Batubara : Pengertian, Fakta, Jenis Dan Kegunaanya

Sumber Gambar : Wikipedia Indonesia

A. Pengertian Dan Penjelasan Singkat Mengenai Batubara

Hey guys, kali ini mari kita membicarakan salah satu batuan yang mempunyai unsur-unsur kimia yang sangat kompleks dan lengkap yaitu batubara. Batubara ( English : Charcoal ) ialah salah satu batuan sedimen yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan ataupun jasad renik organik yang membusuk selama bertahun-tahun hingga terjadi proses pengerasan dan membentuk senyawa kimia kompleks yang terdiri dari unsur Karbon, Hidrogen, oksigen, Nitrogen dan Belerang.

Beberapa kimiawan mempersembahkan rumus kimia untuk batubara yaitu C137H97O9NS. Batubara juga termasuk sumber daya alam yang melimpah dan praktis diperoleh alasannya ialah batubara berasal dari pembusukan tumbuhan dan jasad organik yang jumlahnya tidak terhitung sehingga dapatk dikatakan bahwa batubara termasuk sumber energi fosil yang cukup potensial dan murah meskipun keberadaanya sekarang semakin berkurang alasannya ialah eksploitasi yang berlebihan.

Batubara juga tidak mempunyai efek eksklusif terhadap perekonomian masyarakat alasannya ialah memanfaatkanya sendiri masih bergantung pada industri-industri penambangan batubara di indonesia dan masyarakat indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan batubara sebagai sumber energi, selain itu masyarakat lebih sering memakai kayu bakar ataupun materi bakar fosil menyerupai minyak tanah sebagai komoditas utama.

B. Jenis-Jenis Batubara

Batubara terdiri dari beberapa jenis atau tingkatan, tiap jenisnya memilih seberapa cantik kualitas batubara tersebut. Umumnya batubara yang baik ialah batubara yang mengandung lebih sedikit air. Tiap jenis batubara ini terbentuk alasannya ialah beberapa faktor menyerupai tekanan, gerah dan juga waktu. sepakat diberikut ini jenis-jenis batubara dan tingkatanya dari yang tinggi ke yang rendah :

A. Antrasit, antrasit ialah jenis kerikil bara yang mempunyai kualitas jempolan. Antrasit mempunyai kadar air kurang dari 8% dan didominasi oleh karbon dengan kadar 86-98%. Antrasit berbentuk batuan hitam metalik dan mempunyai pori-pori yang sangat kecil.

B. Bituminus, Bituminus juga ialah batubara dengan kualitas yang cukup baik meskipun kadar kalorinya tidak sebanyak Antrasit. Bituminus disusun oleh Karbon sebanyak 68-86% dengan kadar air berkisar antara 8-15 %

C. Sub-Bituminus, Batubara yang satu ini mempunyai kualitas yang rendah alasannya ialah mengandung banyak air dan sedikit unsur karbon sehingga daya kalorinya rendah. Oh ya batubara jenis ini bersifat lunak dan berpori.

D. Lignit, ialah batubara yang bewarna coklat dan lunak serta mengandung 75 % air.

E. Gambut, ialah cikal bakal terbentuknya batubara, kadar airnya berkisar anatar 75-98 %

C. Proses Pembentukan Batubara

Proses pembentukan batubara sanggup dibilang cukup kompleks dikarenakan melalui tahapan-tahapan tertentu, dimulai dari membusuknya tumbuhan dan membentuk gambut hingga risikonya membentuk batuan lignit hingga antrasit. Secara ringkas ada 2 tahapan yang harus dilalui, diantaranya :

a) Tahap Biokimia, pada tahapan ini, terjadi pembusukan tumbuhan yang dimenolong oleh mikroorganisme, kemudian proses selanjutnya terjadi proses pembatubaraan yang berlangsung berbulan-bulan yang dipengaruhi oleh banyak sekali faktor hingga terbentuknya gambut.

b) Tahap Geokimia, pada tahapan ini gambut diubah menjadi batuan lignit hingga antrasit.

D. Materi Pembentuk Batubara

Seperti yang kita ketahui bahwa kerikil bara terbentuk dari tumbuhan yang sudah membusuk, diberikut ini materi pembentuk batubara :

1. Alga , Terjadi pada zaman pre kambrium. sangat sedikit kerikil bara yang terbentuk pada masa ini.

2. Silofita, Masih sedikit batubara yang terbentuk dari tumbuhan ini.

3. Pteridofita, ialah tumbuhan tanpa biji dan bunga

4. Gymnospermae, jenis tumbuhan yang paling umum kita jumpai dikala ini .

5. Angiospermae...

E. Daerah Penghasil Batubara Di Indonesia

Beberapa tempat di indoensia ialah penghasil batubara terbaik dan terbesar menyerupai Bukit Asam, Sumatera Selatan, Kota Baru, Kalimantan Selatan, Sungai Berau, Kalimantan Timur, dan Sawaluntho, Sumatera Barat.

Sumber http://www.panduankimia.net