topik pembicaraan sanggup disadari dan juga tidak disadari. Jika memang harus dilakukan, pengalihan topik sanggup dilakukan secara halus dan santun biar tak mengganggu kenyamanan proses percakapan yang tengah berlangsung. Pengalihan topik sanggup dilakukan dengan ungkapan diberikut.
1. Mungkin ada kaitannya dengan ....
2. Mungkin menyimpang sedikit, tapi ....
3. Bagaimana berdasarkan Anda terkena faktor lain menyerupai ....
4. Maaf, saya dengar Ibu suka juga pada ....
5. Bagaimana jikalau kita meninjau sisi lain contohnya ....
6. Persoalan ini berkaitan juga dengan masalah...
Dalam situasi nonformal, pengalihan topik pembicaraan sanggup dilakukan dengan menyatakan ungkapan:
1. Saya dengar Bapak sanggup melaksanakan hal lain, menyerupai ....
2. Wah, makin seru kalau kita bicara soal ....
3. Boleh tau pandangan Ibu wacana ....

Pengalihan topik dalam suatu diskusi sanggup saja menyimpang dari pokok masalah tiruanla. Hal ini dihentikan dibiarkan. Jika Anda moderator, Anda harus sanggup mengembalikan pembicaraan yang menyimpang tersebut kembali pada topik pembicaraan yang sebenarnya, dengan mengucapkan:
1. Maaf, pertanyaan biar dipersingkat.
2. Maaf, pertanyaan eksklusif ke pokok permasalahan.
3. Pertanyaan biar terserius pada topik pembicaraan ....
4. Saya ingatkan kembali bahwa topik pembicaraan kita ialah ....

Menggungkapkan Perbedaan Pendapat secara Halus
Perbedaan pendapat di antara pembicara baik pada lembaga diskusi atau situasi semiformal sudah biasa terjadi. Tidak setiap orang selalu menyetujui pendapat kawan bicaranya. Masing-masing orang mempunyai pandangan atau pemikirannya sendiri. Tetapi, perbedaan pendapat itu tak boleh menjadi pemicu konflik. Perbedaan pendapat sanggup semakin memdiberi wawasan yang lebih luas wacana suatu pokok permasalahan. Mencari solusinya sanggup lebih variatif. Segala unsur yang tidak sama dicarikan sudut persamaannya atau disinergikan untuk mengarah pada satu kesimpulan atau penyelesaian. Bukan spesialuntuk itu saja, setiap perbedaan pendapat harus dihormati dan disikapi secara santun. Ungkapan seperti, mustahil, itu tidak benar, pendapatnya tidak masuk akal, dan itu gagasan orang ndeso harus dihindari. Ungkapan itu bukan saja sanggup menyinggung kawan bicara, tetapi juga sanggup merendahkan harga diri orang.

Menyampaikan pendapat yang tidak sama atau menyanggah pendapat orang lain yang tidak sama dengan pendapat kita sanggup dilakukan secara halus dengan mempertimbangkan hal-hal diberikut.
(1) Nyatakan undangan “maaf” lampau.
(2) Berikan kesan mendukung gagasan yang akan disanggah sebelum menyertakan belum sempurnanyanya.
(3) Ungkapkan belum sempurnanya dengan perkataan yang halus seperti, “kurang” atau “belum,”
      bukan kata-kata “tidak”.
(4) Ungkapkan belum sempurnanya pendapat kawan bicara dengan alasan yanglogis.


Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Bagaimana Caramengalihkan Topik Pembicaraan Secara Halus Dan Menggungkapkan Perbedaan Pendapat Secara Halus ?"