Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelaskan Asal Permintaan Tari Ajat Temuai Datai?

Tari Ajat Temuai Datai
Tari Ajat Temuai Datai diangkat dari bahasa Dayak Mualang yang maknanya yaitu tari yang dilakukan untuk menyambut tamu yang hadir atau tamu agung (diagungkan). Proses penyambutan ini melalui empat babak sebagai diberikut.
 
a. Ngiring Temuai
Ngiring Temuai yaitu proses pengienteng tamu ataupun pemaduan tamu hingga ke depan Rumah Panjai (rumah panggung yang panjang). Proses ngiring temuai ini dilakukan dengan cara menari dan tarian ini dinamakan tari Ajat (penyambutan). Kemudian, kepala suku mengunsai beras kuning (menghamburkan beras yang dicampur kunir/beras kuning) dan membacakan pesan atau mantera
sebagai syarat mengundang Senggalang Burong, yaitu burung keramat yang memberikan pesan kepada Petara (Tuhannya).

b. Mancung Buloh
Mancung Buloh bermakna menebaskan mandau atau bendo guna memutuskan bambu. Bambu sengaja dibentangkan menutupi terusan ke rumah panjai dan para tamu harus menebaskan mandaunya untuk memutuskan bambu tersebut sebagai simbol bebas dari rintangan yang menghalangi perjalanan tamu itu.

c. Nijak Batu
Nijak Batu yaitu proses menginjakkan tumit dikala menyentuh sebuah kerikil yang direndam di dalam air yang sudah dipersiapkan. Nijak Batu ialah simbol kuatnya tekad dan tinginya martabat tamu itu sebagai seorang pendekar yang disegani. Air pada rendaman kerikil tersebut diteteskan pada kepala tamu itu sebagai simbol keras dan kuatnya semangat dari kerikil itu untuk diteladani oleh pendekar atau tamu yang disambut.

d. Tama’ Bilik
Tama’ Bilik bermakna memasuki rumah panjai. Ini ialah pelajaran simpulan dari proses penyambutan. Sesudah melalui prosesi babak-babak tersebut, tamu diizinkan naik ke rumah
panjang dengan maksud menyucikan diri dalam upacara yang disebut Mulai Burung (mengembalikan semangat perang atau mengusir roh jahat).


Sumber https://kumpulantugasekol.blogspot.com

Post a Comment for "Jelaskan Asal Permintaan Tari Ajat Temuai Datai?"